Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Traveling

Taman Nasional Baluran, Merasakan Afrika di Timur Pulau Jawa

Apa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata padang savana?   Rerumputan? Afrika? hewan liar? Ya, semuanya tidak salah. Tapi nggak perlu jauh-jauh ke Afrika kalau mau lihat rerumputan dan hewan liar, cukup ke Taman Nasional Baluran saja.  TN Baluran terletak di antara Banyuwangi dan Situbondo. Lokasinya sangat mudah dicapai dengan peta, namun hati-hati terlewat ya. Karena hanya ada satu gerbang untuk masuk-keluar di TN Baluran. Lokasi wisata ini dibuka pagi mulai pukul 07.30-16.00 sore saja. Untuk masuk ke kawasan pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 16.500/ orang (hari biasa) dan Rp Rp 10.000/ mobil. Namun jika kamu datang pas hari libur, tiketnya menjadi Rp 18.500/ orang.  Apa saja yang bisa dilihat?  Padang savana, yang terkenal sebagai spot foto adalah Savana Bengkol. Julukan TN Baluran sebagai Little Africa of Java paling kerasa hype di spot ini.  Pantai, yang terkenal adalah Pantai Bama. Di sini pasirnya putih dan banyak tempat buat ngaso dan, tentu ...

Singkawang yang Berkesan

Saya, ibu, Tiwi, Dwi dan pak supir Arifin menempuh perjalanan kurang lebih tiga jam dari Pontianak menuju Singkawang, Jumat (2/7/2010). Setibanya di rumah pakde di Gg Melur dan leyeh-leyeh sejenak, kami pun beranjak ke Rindu Alam, kawasan wisata alam yang baru beberapa tahun belakangan dibuka.  (ki-ka) mas Wawan, pakde, bude, ibu, saya (depan) Tiwi di depan rumah pakde  Perjalanan ke Rindu Alam sebetulnya tidak lebih dari setengah jam dari pusat kota, namun pakde dan bude mengajak kami mampir sejenak untuk makan siang di restoran Pondok Dangau. Nuansa resto keluarga dan makanan Indonesia yang ditawarkan sangat lumayan. Sepertinya salah satu resto favorit di kota Singkawang, nih. Selepas sholat Jum'at, kami melanjutkan perjalanan ke Rindu Alam. Wah, daerah pegunungan yang terdiri dari Gunung Kota, Besar dan Gunung Lapis yang dahulu tidak tersentuh kini sudah dirambah menjadi kawasan wisata. Rindu Alam mengingatkan gue dengan puncak, dengan jalan curam dan berkelok-kelok...

Cerita Pulang Kampung

Saya sudah lupa terakhir kali menjejakkan kaki di tanah kelahiran saya, Pontianak. Mungkin sudah lebih dari 20 tahun. Nggak heran saya cukup terkejut melihat banyak sekali perubahan yang telah terjadi. Saya dan ibu tiba di bandar udara Supadio, Rabu (1/7/2010), sekitar pukul 07.30 WIB. Kami dijemput oom Gugus dan si sepupu kecil tapi gendut, Tiwi. Sambil ngobrol di dalam mobil, saya minta diantarkan ke warung makan untuk sarapan. Oom pun mengantar ke warung makan langganannya yang menjual empal gentong khas Cirebon (yeah, sarapan di Pontianak ala Cirebon) di Pasar Seruni. Empal gentong dan lontongnya lumayan, apalagi untuk sekedar mengganjal perut. Apalagi ditambah segelas es lidah buaya hasil nyomot pesanan ibu (nasib sedang flu). Yum! Setelah sarapan dan menaruh tas dan koper di rumah oom, saya mengajak sepupu yang saya temui di rumah eyang, Dwi, untuk jalan-jalan. Memang rasanya badan ini enggan melewatkan hari libur hanya di rumah oom. Tumben, ibuku tertarik untuk ikut ngiderin...

Cerita Tahun Baru II

Perjalanan ke Bali betul2 menguras tenaga. Keretanya sih nggak ada masalah, tapi kebetean mulai muncul setelah nyampe Ketapang saat nyebrang ke Gilimanuk. Lo, tau kan gue paling sebel menunggu. Dan menunggu nyebrang aja ampe 2 jam! Feri yang lelet makan waktu 1 jam buat nyebrang! Belum lagi bus yang mampir sana mampir sini bikin total perjalanan dari Gilimanuk menuju Denpasar 4 jam! Udah kucel aja gue nyampe Denpasar. Untung begitu nyampe langsung dikasih makan, hehehe. Nama restonya Warung Mina. Makan ikan bakar. Enak. Makasih, ya, Risya (ditraktir mode on). Setelah makan, teman gue dan tunangannya itu ngajak ke Pantai Semawang di Sanur. Sambil nunggu nyokapnya Risya yang minta dijemput di “kantornya”, gue menikmati pantai yang jauh lebih sepi jika dibandingkan dengan Pantai Kuta itu. The atmosphere I like more. Beberapa aktivitas laut yang bisa dilakukan adalah Jetski dan kano. Di situ juga jual makanan. Salah satunya lumpia goreng. Lumpianya enak, tapi bumbunya gue kurang doyan. Te...

