Langsung ke konten utama

I'm On a High

Hehe, gara2 mbaca salah satu posting di sini jadi kepikiran buat tulisan ini.

Mungkin nggak banyak orang yang tahu bahwa gue orang yang takut akan ketinggian. Nggak sampe
phobia memang, tapi bisa aja pusing kalau melihat sesuatu dari atas ketinggian, misalnya saja, lantai 6 dari pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta Selatan hehe.

Herannya, walau agak takut ketinggian, gue nggak anti naik sesuatu yang bersifat nanjak, ndaki, tinggi. Beberapa list yang cukup mengesankan buat gue, ya:

-  Bukit Bendera, Pulau Penang. Di sini pertama kalinya gue ngrasain yang namanya Sky Train. Ditambah itu salah satu landmark yang paling mengesankan di Penang, jadi tentu saja jadi pengalaman yang tidak terlupakan.

- Bianglala, Dunia Fantasi. Sebut gue norak, but naik bianglala termasuk pengalaman paling tak terlupakan dalam hidup gue hehe. Maklum baru pertama kali *malu. Bersama sahabat, wuzz wuzz gitu anginnya, setelah kami berbasah-basahan di wahana arung jeram. Mangstap!

- Singapore Flyer, Singapore. Ini 'bianglala' yang ada di Singapura. Ada pengalaman lucu waktu gue mau menuju ke sana.

Secara gue nggak survey dulu dimana letak Flyer ini dan ide ke sana juga pop up dengan sangat tiba-tiba, nanyalah gue dan teman seperjalanan gue di informasi MRT. Dan beginilah secuplik percakapan bego itu:

Gue: Sir, do you how to get to the Singapore eye? (lo tau kan di Inggris ada landmark yang namanya London Eye? That's where i got the name)
Petugas: What?
Gue: You know? Singapore eye? Bianglala?
Petugas: (Tambah bingung)
Gue dan Ayu: (Berusaha menjelaskan bentuk 'binatang' itu dengan bahasa Inggris tentu saja)
Petugas: Ah, you mean Singapore Flyer. Its on bla bla bla. You can go there by bla bla bla.
Gue dan Ayu: (Masih cekikikan) Thank you

Belum selesai sampai di situ, ternyata perjalanan ke sana cukup memakan tenaga. Mana gue pake sendal dan tas yang sangat tidak ramah lagi, dan sendirian pula tanpa Ayu. But dengan perjuangan extra, dan duit extra juga (untuk naik lo harus bayar 29.50$ atau 193,242 rupiah kalo dikonversi ke rupiah sekarang) gue naik juga ke puncak dunia!

Iya, katanya puncak tertingginya bisa mencapai 165 meter atau setara 42 lantai --tertinggi di dunia saat ini. Oh ya, di salah satu bagian, lo bakal bisa melihat prototipe negara Singapura di masa depan, with a luxurious harbour yang sedang dibangun di dekat Marina Centre itu. Overall, lumayan. I'll never forget the way i got there

- Angkor Wat, Siem Riep. Ahay, ini dia pengalaman dengan ketinggian yang paling mengerikan seumur2! 

Angkor Wat buat yang belum tau adalah sebuah kompleks guedeee yang terdiri dari ratusan candi. Angkor wat sendiri adalah nama candi terbesar di kompleks itu, dan menjadi situs sejarah paling dibanggakan oleh Kamboja.

Di Angkor Wat, ada sebuah bangunan menara yang cukup tinggi. Untuk melihat ke dalam, Anda harus menapaki tangga-tangga curam yang jumlahnya ratusan. Kira2 seperti dalam gambar yang gue cuplik dari Wikipedia ini.

Kelihatannya mudah ya naik ke atas. But you should try it to know how it really feels. Naiknya sih enak, di atas pemandangannya hebat, tapi pas harus turun haduuu ngeriii. Alhasil gue rela ngantri agak lama supaya bisa turun di sisi lain bangunan dengan tangga yang udah dikasi pegangan gitu di pinggirnya (hadu kaya orang tua banget deh gue). Tapi biarlah
daripada nggak bisa turun!

- Parasailing, Bali. Nggak bisa ngomong banyak. Rasain aja ya sekali2. It's fantastic!

Beberapa waktu lalu, di Sentul, ada festival balon udara yang tadinya cukup menarik untuk dikunjungi. Tapi gue mengurungkan niat setelah melihat di televisi antrian untuk naik balon udara. Ditambah dengan budget yang sepertinya cuma cukup buat naik-turun aja dengan balon itu, apa asyiknya?!
Ah, menulis cerita ini jadi membuat gue pengen merasakan naik yang tinggi-tinggi lagi 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Mantan Atlet

Kalau ngliat nasib mantan atlet di Indonesia, suka prihatin. Gimana nggak? Baca ini deh. Nasib Mantan Atlet Dahulu Jaya, Kini Merana Meliyanti Setyorini - detiksport Sukarna (Detiksport/Meliyanti) Jakarta - Wajar jika atlet tidak menjadi profesi yang populer di Indonesia. Bagaimana tidak jika profesi ini tidak menjanjikan masa depan yang cerah. Untung pemerintah sudah mulai peduli. Sukarna, Surya Lesmana, Budi Kurniawan dan Nico Thomas adalah para mantan atlet yang pernah berjaya di masa mudanya. Sukarna merupakan peraih medali perunggu cabang lempar lembing di Asian Games 1958 di Jepang. Surya Lesmana merupakan mantan pesepakbola top yang pernah wara-wiri di tim "Merah Putih" era 1963-1972. Prestasinya antara lain, juara Merdeka Games tahun 1968, Kings Cup di Bangkok tahun 1969 serta Lions Cup di Singapura pada tahun 1970. Budi Setiawan pun pernah mengharumkan bangsa di luar negeri. Dia tercatat sebagai juara dunia tae kwon ...

Capello

Dari banyak pelatih sepakbola ngetop di dunia ini, Fabio Capello mungkin layak disebut sosok yang paling kontroversial. Biar banyak menuai kecaman, dia tetaplah pelatih hebat dengan segudang prestasi

A Thousand Splendid Suns

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Literature & Fiction Author: Khaled Hosseini Membaca hobi yang cukup lama gue tinggalkan karena lebih sibuk menonton film. A Thousand Splendid Suns adalah novel tebal pertama yang bikin gue akan kembali betah “berteman” dengan buku. Novel ini sebagian besar mengambil setting di Kabul, ibukota Afghanistan yang pernah porak-poranda karena konflik berkepanjangan. Oleh seorang penyair Afghan, Kabul digambarkan begitu indah. “Siapapun tidak akan bisa menghitung bulan-bulan yang berpendar di atas atapnya, ataupun seribu mentari surga yang bersembunyi di balik dindingnya,” kata Saib-e-Tabrizi. Namun bagi Mariam dan Laila, Kabul tidak selalu seindah itu. Mariam adalah seorang perempuan yang dihasilkan dari hubungan terlarang. Tidak mendapatkan pengakuan dari ayah kandungnya dan menerima pelecehan dari ibu kandungnya, Mariam nyaris menjadi perempuan yang tak mengenal cinta tanpa pamrih. Laila sebaliknya. Dia adalah perempuan enerjik yang besar diantara or...