Langsung ke konten utama

Situs Pertemanan

Setelah beberapa kali "nolak "undangan dari temen, akhirnya kemaren gue gabung di situs pertemanan terbaru yang namanya linkedin.com. Keknya situs yang satu itu agak beda dengan situs pertemanan yang sedang gue ikutin.

Dan memang iya, sih, kalo dari penerwangan sementara, karakternya lebih serius dibandingkan yang lain. FYI aja, gue udah punya account Friendster, Multiply, Facebook, sampe Hi5. Ini aja gue dah nolakin request dari tagged.com. Buat temans yang ngundang, maaf, ya, empat account di situs jaringan pertemanan rasanya sudah jauh dari cukup :D

Anyway, dari keempat situs pertemanan yang gue ikutin, kayaknya Multiply dan FS yang masih rajin gue tengokin. MP karena di sini gue bisa nulis, bisa narsis, bisa curhat karena nggak terlalu banyak juga temennya. Di sini gue bisa memilih sejauh mana privasi gue mo diumbar di internet.

Walaupun bosen, gue masih mbukain FS karena dari situ gue bisa gampang ketemu temen2 lama. Trus salah satu fitur yang gue demenin adalah testimonial. Hehe, banyak yang bilang testimonial di FS banyak boongnya karena biasanya cuma nulis yang bagus2 doang. Tapi kata Icha Rahmanti di novel Beauty Case, bacalah testimonial di FS kalo lo sedang butuh suntikan semangat. And it works for me.

Kemarin secara iseng gue membuka lagi testimonial2 FS gue yang nggak kerasa jumlahnya dah 107. Sebagian sifatnya bukan testimonial tapi salam2, tapi sebagian lagi, iya. Dan yang gue seneng sebagian yang iya itu datang dari teman2 yang bener2 mengenal gue.

Ada dari bos detiksport, yang susah banget gue mintain testimonial :D, tapi begitu keluar, isinya jreeeng. Dia rupanya sangat memahami gue :p. Ada dari wiwi yang bikin tersanjung. Dari tancuy yang isinya jujur mendekati kebenaran wakakak. Testi2 yang lumayan bikin gue senyum hari itu.

Jadi apa moral of the story tulisan ini? Keknya gag ada selain jangan tinggalkan situs pertemanan Anda. hehehe. Selamat berbuka puasa :)

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Mantan Atlet

Kalau ngliat nasib mantan atlet di Indonesia, suka prihatin. Gimana nggak? Baca ini deh. Nasib Mantan Atlet Dahulu Jaya, Kini Merana Meliyanti Setyorini - detiksport Sukarna (Detiksport/Meliyanti) Jakarta - Wajar jika atlet tidak menjadi profesi yang populer di Indonesia. Bagaimana tidak jika profesi ini tidak menjanjikan masa depan yang cerah. Untung pemerintah sudah mulai peduli. Sukarna, Surya Lesmana, Budi Kurniawan dan Nico Thomas adalah para mantan atlet yang pernah berjaya di masa mudanya. Sukarna merupakan peraih medali perunggu cabang lempar lembing di Asian Games 1958 di Jepang. Surya Lesmana merupakan mantan pesepakbola top yang pernah wara-wiri di tim "Merah Putih" era 1963-1972. Prestasinya antara lain, juara Merdeka Games tahun 1968, Kings Cup di Bangkok tahun 1969 serta Lions Cup di Singapura pada tahun 1970. Budi Setiawan pun pernah mengharumkan bangsa di luar negeri. Dia tercatat sebagai juara dunia tae kwon ...

Capello

Dari banyak pelatih sepakbola ngetop di dunia ini, Fabio Capello mungkin layak disebut sosok yang paling kontroversial. Biar banyak menuai kecaman, dia tetaplah pelatih hebat dengan segudang prestasi

A Thousand Splendid Suns

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Literature & Fiction Author: Khaled Hosseini Membaca hobi yang cukup lama gue tinggalkan karena lebih sibuk menonton film. A Thousand Splendid Suns adalah novel tebal pertama yang bikin gue akan kembali betah “berteman” dengan buku. Novel ini sebagian besar mengambil setting di Kabul, ibukota Afghanistan yang pernah porak-poranda karena konflik berkepanjangan. Oleh seorang penyair Afghan, Kabul digambarkan begitu indah. “Siapapun tidak akan bisa menghitung bulan-bulan yang berpendar di atas atapnya, ataupun seribu mentari surga yang bersembunyi di balik dindingnya,” kata Saib-e-Tabrizi. Namun bagi Mariam dan Laila, Kabul tidak selalu seindah itu. Mariam adalah seorang perempuan yang dihasilkan dari hubungan terlarang. Tidak mendapatkan pengakuan dari ayah kandungnya dan menerima pelecehan dari ibu kandungnya, Mariam nyaris menjadi perempuan yang tak mengenal cinta tanpa pamrih. Laila sebaliknya. Dia adalah perempuan enerjik yang besar diantara or...