Langsung ke konten utama

Stardust

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Science Fiction & Fantasy
Akhirnya! Setelah berminggu-minggu nggak liat film yang bagus, neh, satu film yang menyenangkan dan menghibur. Highly recomended!

Dibintangi oleh Charlie Cox (sluuurp, ganteng banget, :P) dan Claire Danes, Stardust bercerita tentang pencarian cinta sejati seorang cowok bernama Tristan.

Tristan sebetulnya naksir berat sama cewek sekampungnya di Wall, Inggris, yang bernama Victoria. Namun sebuah janji yang dibuatnya pada cewek seksi itu justru membawanya pada sebuah perjalanan yang mempertemukannya dengan "bintang jatuh". Lho, kok bisa manusia kenalan sama "bintang jatuh"? Iya, soalnya benda yang satu ini berwujud seorang cewek yang memiliki hati secerah bintang (halah!).

Perjalanan Tristan menjadi seru karena si "bintang jatuh" itu memakai sebuah kalung yang memiliki kekuatan luar biasa (memberi kehidupan abadi dan kekuasaan tidak terbatas). Gara2 itu, dia dan Tristan diburu oleh seorang penyihir (yang diperankan dengan baik oleh Michelle Pfeifer) dan para pangeran haus kekuasaan dari negeri antah berantah bernama Stormhold.

Dalam perjalanan kembali ke Wall, Tristan juga bertemu dengan kapten Shakespeare (yang diperankan dengan briliaaan oleh Robert De Niro), pimpinan kapal pengumpul petir (kayak perompak di lautan tapi bedanya kapal ini beroperasi di awan). Kapten yang diceritakan punya rahasia terselubung itu pula yang menyadarkan Tristan akan cinta sejatinya yang sesungguhnya.

Well, secara tema cerita, Stardust ini mengingatkan gue dengan cerita2 dari negeri dongeng yang sering gue baca waktu masih kecil. Sounds picisan? Yaa, emang sih, rada, tapi karena dieksekusi dengan sangat baik gue merasa sangat terhibur --sama seperti saat gue membaca dongeng Putri Salju dan Cinderella.

Film ini minim efek yang njlimet, tapi, jangan khawatir, kekuatan ceritanya membuat film ini tetaplah sebuah film fantasi yang highly recomended. Apalagi didukung sama lokasi nya yang, asli, bikin gue juga jatuh cinta. Huaa, jadi pengen liat UK!

Warning aja buat yang nggak suka cerita yang berakhir happy ending mendingan nggak usah nonton film ini, dey, bisa kecewa berat. Sebaliknya, bagi pencinta cerita dari negeri dongeng, film ini harus ditonton. Beneran!

Komentar

  1. hehe mudah2an tertarik nonton ya, mbak *kok jadi promosi :p

    BalasHapus
  2. mau.........>_<


    *buru2 liat jadwal 21.... ;p

    BalasHapus
  3. haduh mel, kok gw ngerasa anti ya liat film ini, soalnya liat iklannya terasa cheesy bangedz gitu lho (wah bangets nya sampe pake z)

    BalasHapus
  4. Kok gak ngajak2 sih?... :D

    *kabar baikkan?*

    BalasHapus
  5. hehehe memang cheesy, va, mangkanya gue kasi warning buat yang nggak suka dongeng yang akhirnya ada bunyi "..and they live happily ever after", so, kayaknya lo mendingan nggak nonton, deh :D

    BalasHapus
  6. hehehe, satu lagi penggemar dongeng Putri Salju :D

    BalasHapus
  7. kabar baik sekali :)

    wah, iya, lupa ngajak :D

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Football (Was) Fun

Lagi pengen mengingat-ingat nih... 1. Ingat-ingat pertama kali menyukai sepakbola.. dulu.. kelas dua smp.. pas piala dunia 1994 di Amrik.. gara-gara nitya.. temen gue yang paling tomboy.. promosinya gini: "nonton bola deh, itali, pemainnya cakep-cakep!" hahaha that final words was the key words.. and it works.. the first time i saw it, im lovin it instantly.. mau tau my first love? pemain itali nomor 8 bernama dino baggio! whoaa.. gara-gara diye hampir tiap akhir pekan gue mantengin sepakbola.. yang ditonton? apalagi kalau bukan liga italia di rcti.. yang dibela? apalagi kalo bukan AC Parma.. masih gara-gara piala dunia, gue mantengin yang namanya liga champions di tahun berikutnya... gak semaniak liga italia sih karena yang main kan klub dari macem2 negara (yang gak semua pemainnya ganteng2 hehehe).. meski gak terlalu menikmati toh gue ngikutin sampe final karena AC Milan nyampe ke partai puncak itu.. 2. nah untuk pertama kalinya sepakbola mbikin perasaan gue gak kar...

Beri Gue Spoilers

Kalau merhatiin aktivitas mp-ers di multiply akhir-akhir ini, banyak deh judul yang menyertakan kata (benda, ya?) spoiler. Maklum, buku ketujuh Harry Potter yang memang buanyak sekali penggemarnya baru Sabtu lalu dilempar ke pasar. Tapi ini bukan mau ngomongin Harpot, tapi soal spoiler dan no-spoiler. Dulu, gue bingung dengan maksud kata itu. Apalagi kalau ada kalimat: Warning! contain spoilers! Emang ada apa dengan spoiler? Setelah membaca-baca banyak review orang, akhirnya taulah gue binatang apa itu spoiler. Ternyata banyak orang yang sebel bin keki kalau membaca review yang di dalemnya ada unsur membocorkan cerita. Tapi kalau gue sih nggak termasuk, karena gue malah selalu menantikan spoiler2 itu! Iya, kalau baca buku kadang sering gue langsung baca bab terakhir supaya tahu saja akhir ceritanya kayak apa. Kalau nonton film, gue hampir selalu baca review-nya dulu (yang ada spoilers-nya lebih baik) atau kalau enggak tanya sama yang udah nonton film yang mau gue tonton. Pokok...

Taman Nasional Baluran, Merasakan Afrika di Timur Pulau Jawa

Apa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata padang savana?   Rerumputan? Afrika? hewan liar? Ya, semuanya tidak salah. Tapi nggak perlu jauh-jauh ke Afrika kalau mau lihat rerumputan dan hewan liar, cukup ke Taman Nasional Baluran saja.  TN Baluran terletak di antara Banyuwangi dan Situbondo. Lokasinya sangat mudah dicapai dengan peta, namun hati-hati terlewat ya. Karena hanya ada satu gerbang untuk masuk-keluar di TN Baluran. Lokasi wisata ini dibuka pagi mulai pukul 07.30-16.00 sore saja. Untuk masuk ke kawasan pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 16.500/ orang (hari biasa) dan Rp Rp 10.000/ mobil. Namun jika kamu datang pas hari libur, tiketnya menjadi Rp 18.500/ orang.  Apa saja yang bisa dilihat?  Padang savana, yang terkenal sebagai spot foto adalah Savana Bengkol. Julukan TN Baluran sebagai Little Africa of Java paling kerasa hype di spot ini.  Pantai, yang terkenal adalah Pantai Bama. Di sini pasirnya putih dan banyak tempat buat ngaso dan, tentu ...