Langsung ke konten utama

James Bond: Quantum of Solace

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Setelah tertunda dua pekan akhirnya nonton film yang jadi omongan ini hari Kamis lalu. Kalau banyak review film memuji film kedua James Bond versi Daniel Craig ini, gue, kok, lebih menikmati film pertamanya, yah.

Karena gue yakin sudah banyak pula yang nonton film ini, gue nggak mau berpanjang-panjang. Diceritakan Bond berusaha menguak misteri di balik pengkhianatan kekasihnya di film pertama, Vesper Lynd. Pencarian Bond ke Haiti membawanya kepada seorang pemilik LSM bernama Dominic Greene dan Camille Montes, kekasihnya.

Perempuan cantik itu diam2 memanfaatkan Greene demi membalas dendam kesumat atas rekanannya, Jendral Medrano. Bersama Camille, Bond berusaha mencari jawaban dari pertanyaan yang selama ini dicarinya.

Secara cerita biasa aja, nih. Cenderung nggak seru kata gue mah karena esensinya kok berkutat di balas dendam. It’s a bit cheesy I must say. Secara gambar lebih lumayan. Salut buat peng-edit-annya. Mengingatkan gue sama Bourne Ultimatum. Adegan kejar2an juga seru, termasuk adegan berantem pake tangan kosong dan berdarah2-nya yang ”nggak Bond banget”. Berhasil nih sutradaranya bikin Bond jadi kayak manusia biasa –walau teuteup kebisaannya banyak bener mulai dari nyetir speedboat sampe ”nyetir” pesawat.

Yang ”nggak Bond banget” juga adalah Daniel Craig yang terlihat kumal hampir di sepanjang film. Bond memeluk dan menemani teman (laki2) yang sedang sekarat? Kalo perempuan sih nggak heran. Dan keknya gue gag denger dia menyebutkan namanya dengan aksen yang terkenal itu. Tapi di film ini Bond masih doyan Vodka yang dikocok, kok. Dan dia masih setia dengan Aston Martin dan Sony Ericsson :P

Ah, ya, gue harus menyebutkan satu line favorit gue di film ini. It’s not by Bond. “Please, make it quick,” kata seseorang itu. Nempel banget. Hehehe.

Sehabis nonton Casino Royale, gue ingat pernah bilang sangat menantikan film2 Bond versi Craig karena sisi manusiawinya. Film ini lumayan berhasil --walau hanya lumayan saja

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Football (Was) Fun

Lagi pengen mengingat-ingat nih... 1. Ingat-ingat pertama kali menyukai sepakbola.. dulu.. kelas dua smp.. pas piala dunia 1994 di Amrik.. gara-gara nitya.. temen gue yang paling tomboy.. promosinya gini: "nonton bola deh, itali, pemainnya cakep-cakep!" hahaha that final words was the key words.. and it works.. the first time i saw it, im lovin it instantly.. mau tau my first love? pemain itali nomor 8 bernama dino baggio! whoaa.. gara-gara diye hampir tiap akhir pekan gue mantengin sepakbola.. yang ditonton? apalagi kalau bukan liga italia di rcti.. yang dibela? apalagi kalo bukan AC Parma.. masih gara-gara piala dunia, gue mantengin yang namanya liga champions di tahun berikutnya... gak semaniak liga italia sih karena yang main kan klub dari macem2 negara (yang gak semua pemainnya ganteng2 hehehe).. meski gak terlalu menikmati toh gue ngikutin sampe final karena AC Milan nyampe ke partai puncak itu.. 2. nah untuk pertama kalinya sepakbola mbikin perasaan gue gak kar...

Beri Gue Spoilers

Kalau merhatiin aktivitas mp-ers di multiply akhir-akhir ini, banyak deh judul yang menyertakan kata (benda, ya?) spoiler. Maklum, buku ketujuh Harry Potter yang memang buanyak sekali penggemarnya baru Sabtu lalu dilempar ke pasar. Tapi ini bukan mau ngomongin Harpot, tapi soal spoiler dan no-spoiler. Dulu, gue bingung dengan maksud kata itu. Apalagi kalau ada kalimat: Warning! contain spoilers! Emang ada apa dengan spoiler? Setelah membaca-baca banyak review orang, akhirnya taulah gue binatang apa itu spoiler. Ternyata banyak orang yang sebel bin keki kalau membaca review yang di dalemnya ada unsur membocorkan cerita. Tapi kalau gue sih nggak termasuk, karena gue malah selalu menantikan spoiler2 itu! Iya, kalau baca buku kadang sering gue langsung baca bab terakhir supaya tahu saja akhir ceritanya kayak apa. Kalau nonton film, gue hampir selalu baca review-nya dulu (yang ada spoilers-nya lebih baik) atau kalau enggak tanya sama yang udah nonton film yang mau gue tonton. Pokok...

Taman Nasional Baluran, Merasakan Afrika di Timur Pulau Jawa

Apa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata padang savana?   Rerumputan? Afrika? hewan liar? Ya, semuanya tidak salah. Tapi nggak perlu jauh-jauh ke Afrika kalau mau lihat rerumputan dan hewan liar, cukup ke Taman Nasional Baluran saja.  TN Baluran terletak di antara Banyuwangi dan Situbondo. Lokasinya sangat mudah dicapai dengan peta, namun hati-hati terlewat ya. Karena hanya ada satu gerbang untuk masuk-keluar di TN Baluran. Lokasi wisata ini dibuka pagi mulai pukul 07.30-16.00 sore saja. Untuk masuk ke kawasan pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 16.500/ orang (hari biasa) dan Rp Rp 10.000/ mobil. Namun jika kamu datang pas hari libur, tiketnya menjadi Rp 18.500/ orang.  Apa saja yang bisa dilihat?  Padang savana, yang terkenal sebagai spot foto adalah Savana Bengkol. Julukan TN Baluran sebagai Little Africa of Java paling kerasa hype di spot ini.  Pantai, yang terkenal adalah Pantai Bama. Di sini pasirnya putih dan banyak tempat buat ngaso dan, tentu ...