Langsung ke konten utama

Nasib Mantan Atlet

Kalau ngliat nasib mantan atlet di Indonesia, suka prihatin. Gimana nggak? Baca ini deh.

Nasib Mantan Atlet
Dahulu Jaya, Kini Merana
Meliyanti Setyorini - detiksport



Sukarna (Detiksport/Meliyanti)

Jakarta - Wajar jika atlet tidak menjadi profesi yang populer di Indonesia. Bagaimana tidak jika profesi ini tidak menjanjikan masa depan yang cerah. Untung pemerintah sudah mulai peduli.

Sukarna, Surya Lesmana, Budi Kurniawan dan Nico Thomas adalah para mantan atlet yang pernah berjaya di masa mudanya. Sukarna merupakan peraih medali perunggu cabang lempar lembing di Asian Games 1958 di Jepang. Surya Lesmana merupakan mantan pesepakbola top yang pernah wara-wiri di tim "Merah Putih" era 1963-1972. Prestasinya antara lain, juara Merdeka Games tahun 1968, Kings Cup di Bangkok tahun 1969 serta Lions Cup di Singapura pada tahun 1970.

Budi Setiawan pun pernah mengharumkan bangsa di luar negeri. Dia tercatat sebagai juara dunia tae kwon do di Spanyol pada tahun 1989. Dia pun meraih medali emas SEA Games 1987 di Jakarta. Sementara Nico Thomas adalah mantan juara dunia kelas terbang mini versi IBF tahun 1989. Namun demikian setelah masa jayanya sudah lewat, tidak ada cerita bahagia seperti dulu.

"Sekarang pekerjaan saya adalah buruh tani. Tetapi karena nggak punya sawah maka saya menggarap sawah orang lain. Kadang, untuk mencukupi kebutuhan hidup, saya juga nyambi jadi kuli," tutur Sukarna dalam acara pemberian rumah pada 44 atlet dan mantan atlet di salah satu restoran di bilangan Senayan, Jakarta, Kamis (7/6/2007).

Sama seperti Sukarna, Surya Lesmana, Budi Kurniawan dan Nico Thomas juga terlunta-lunta di masa tuanya. Bahkan Budi pernah menggadaikan medali yang diperolehnya di salah satu kejuaraan yang diikutinya demi anak. "Tahun 1989 saya menggadaikan medali dan piala yang saya lupa apa karena anak saya sakit. Waktu itu saya jual seharga Rp 150 ribu," ungkapnya.

Bukan cuma keempat mantan atlet tersebut yang setelah masa jayanya lewat hidup memprihatinkan. Selain mereka ada juga mantan atlet yang sekarang bekerja sebagai tukang ojek, pengantar surat bahkan tidak punya pekerjaan alias menganggur. Banyak di antara mantan atlet yang hidupnya terlunta-lunta karena tidak memiliki rumah dan tidak punya uang untuk mengontrak. "Saya sekarang tinggal menumpang di rumah teman. Tidurnya cuma beralaskan kardus," aku Surya Lesmana. Sementara Nico, yang tidak punya pekerjaan, masih tinggal di rumah kontrakan.

Untunglah, setelah lama terabaikan, pemerintah yang diwakili oleh Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) sudah mulai "melirik" para mantan atlet tersebut. Bulan September tahun 2005, Kemenpora bekerja sama dengan Kementrian Perumahan Rakyat pimpinan Muhammad Yusuf Ashari menandatangani MoU program 1000 rumah untuk para atlet dan mantan atlet. Realisasi berupa rumah seharga Rp 100 juta pun sudah mulai dibagikan pada hari ini --walaupun baru berupa simbolis-- kepada 44 atlet.

