Langsung ke konten utama

Poligami


Poligami lagi topik yang hangat banget akhir2 ini. Gara2nya dai kondang yang jadi panutan banyak orang (Aa Gym) memutuskan untuk beristri lagi. Ibu2 pada dongkol, sementara bapak2 kegirangan. Konon, ibu Ani Yudhoyono sampai kelimpungan dan nyuruh suaminya untuk merevisi UU Pernikahan dengan memasukkan (atau merevisi?) pasal soal poligami.


Emang segitu menakutkannya poligami? Buat yang sudah berkeluarga, apalagi para istri, mungkin begitu. Buktinya gak sedikit perceraian yang terjadi gara-gara istri gak mau diduain. Kalau nggak percaya tanya saja Dewi Yull, penyanyi tempo dulu itu. Kalau gue? sikap gue tergambar dari obrolan dengan sohib gue di YM:



Gue: eh udah liat istri aa gym yang baru?
Iyang: udah

Iyang: cakep ya
Gue: iya
Gue: pantesan aa gym kesengsem
Iyang: hahhahah
Gue: emak gue yang ngomel2 gitu tiap nonton beritanya
Gue: ibu2 pasti pada resah tu
Iyang: heeh
Iyang: ada nyang nangis
Iyang: kalo gw seh ya biar aja lah
Iyang:
kan aa juga manusia
Gue:
bagusan dia lah ngomong kalo punya istri lebih dari satu
Gue: ngak kaya yang laen
Iyang: heeh
Gue: sok monogami padahal poligami
Iyang: minta maap pulak
Iyang: hebat kan
Iyang: padahal dia gak salah
Gue: iya lah
Iyang: pake minta maap
Gue: dia ngrasa gak enak karena dia kan panutan
Iyang: heeh
Iyang: lagian mending poligamy
Iyang: drpada jinah
Gue: iya sih
Gue: tapi kasian istrinya
Iyang: ya istrinya udah rela
Gue: memang dunia ini tidak adil
Iyang: iya
Gue: ya rela kan di luarnya dalemnya siapa tahu
Iyang: manuasia gak ada yg sempurna
Gue: katanya aa laki2 itu kodratnya sebetulnya poligami bukan monogami
Gue: ngeri banget yak
Iyang: masa?
Gue: eh bukan kodrat apaan gitu istlahnya
Iyang: dia ngomong gt
Iyang: hahahha
Iyang: kalo dia ngomong gt gw gak setuju
Iyang: masak kodrat
Iyang: kesian wanita lah
Gue: ya pokoknya dia bilang semua laki itu punya keinginan poligami sebetulnya, cuman jadi apa enggaknya itu ya tergantung
Iyang: kalo itu mungkin
Iyang: ya lo tau dong laku
Gue: iya
Iyang: gak bisa liat jidat licin dikit
Gue: mana jumlahnya lebih banyak dari pere
Iyang: yeee
Iyang: banyakan pere
Gue: eh salah
Gue: iya maksupnya gitu
Iyang: 1 banding 5
Iyang: nah wajar kan
Iyang: 1 suami 5 istri
Gue: buset
Gue: lo setuju poligami gt cooy?
Iyang: gak
Iyang: biasa aja seh
Iyang: kan di bilangnya "boleh punya istri lebih dr satu asal adil"
Iyang: nah bisa adil gak?
Gue: iya
Iyang: lagian adil itu relatif
Gue: tapi seadil2nya pasti ada gak adilnya
Iyang: yoi
Gue: manusia gak ada yg sempurna
Iyang: dr ketidak sempurnaannya itu kita kudu berpikir….



Mudah2an ada banyak laki-laki yang punya pikiran kayak temen gue ini, hidup Yangki! (he he he bisa kegeeran nih dia kalo baca…..)




 



 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Mantan Atlet

Kalau ngliat nasib mantan atlet di Indonesia, suka prihatin. Gimana nggak? Baca ini deh. Nasib Mantan Atlet Dahulu Jaya, Kini Merana Meliyanti Setyorini - detiksport Sukarna (Detiksport/Meliyanti) Jakarta - Wajar jika atlet tidak menjadi profesi yang populer di Indonesia. Bagaimana tidak jika profesi ini tidak menjanjikan masa depan yang cerah. Untung pemerintah sudah mulai peduli. Sukarna, Surya Lesmana, Budi Kurniawan dan Nico Thomas adalah para mantan atlet yang pernah berjaya di masa mudanya. Sukarna merupakan peraih medali perunggu cabang lempar lembing di Asian Games 1958 di Jepang. Surya Lesmana merupakan mantan pesepakbola top yang pernah wara-wiri di tim "Merah Putih" era 1963-1972. Prestasinya antara lain, juara Merdeka Games tahun 1968, Kings Cup di Bangkok tahun 1969 serta Lions Cup di Singapura pada tahun 1970. Budi Setiawan pun pernah mengharumkan bangsa di luar negeri. Dia tercatat sebagai juara dunia tae kwon ...

Capello

Dari banyak pelatih sepakbola ngetop di dunia ini, Fabio Capello mungkin layak disebut sosok yang paling kontroversial. Biar banyak menuai kecaman, dia tetaplah pelatih hebat dengan segudang prestasi

A Thousand Splendid Suns

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Literature & Fiction Author: Khaled Hosseini Membaca hobi yang cukup lama gue tinggalkan karena lebih sibuk menonton film. A Thousand Splendid Suns adalah novel tebal pertama yang bikin gue akan kembali betah “berteman” dengan buku. Novel ini sebagian besar mengambil setting di Kabul, ibukota Afghanistan yang pernah porak-poranda karena konflik berkepanjangan. Oleh seorang penyair Afghan, Kabul digambarkan begitu indah. “Siapapun tidak akan bisa menghitung bulan-bulan yang berpendar di atas atapnya, ataupun seribu mentari surga yang bersembunyi di balik dindingnya,” kata Saib-e-Tabrizi. Namun bagi Mariam dan Laila, Kabul tidak selalu seindah itu. Mariam adalah seorang perempuan yang dihasilkan dari hubungan terlarang. Tidak mendapatkan pengakuan dari ayah kandungnya dan menerima pelecehan dari ibu kandungnya, Mariam nyaris menjadi perempuan yang tak mengenal cinta tanpa pamrih. Laila sebaliknya. Dia adalah perempuan enerjik yang besar diantara or...