Langsung ke konten utama

Perut, oh, Perut

Akhir2 ini gue lagi resah gelisah melihat kondisi perut gue. Bukan apa2, duluu, gue gak pernah bermasalah dengan bagian yang satu ini. Gimana enggak kalo berat badan gue gak pernah melebihi angka 40 kg.

Tapi setelah kerja, tahu makanan enak, doyan jalan-jalan hingga membuat bodi capek (dan efeknya makan buanyak) badan gue menggemuk. Kenaikan beratnya pun signifikan: 5 kg! Kalau yang menggemuk rata sih gak masalah, nah ini, bagian perut doang! maleees banget nggak siih!

Sebetulnya udah setengah tahun terakhir ini gue menyadari perut gue makin membuncit.  Tapi baru dua bulan terakhir gue merasakan dampaknya pada diri gue sendiri dan orang2 lain yang kebetulan sering memperhatikan penampilan gue.

Salah satu dampaknya terjadi bulan November lalu waktu gue dan keluarga mo ke pesta pernikahan anak teman ayah di Bogor. Waktu itu gue mutusin pake kebaya broken white dan rok yang udah jadi pasangannya. Seinget gue, waktu masih langsing (ehm hehehe)  itu rok PAS banget di pinggang gue. Nggak kegedean apalagi kekecilan. Tetapi pas malem itu gue coba kok gak bisa dinaikin resletingnya. Huaaaa…..

Waktu itu gue sempet berpikir: "Masa sih gue segemuk itu? ini bikinnya kan belum setahun?!," pikir gue. Jadi dengan sedikit usaha (nahan napas pas narik resletingnya hehe) gue cuek aja pake rok itu. Tapi benar saja. Bencana terjadi (untungnya) setelah pesta pernikahan itu. Waktu gue baru selesai buang air kecil, resletingnya macet! Parahnya kali ini for good! Halah! untung kebaya gue lumayan panjang jadi "buka-bukannya" gak keliatan banget. Untungnya lagi, gue baru ke toiletnya setelah mo pulang.

Tapi yang gue heran, kejadian itu nggak membuat gue lebih merhatiin perut gue. Padahal ibu yang selalu nyela-nyela tiap tidak sengaja ngliat perut buncit gue. Nah baru setelah teman sekantor berkomentar, gue beneran concern untuk mengecilkan perut ini. Ceritanya waktu lagi serius ngetik, tiba2 si Epi yang sedang berdiri di dekat meja gue nyeletuk "Wah, Mel, kecil2 (badannya) kok perutnya buncit." Panik gak sih lo kalo digituin? Kalo gue sih panik.

Dan sekarang gue pun giat menyortir artikel2 tentang mengecilkan perut. Kiat-kiat ini kayanya patut dicoba. Wish me luck!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batik Is All Around

Hari Jum'at ini nggak biasa bagi beberapa orang teman gue. Dan semua berhubungan dengan batik. Kemarin malam, seorang teman bela-belain minjem baju batik ke teman yang lain karena batik miliknya sobek. Padahal dari hari sebelumnya batik itu disiapkan untuk hari ini. Yang lain, berusaha matching dengan batik motif Pekalongannya dengan memakai boxer bercorak batik! (no kidding :p) Yang lain, ada yang pasang status YM "silahkan masuk, pengantennya di dalem". Alasannya nggak lain karena seisi ruangan seakan kompak berbatik rapi seperti orang mau kondangan :D. Tadi pagi, seseorang SMS gue dan mengingatkan "jangan lupa pakai batik ya hari ini." Ada banyak teman gue hari ini yang rela berbatik walau biasanya paling enggan berbaju rapi. Demi hari ini, banyak yang rela menanggalkan pakaian kebesarannya ke kantor (baca: jeans dan t-shirt). Ada apa sih? Nggak lain karena hari ini, 2 Oktober 2009, batik akan dikukuhkan sebagai warisan budaya asal Indonesia. Sebelumnya, Pres...

Football (Was) Fun

Lagi pengen mengingat-ingat nih... 1. Ingat-ingat pertama kali menyukai sepakbola.. dulu.. kelas dua smp.. pas piala dunia 1994 di Amrik.. gara-gara nitya.. temen gue yang paling tomboy.. promosinya gini: "nonton bola deh, itali, pemainnya cakep-cakep!" hahaha that final words was the key words.. and it works.. the first time i saw it, im lovin it instantly.. mau tau my first love? pemain itali nomor 8 bernama dino baggio! whoaa.. gara-gara diye hampir tiap akhir pekan gue mantengin sepakbola.. yang ditonton? apalagi kalau bukan liga italia di rcti.. yang dibela? apalagi kalo bukan AC Parma.. masih gara-gara piala dunia, gue mantengin yang namanya liga champions di tahun berikutnya... gak semaniak liga italia sih karena yang main kan klub dari macem2 negara (yang gak semua pemainnya ganteng2 hehehe).. meski gak terlalu menikmati toh gue ngikutin sampe final karena AC Milan nyampe ke partai puncak itu.. 2. nah untuk pertama kalinya sepakbola mbikin perasaan gue gak kar...

Beri Gue Spoilers

Kalau merhatiin aktivitas mp-ers di multiply akhir-akhir ini, banyak deh judul yang menyertakan kata (benda, ya?) spoiler. Maklum, buku ketujuh Harry Potter yang memang buanyak sekali penggemarnya baru Sabtu lalu dilempar ke pasar. Tapi ini bukan mau ngomongin Harpot, tapi soal spoiler dan no-spoiler. Dulu, gue bingung dengan maksud kata itu. Apalagi kalau ada kalimat: Warning! contain spoilers! Emang ada apa dengan spoiler? Setelah membaca-baca banyak review orang, akhirnya taulah gue binatang apa itu spoiler. Ternyata banyak orang yang sebel bin keki kalau membaca review yang di dalemnya ada unsur membocorkan cerita. Tapi kalau gue sih nggak termasuk, karena gue malah selalu menantikan spoiler2 itu! Iya, kalau baca buku kadang sering gue langsung baca bab terakhir supaya tahu saja akhir ceritanya kayak apa. Kalau nonton film, gue hampir selalu baca review-nya dulu (yang ada spoilers-nya lebih baik) atau kalau enggak tanya sama yang udah nonton film yang mau gue tonton. Pokok...