"Sekarang 44 rumah dulu karena sisanya akan diseleksi. Soalnya yang daftar banyak banget," ungkap Adhyaksa. Tahun ini pemerintah mengharapkan 100 rumah sudah dibagi-bagikan. Jumlah tersebut diharapkan makin bertambah di tahun-tahun mendatang. "Karena dana yang dimiliki pemerintah terbatas cuma bisa segini dulu. Tahun depan 200 rumah saja sudah bagus. Mudah-mudahan bisa," tandasnya.
Itikad baik pemerintah, walaupun kecil, pasti berarti buat para mantan atlet. Kini setidaknya sebagian kecil dari mereka bisa merasakan kebahagiaan tak cuma di masa muda melainkan juga tua. ( mel / lom )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Taman Nasional Baluran, Merasakan Afrika di Timur Pulau Jawa

Apa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata padang savana?   Rerumputan? Afrika? hewan liar? Ya, semuanya tidak salah. Tapi nggak perlu jauh-jauh ke Afrika kalau mau lihat rerumputan dan hewan liar, cukup ke Taman Nasional Baluran saja.  TN Baluran terletak di antara Banyuwangi dan Situbondo. Lokasinya sangat mudah dicapai dengan peta, namun hati-hati terlewat ya. Karena hanya ada satu gerbang untuk masuk-keluar di TN Baluran. Lokasi wisata ini dibuka pagi mulai pukul 07.30-16.00 sore saja. Untuk masuk ke kawasan pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 16.500/ orang (hari biasa) dan Rp Rp 10.000/ mobil. Namun jika kamu datang pas hari libur, tiketnya menjadi Rp 18.500/ orang.  Apa saja yang bisa dilihat?  Padang savana, yang terkenal sebagai spot foto adalah Savana Bengkol. Julukan TN Baluran sebagai Little Africa of Java paling kerasa hype di spot ini.  Pantai, yang terkenal adalah Pantai Bama. Di sini pasirnya putih dan banyak tempat buat ngaso dan, tentu ...

Tentang Undangan

Dua tahun terakhir, gue lumayan akrab sama yang namanya undangan pernikahan. Sampai pertengahan bulan Januari ini saja, misalnya, gue sudah menghadiri dua dari empat undangan pernikahan. Dari keempatnya, dua diantaranya ada undangannya. Atas nama ayah, sih, jadi adiknya eyang dan tante tetangga rumah itu mengirimkan undangan. Dulu, tanda kita diundang ke suatu acara adalah menerima undangannya. Biasanya dikirim lewat pos. Tapi sekarang jaman sudah beda. Tempo hari itu, teman gue yang satu ngundang via SMS, sementara yang lain ngundang lewat milis. Kalau dipikir-pikir kayaknya lebih banyak undangan pernikahan yang gue terima lewat SMS, milis, atau dari mulut ke mulut. “Mel, datang yah ke resepsi pernikahan kami hari A di B jam C, ditunggu kedatangannya, anu dan anu,” begitu petikan salah satu undangan pernikahan yang gue terima via SMS. Kalau dari milis atau e-mail biasanya scan -an undangan sebenernya. Kadang sampai sama foto-foto yang ada di undangan (kalau ada) dan denah lokasi...

He's Just Not That Into You

Rating: ★★★ Category: Movies Genre: Romantic Comedy Setelah "digempur" dengan berbagai film nggak masuk akal, animasi, sampe genre males banget deh (baca: horor) akhirnya ada genre komedi romantis yang masuk bioskop. It's time to talk about love, baby ;-) Gigi adalah seorang gadis manis di pertengahan 20-an tahun yang sedang mencari cinta. petualangannya kerap gagal, karena salah menginterpretasi sinyal dari para lelaki. Namun sebuah kegagalan mempertemukannya dengan Alex, seorang pemilik bar yang dianggap Gigi expert dalam hal menginterpretasi sinyal cinta dari lelaki. Di kantor, Gigi berteman dengan Janine dan Beth. Janine adalah tipikal istri setia dengan suami yang super ganteng. Namun Janine menghadapi situasi dimana suaminya berselingkuh dan menyembunyikan kebiasaan lama yang sangat dibenci Janine. Sementara Beth adalah perempuan yang sudah tujuh tahun lebih menjalin hubungan dengan Neil. Sayang, Neil tidak kunjung melamarnya. Beth semakin resah setelah dia dilan...