Langsung ke konten utama

Yogya is Very Nice

Cihui.. selama delapan hari i finally get out of jakarta.. yang dituju adalah kota Yogyakarta!

Jogja... hmm, first thing in my mind is the city of culture.. kota budaya gitu loh.. dalam kepala gue pastinya banyak bangunan antik di sepanjang jalan, terus banyak delman atau kereta kuda gitu, terus banyak orang pake blangkon dan kebaya hahahaha

mohon maklum, gue terakhir ke Yogya itu waktu masih kecil, jd ga inget, cuman pernah liat fotonya di borobudur (huhuhuhu) eniwey toh jogja ga jauh amat dari bayangan gue (meski juga ga sama persis)

bengunan rada antik emang ga banyak tapi ada lah, yang pastinya jarang buanget ada bangunan rumah model mediteranian kaya di pondok indah hehehehe.. delman juga ga banyak, baru di malioboro gue temuin coz i happen to ride it almost all day waktu kita (gue, ine, nita, ega, pandit dan dewi) jalan ke keraton dan taman sari.. cuma orang pake blangkon dan kebaya yang ternyata lebih sedikit dari perkiraan gue yang gue temuin sekali di "Mirota Batik" dan sekali lagi di keraton..

meski gitu Yogya emang masih pantes sih dinamain kota budaya habis emang antik banget... begitu antiknya ni kota sampe bioskop layak aja ga punya! duh, kasian banget yak anak-anak gaul disana :p

ngomongin antik gue jadi inget sama seorang guide yang nemenim kita pas ngider di taman sari, bapak yang lupa kita tanya namanya ini lumayan antik (tua gitu loh) tapi omongannya rada nyeleh.. yang paling berkesan ceritanya dia soal asal usul jogja pas kita naik bukit yang bisa ngeliat view seluruh kota di deket taman sari..

siapa kira kalo Yogya itu bentuknya seperti laki-laki yang sedang telentang sambil bentangin tangan (bayangin vitruvian man-nya leonardo da vinci yah :p) gue lupa penjabarannya gimana tapi yang gue inget bagian anu-nya adalah tugu yang ada di tengah kota huahahahaha

oya ngomongin jogja ga afdol kalo ga inget-inget lagu Yogyakarta-nya KLA Project, soalnya jogja terkenal karena lirik yang bunyinya begini:

"Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila"

Yogya tuh kota yang penuh dengan godaan kuliner, bukan hanya karena makanan disana cocok sama lidah gue, tapi karena murahnya itu loh! gue bisa makan empat kali sehari...

meski di hampir setiap sudut harga makanannya lebih miring dibandingkan jakarta, taaapii kayanya KLA pengen ngambarin suatu tempat yang ngetop banget di jogja.. namanya angkringan!

walaahhh banyak orang bilang belum ke Yogya kalo belum ke angkringan, kirain tempat makan kaya apa ternyata cuman emperan pinggir jalan yang (tampaknya) istimewa karena menjual makanan dengan harga super murah!! bayangin, traktir makan tiga orang cukup dengan duit 12.000 perak! ck.. ck.. ck..

hmm apa lagi yak? Yogya is a very peaceful city.. pastinya! disana denyut jantung kotanya berhenti jam 10 malam.. daerah paling rame a.k.a malioboro udah tutupan (tinggal yang jual kaset bekas di beringharjo yang masih buka) dan yang tinggal cuman makanan pinggir jalan kaya angkringan

kalo siang pun denyut kota ini berjalan sangat lambat, gak ada kemacetan, orang-orangnya nyantai, gak emosional.. nice.. but tidak cukup membuat betah orang yang terbiasa dengan kota yang penuh polemik kaya jakarta seperti gue hehehehe

eniwey... Yogya is a very nice city.. glad to know you Yog!

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Mantan Atlet

Kalau ngliat nasib mantan atlet di Indonesia, suka prihatin. Gimana nggak? Baca ini deh. Nasib Mantan Atlet Dahulu Jaya, Kini Merana Meliyanti Setyorini - detiksport Sukarna (Detiksport/Meliyanti) Jakarta - Wajar jika atlet tidak menjadi profesi yang populer di Indonesia. Bagaimana tidak jika profesi ini tidak menjanjikan masa depan yang cerah. Untung pemerintah sudah mulai peduli. Sukarna, Surya Lesmana, Budi Kurniawan dan Nico Thomas adalah para mantan atlet yang pernah berjaya di masa mudanya. Sukarna merupakan peraih medali perunggu cabang lempar lembing di Asian Games 1958 di Jepang. Surya Lesmana merupakan mantan pesepakbola top yang pernah wara-wiri di tim "Merah Putih" era 1963-1972. Prestasinya antara lain, juara Merdeka Games tahun 1968, Kings Cup di Bangkok tahun 1969 serta Lions Cup di Singapura pada tahun 1970. Budi Setiawan pun pernah mengharumkan bangsa di luar negeri. Dia tercatat sebagai juara dunia tae kwon ...

Capello

Dari banyak pelatih sepakbola ngetop di dunia ini, Fabio Capello mungkin layak disebut sosok yang paling kontroversial. Biar banyak menuai kecaman, dia tetaplah pelatih hebat dengan segudang prestasi

A Thousand Splendid Suns

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Literature & Fiction Author: Khaled Hosseini Membaca hobi yang cukup lama gue tinggalkan karena lebih sibuk menonton film. A Thousand Splendid Suns adalah novel tebal pertama yang bikin gue akan kembali betah “berteman” dengan buku. Novel ini sebagian besar mengambil setting di Kabul, ibukota Afghanistan yang pernah porak-poranda karena konflik berkepanjangan. Oleh seorang penyair Afghan, Kabul digambarkan begitu indah. “Siapapun tidak akan bisa menghitung bulan-bulan yang berpendar di atas atapnya, ataupun seribu mentari surga yang bersembunyi di balik dindingnya,” kata Saib-e-Tabrizi. Namun bagi Mariam dan Laila, Kabul tidak selalu seindah itu. Mariam adalah seorang perempuan yang dihasilkan dari hubungan terlarang. Tidak mendapatkan pengakuan dari ayah kandungnya dan menerima pelecehan dari ibu kandungnya, Mariam nyaris menjadi perempuan yang tak mengenal cinta tanpa pamrih. Laila sebaliknya. Dia adalah perempuan enerjik yang besar diantara or...