4 Hari 3 Provinsi

Akhir tahun 2006 menjadi akhir tahun paling melelahkan dalam tiga tahun terakhir ini. Gimana enggak? Nih, perbandingannya. Tahun 2005 akhir tahun gue habiskan di Anyer. Pergi tanggal 31 Desember siang, dan pulang tanggal 1 Januari malam. Tahun 2004, bahkan lebih singkat lagi. Ketika itu gue mengakhiri tahun di Masjid At-tin dengan mengikuti zikir akbarnya Ustad Ilham Arifin. Dari rumah habis Magrib tanggal 31 Desember dan pulang tanggal 1 Januari dini hari. Nah, akhir tahun 2006 sudah gue mulai tanggal 29 Desember. Yang lebih seru lagi, acara akhir tahun selama empat hari itu gue habiskan di tiga provinsi! Gara-garanya adalah gagalnya rencana gue dan enam teman-teman RTC bertahun baru di Gunung Bromo karena pertimbangan cuaca. Tetapi karena kami sudah keburu membeli tiket Air Asia Jkt-Sby-Jkt sejak tiga bulan yang lalu putar otaklah kami mencari tujuan liburan pengganti yang relatif dekat dari Sby. Setelah mempertimbangkan beberapa alternatif dipilihlah Yogyakarta. Kalau ngliat...

Tour de Asean: Singapore

Habis makan pagi di alang, saat check-in dari hotel, saat tau kita akhirnya akan menuju ke singapura, my heart is bouncing! yeah! tapi sebelum nyampe ke sana, kita kudu ngalamin pengalaman terbang yang paling mengerikan seumur-umur! kalau gue cuma pernah liat turbulance (di film2) kali itu gue ngalamin! jantung rasanya mau copot waktu pesawat gak stabil dan dua kali (!) mengurangi ketinggian scr mendadak, tp gue cuman bs berdoa dan pasrah, untungnya gak ada apa2an lagi sampe akhir…… abis ngalamin ‘a near death experience’ di atas pesawat *hiperbolisdotcom* kita sampe di LCC-T dengan selamat…. kita memang mau ‘transit’ di KL dulu sebelum ke s’pore… oh ya di terminal yang diperuntukkan buat pesawat2 murah itu kita berpisah dengan anti dan swasti yang mau stay di KL selama beberapa hari, sebelumnya di hari kedua di siem riep kita jg dah pisah sama mbak arum dan andam yang pulang ke indo duluan karena kesibukan masing2…. KL yang sekarang gue datengin masih sama dengan KL yang gue daten...

Tour de Asean: Cambodia

Abis dari thailand yang maha ramai perjalanan kami berlanjut ke kamboja. hmmm…. seperti orang lain pada umumnya waktu pertama kali tau kalau trip kita include kamboja gue langsung nanya sama mbak ana, "emang ada apaan di sana". well, check this one out… waktu masih menunjukkan sekitar 11 siang waktu kami mendarat di airport phnom penh, begitu sampe kesibukan langsung melanda kita, sibuk ngurus visa bo, udah gitu pake bayar pulak, udah gitu bayarnya pake dollar us pulak! buseeet…. tapi karena udah dapet peringatan sebelumnya gak kaget-kaget amat sih begitu nyampe sana, cuman agak bingung aja, ni negara apaan sih sampe gak punya mata uang sendiri….. eh tapi apa betulan gak punya? kebingungan gue terjawab setelah waktu gue makan siang gue dapet kembalian uang riel dari petugas hotel… tapi2 lho2 perasaan gue bayarnya pake dollar….. dan mbak luki saves the day "sama aja mel," katanya… "di sini 1 dollar sama dengan 4000 riel…. laku jg kok," jelas wartawan ko...

