Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2008

The Kite Runner

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Literature & Fiction Author: Khaled Hosseini Ini novel kedua Khaled Hosseini yang gue baca. Padahal yang betul, The Kite Runner keluar terlebih dahulu dibandingkan A Thousand Splendid Suns. Sama seperti sebelumnya, The Kite Runner sama menyentuhnya, sama detailnya, dan sama istimewanya. Novel ini bercerita mengenai Amir dan Hassan, dua lelaki yang dibesarkan di sebuah rumah di Kabul. Amir diceritakan sebagai anak orang kaya yang berperasaan halus dan sangat menyukai sastra. Hassan adalah anak pelayan yang pemberani dan loyal. Persahabatan mereka berlangsung bertahun-tahun dengan bahagia. Puncak kebahagiaan mereka adalah ketika Amir memenangkan turnamen layang-layang tahunan di kota Kabul. Ironisnya, pada hari yang sama sebuah peristiwa memilukan menimpa Hassan dan mengubah persahabatan mereka selamanya. Amir “menendang” Hassan dan ayahnya, pelayan keluarga Amir selama berpuluh-puluh tahun, keluar dari rumahnya. Namun tindakan lelaki 13 tahun itu ...

Cerita Jeans Kesempitan

Sehari2, termasuk ke kantor, gue paling demen make celana jeans. Sangking seringnya, semua jeans gue sekarang udah belel warnanya. Tapi gue nggak sedang pengen ngomongin warna melainkan ukuran. Dari SMA sampe kerja setahun dua tahun pertama, kalo nggak salah, gue selalu make ukuran jeans paling kecil. Kalo ukurannya pake huruf, gue pake S. Kalo ukurannya nomer, biasa pake 26 atau 27. Itu aja kadang masih kegedean di beberapa tempat --biasanya pinggul.  Mangkanya dulu gue lumayan sering permak jeans di vermak lepis (wakakak, ntu bener tulisannya, lho :p). Mulai dari potong bawah doang karena kepanjangan sampe permak pinggul ke bawah. Abis paling enggak nyaman pake jeans kedodoran. Sekarang kayaknya kasus kedodoran gag bakal kejadian lagi, deh. Yang ada kesempitan. Iya nih, gue dibikin shocked ngliat jeans2 andalan gue satu per satu mulai gag bisa dipake. Yang nomor 27 itu dah gag muat segag muatnya. Yang biasa gue pake nih (nglirik bawah meja :D) harus dengan penuh perjuangan naikin re...

All You Need Is Love?

Lihat blog entry gue beberapa bulan lalu. Dan lihat sekarang gue menyertakan tanda tanya di belakang kalimat itu. Kondisi di salah satu wilayah kehidupan itu membuat gue mempertanyakan kalimat itu.   Satu demi satu teman gue meninggalkan kantor. K beberapa bulan yang lalu disusul A seminggu yang lalu. Mengutip kalimat seorang tokoh yang gue baca di Koran Sindo, ketika dia meninggalkan perusahaan karyawan bukan meninggalkan pekerjaannya, tapi dia meninggalkan atasannya.   Hmm, apakah betul? Gue nggak tahu. Tetapi ketika kamu sudah tidak berada di antara lingkungan atau pekerjaan yang membuat kamu nyaman, gue setuju pergi adalah solusi yang paling tepat.   So, is love is all we need? Kata seorang teman, dia akan pergi ketika kantor tidak mampu lagi menyediakan ruang untuknya berkembang. Lebih lima tahun merasakan suka dan duka dalam pekerjaannya pun tidak menjadi pertimbangan. Ketika sudah banyak syarat terabaikan, sorry, John, sorry Paul, tampaknya gue harus setuju ...