Langsung ke konten utama

Maaf Lahir Batin

Udah ketemu Idul Fitri lagi. Nggak kerasa, ya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, yang tidak pernah terlewatkan dari momen tahunan ini adalah silaturahmi. Sekarang silaturahmi makin canggih.

Jaman sekolah, kartu lebaran menjadi idola. Gue masih ingat saling berkirim kartu ucapan dengan sahabat-sahabat gue kala lebaran tiba. Kartu lebaran warna-warni dengan ucapan selamat yang kocak, lucu, sampai yang menyentuh. Tidak jarang kartunya nggak berperangko karena diberikan sewaktu kami bertemu sebelum libur lebaran hehe. Sampai dengan beberapa tahun lalu, kartu-kartu itu masih gue simpan dengan rapi (sekarang mungkin sudah masuk gudang, lupa).

Jaman gue kuliah, hape mulai dikenal. Dari situ gue juga mengenal SMS. Selain buat bertukar kabar, saat momen Idul Fitri, SMS juga dipakai untuk mengucapkan ucapan selamat. Dari yang standar selamat lebaran, hasil forward-an yang "keren" atau manis, sampai ucapan yang
sangat personal pernah gue kirim dan juga terima. 

Jaman kerja, internet mulai menjamur. Tahun ini untuk pertama kalinya gue menggunakan media internet (tepatnya social networking) untuk mengirimkan ucapan selamat lebaran. Asal tetap sesuai sopan-santun, i found that way is simpler. Personal juga penting, karena nggak
semua teman gue saling mengenal.

Di social networking yang gue ikuti yang dianggap melanggar sopan-santun adalah asal tagging picture ucapan lebaran. Mungkin jadi annoying karena email jadi penuh notifikasi reply dari orang-orang yang enggak kita kenal --tapi dikenal oleh si pengirim kartu. Akhirnya, di  status beberapa teman gue ada yang bukannya balas mengucapkan maaf malah marah-marah karena kebanyakan di-tag. Oh, well, gag di dunia nyata nggak di dunia maya, sopan-santun selalu penting.

Anyway, apapun media yang digunakan, selamat Idul Fitri 1430 H, temans. Walau telat, mohon maaf lahir batin, yaa 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Football (Was) Fun

Lagi pengen mengingat-ingat nih... 1. Ingat-ingat pertama kali menyukai sepakbola.. dulu.. kelas dua smp.. pas piala dunia 1994 di Amrik.. gara-gara nitya.. temen gue yang paling tomboy.. promosinya gini: "nonton bola deh, itali, pemainnya cakep-cakep!" hahaha that final words was the key words.. and it works.. the first time i saw it, im lovin it instantly.. mau tau my first love? pemain itali nomor 8 bernama dino baggio! whoaa.. gara-gara diye hampir tiap akhir pekan gue mantengin sepakbola.. yang ditonton? apalagi kalau bukan liga italia di rcti.. yang dibela? apalagi kalo bukan AC Parma.. masih gara-gara piala dunia, gue mantengin yang namanya liga champions di tahun berikutnya... gak semaniak liga italia sih karena yang main kan klub dari macem2 negara (yang gak semua pemainnya ganteng2 hehehe).. meski gak terlalu menikmati toh gue ngikutin sampe final karena AC Milan nyampe ke partai puncak itu.. 2. nah untuk pertama kalinya sepakbola mbikin perasaan gue gak kar...

Beri Gue Spoilers

Kalau merhatiin aktivitas mp-ers di multiply akhir-akhir ini, banyak deh judul yang menyertakan kata (benda, ya?) spoiler. Maklum, buku ketujuh Harry Potter yang memang buanyak sekali penggemarnya baru Sabtu lalu dilempar ke pasar. Tapi ini bukan mau ngomongin Harpot, tapi soal spoiler dan no-spoiler. Dulu, gue bingung dengan maksud kata itu. Apalagi kalau ada kalimat: Warning! contain spoilers! Emang ada apa dengan spoiler? Setelah membaca-baca banyak review orang, akhirnya taulah gue binatang apa itu spoiler. Ternyata banyak orang yang sebel bin keki kalau membaca review yang di dalemnya ada unsur membocorkan cerita. Tapi kalau gue sih nggak termasuk, karena gue malah selalu menantikan spoiler2 itu! Iya, kalau baca buku kadang sering gue langsung baca bab terakhir supaya tahu saja akhir ceritanya kayak apa. Kalau nonton film, gue hampir selalu baca review-nya dulu (yang ada spoilers-nya lebih baik) atau kalau enggak tanya sama yang udah nonton film yang mau gue tonton. Pokok...

Taman Nasional Baluran, Merasakan Afrika di Timur Pulau Jawa

Apa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata padang savana?   Rerumputan? Afrika? hewan liar? Ya, semuanya tidak salah. Tapi nggak perlu jauh-jauh ke Afrika kalau mau lihat rerumputan dan hewan liar, cukup ke Taman Nasional Baluran saja.  TN Baluran terletak di antara Banyuwangi dan Situbondo. Lokasinya sangat mudah dicapai dengan peta, namun hati-hati terlewat ya. Karena hanya ada satu gerbang untuk masuk-keluar di TN Baluran. Lokasi wisata ini dibuka pagi mulai pukul 07.30-16.00 sore saja. Untuk masuk ke kawasan pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 16.500/ orang (hari biasa) dan Rp Rp 10.000/ mobil. Namun jika kamu datang pas hari libur, tiketnya menjadi Rp 18.500/ orang.  Apa saja yang bisa dilihat?  Padang savana, yang terkenal sebagai spot foto adalah Savana Bengkol. Julukan TN Baluran sebagai Little Africa of Java paling kerasa hype di spot ini.  Pantai, yang terkenal adalah Pantai Bama. Di sini pasirnya putih dan banyak tempat buat ngaso dan, tentu ...