Tour de Asean: Thailand

Setelah cabut dari kota tua penang kita menuju ke bangkok, we’re heading the capital of entertainment in asean, kota yang dicintai banyak orang karena segalanya….. Bangkok here we come! di bangkok kita nginep di hotel bintang dua (kali) bernama mit paisarn… lagi2 supir taksi (di thailand tuk-tuk adalah motorcycle taxi hehe) yang punya jasa nunjukkin kita penginapan, pada awalnya kita merasa tertipu juga karena secara harga hotel itu punya harga lebih tinggi ketimbang hostel tp berhubung fasilitasnya lumayan dan letaknya strategis teman2 milih bertahan di sana.. karena nyampe di sana msh siang kita ngabisin hari buat ngliat keramaian di tourist area khao san dan beberapa wat  (temple alias candi alias wihara)…. khao san itu yaaa rame buanget, semirip kuta di bali lah,  gak keitung bule yang seliweran dan menuhin toko, cafe dan penginapan yang berjejer…. setelah keluar dari wilayah khao san, bersama empat teman seperjalanan kita menuju ke pusat kota, menuju bangunan2 berse...

Tour de Asean: Malaysia

Ini akan menjadi tulisan pertama dari perjalanan gue selama 8-19 April ke empat negara ASEAN…. oya dalam perjalanan itu gue ditemani sama ana, luki, eny, arum, swasti, anti, dan andam… jadilah 8 perempuan ini menyambangi 4 negara asean hohoho… first stop penang, malaysia. waktu baru menunjukkan jam 4.30 pagi saat gue keluar dari rumah di pondok gede menuju sukarno hatta… ayah dan ibu berbaik hati bangun di pagi2 buta guna mengantar gue ke cengkareng…. gue agak telat karena 7 teman seperjalanan gue dah sampai duluan… begitu ngliat gue mereka ngak berkomentar tentang keterlambatan gue, tapi soal bawaan gue yg ’sedikit’ banget…. yalah secara gue cuman bawa satu tas punggung berukuran sedang dan satu tas pinggang… awalnya sih gue agak kaget juga ngedenger pengakuan yang lain bahwa mereka pada bawa lebih dari satu tas karena gue pikir backpacking kudunya hanya bawa satu tas punggung berukuran besar dan satu tas lagi yang kecil2 ajalah buat jalan2….. ternyata eh ternyata….. anyway...

Malaysia: Indonesia Modern?

Tanggal 18-20 maret kemarin resolusi pertama gue terpenuhi…. berkat kemurahan hati detiksport gue dikirim untuk meliput ke kuala lumpur menyaksikan F1 GP Malaysia… so jadilah malaysia my first time going abroad…. waktu pertama kali menjejakkan kaki di KLIA i was impressed… geez… "modern banget nih bandara," gitu komentar gue dalam hati.. modern dari segi arsitektur, modern dari sisi fasilitas, dan modern pula dari sisi playanan (maksudnya profesional)… dari KLIA gue dan rombongan Lily Tour langsung menuju ke Sirkuit Sepang… dari bandara menuju ke sirkuit rasanya sama kaya indo… panas dan kanan kiri pemandangannya kelapa sawit (kalo di jakarta pohon bakau kali ya di pinggir soekarno hatta situ) nyampe Sepang baru deh kesan gue-lagi-di-Malaysia berasa lagi, secara gue pernah ke Sentul, sirkuit yang satu ini jauh beda aja…. Sepang is BIG! dalam arti sebetulnya adalah LUAS, tempat parkirnya aja segede lapangan bola bo! dari tempat parkir (bus) ke wilayah sirkuit kita pun ku...

Yogya is Very Nice

Cihui.. selama delapan hari i finally get out of jakarta.. yang dituju adalah kota Yogyakarta! Jogja... hmm, first thing in my mind is the city of culture.. kota budaya gitu loh.. dalam kepala gue pastinya banyak bangunan antik di sepanjang jalan, terus banyak delman atau kereta kuda gitu, terus banyak orang pake blangkon dan kebaya hahahaha mohon maklum, gue terakhir ke Yogya itu waktu masih kecil, jd ga inget, cuman pernah liat fotonya di borobudur (huhuhuhu) eniwey toh jogja ga jauh amat dari bayangan gue (meski juga ga sama persis) bengunan rada antik emang ga banyak tapi ada lah, yang pastinya jarang buanget ada bangunan rumah model mediteranian kaya di pondok indah hehehehe.. delman juga ga banyak, baru di malioboro gue temuin coz i happen to ride it almost all day waktu kita (gue, ine, nita, ega, pandit dan dewi) jalan ke keraton dan taman sari.. cuma orang pake blangkon dan kebaya yang ternyata lebih sedikit dari perkiraan gue yang gue temuin sekali di "Mirota Batik...