Langsung ke konten utama

Wednesday Slow Machine

Gue sebetulnya udah pernah nulis soal ini di blog yang lain, tapi berhubung lagi dengerin lagi di radio jadi bahas lagi boleh ya?! hehehe...

Buat yang tinggal di Jakarta dsk, pasti udah nggak asing dengan program radio yang udah dari jaman baheula ada di KIS FM ini. Wednesday slow machine, dari nama programnya aja udah ketauan kalo program ini hanya muterin lagu2 selow di hari Rabu.

Dari jaman kuliah, ini udah jadi program radio favorit gue. Gara2nya dikenalin sama temen kuliah gue dulu, Tania. Dulu, sama Diana juga (inget gak, Di? :p), kita suka bermelow-melow ria di kosan Diana sambil dengerin ini program, sambil "karaokean". Hehehe, aneh memang, tapi menyenangkan. Bisa melepas stres juga, tuh.

Walaupun tiap Rabu lagu2 yang diputer nggak jauh dari semodel I Can't Smile Without You, Me Minus You Equals Blue, Lady, Feelin, dsb, tapi gue nggak bosen tuh. Emang dasar doyan aja lagu-lagu yang melow. Abis rata2 singable, alias gampang diingat dan dipraktekkan (baca: gampang buat dinyanyiin hehe).

Waktu gue menulis blog ini, penyiarnya KIS lagi muter salah satu lagu wajibnya WSM yang judulnya: "If You Walk Away". Ada yang tahu? Yuuks....

Komentar

  1. cuy...kata tmen2 gw yang abis putus cinta.. kalo dengerin KIS pas rabu..mereka plesetin jadi..."wednesday killing machine" gara2 lagu2nya "nusuk2" hati.... wakakkakakkakak....

    BalasHapus
  2. mo lagi putus cinta, mo lagi apa aja yang jelas lagunya enak didengar
    dan pas dengan telinga gue

    BalasHapus
  3. hahahaha, bener bangeeet, bahaya tuw kalo abis putus cinta dengerin WSM, it's very very dangerous :p

    BalasHapus
  4. hehehe tambah satu lagi penggemar WSM :p

    BalasHapus
  5. aku juga sukak ngedengerin dari 7taon yang lalu
    malah sampe beli cdnya vol 1-2
    salam kenal mbak meli...numpang lewat

    BalasHapus
  6. saya malah gak pernah tau WSM dibikin cd sampe dua volume.. tapi udah punya sih cd lagu2 melow :D

    salam kenal juga, masberg....

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Mantan Atlet

Kalau ngliat nasib mantan atlet di Indonesia, suka prihatin. Gimana nggak? Baca ini deh. Nasib Mantan Atlet Dahulu Jaya, Kini Merana Meliyanti Setyorini - detiksport Sukarna (Detiksport/Meliyanti) Jakarta - Wajar jika atlet tidak menjadi profesi yang populer di Indonesia. Bagaimana tidak jika profesi ini tidak menjanjikan masa depan yang cerah. Untung pemerintah sudah mulai peduli. Sukarna, Surya Lesmana, Budi Kurniawan dan Nico Thomas adalah para mantan atlet yang pernah berjaya di masa mudanya. Sukarna merupakan peraih medali perunggu cabang lempar lembing di Asian Games 1958 di Jepang. Surya Lesmana merupakan mantan pesepakbola top yang pernah wara-wiri di tim "Merah Putih" era 1963-1972. Prestasinya antara lain, juara Merdeka Games tahun 1968, Kings Cup di Bangkok tahun 1969 serta Lions Cup di Singapura pada tahun 1970. Budi Setiawan pun pernah mengharumkan bangsa di luar negeri. Dia tercatat sebagai juara dunia tae kwon ...

Capello

Dari banyak pelatih sepakbola ngetop di dunia ini, Fabio Capello mungkin layak disebut sosok yang paling kontroversial. Biar banyak menuai kecaman, dia tetaplah pelatih hebat dengan segudang prestasi

A Thousand Splendid Suns

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Literature & Fiction Author: Khaled Hosseini Membaca hobi yang cukup lama gue tinggalkan karena lebih sibuk menonton film. A Thousand Splendid Suns adalah novel tebal pertama yang bikin gue akan kembali betah “berteman” dengan buku. Novel ini sebagian besar mengambil setting di Kabul, ibukota Afghanistan yang pernah porak-poranda karena konflik berkepanjangan. Oleh seorang penyair Afghan, Kabul digambarkan begitu indah. “Siapapun tidak akan bisa menghitung bulan-bulan yang berpendar di atas atapnya, ataupun seribu mentari surga yang bersembunyi di balik dindingnya,” kata Saib-e-Tabrizi. Namun bagi Mariam dan Laila, Kabul tidak selalu seindah itu. Mariam adalah seorang perempuan yang dihasilkan dari hubungan terlarang. Tidak mendapatkan pengakuan dari ayah kandungnya dan menerima pelecehan dari ibu kandungnya, Mariam nyaris menjadi perempuan yang tak mengenal cinta tanpa pamrih. Laila sebaliknya. Dia adalah perempuan enerjik yang besar diantara or...