Langsung ke konten utama

Official: Mel Jadi Tante

Tanggal 24 Januari  pukul 08.20 WIB, handphone gue berdering. Dari 0819xxxxxxx. Nggak kenal, tapi angkat saja ah. Eh, ternyata dari Ibu.

Dengan nada super gembira, beliau mengabarkan bahwa kakak iparku (Mbak Novi) baru saja melahirkan. Bayi perempuan seberat 3,70 kg dan panjang 48 cm. “Panggilannya Gadiz,” kata ibuku.

Selanjutnya, telepon diberikan ibu kepada Mas Yoyok – my dear brother. Duh, sudah jadi bapak dia. Dan ucapan selamat teriring do’a buat Gadiz gue ucapkan. Habis itu telepon ditutup. 

Siangnya di kantor si ayah SMS. “Tante Meli dan Tante Risa (adik gue) ponakan sudah lahir tuch (ayah kayaknya nggak tahu kalau gue ditelpon sama ibu) sudah SMS lom ke mas Yo…”. Dari nada sms-nya, ayah pasti sedang senang.

Malamnya, ibu pulang dari Labuan – Gadiz lahir di kampung halaman ibunya di Labuan. Dia langsung bercerita panjang lebar. “Mbak Novi nggak jadi di vakum. Lahirnya normal,” jelasnya sambil menambahkan info detail soal persalinan kakak iparku. 

“Gadiz cantiiik sekali. Waktu lahir kulitnya bersih sekali. Lebih mirip Mas (Yoyok), tapi hidungnya pesek seperti ibunya,” tutur ibu. Nggak berapa lama omongannya terpotong karena telpon dari si ayah. Telponnya? Ngomongin Gadiz lagi.

Sampai gue tertidur hari itu, yang jadi bahan omongan orang rumah cuma Gadiz. Jadi penasaran melihat wajahnya. Oh ya nama lengkapnya Gadiza Nur Fauziah Basnaf. Welcome, niece.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beri Gue Spoilers

Kalau merhatiin aktivitas mp-ers di multiply akhir-akhir ini, banyak deh judul yang menyertakan kata (benda, ya?) spoiler. Maklum, buku ketujuh Harry Potter yang memang buanyak sekali penggemarnya baru Sabtu lalu dilempar ke pasar. Tapi ini bukan mau ngomongin Harpot, tapi soal spoiler dan no-spoiler. Dulu, gue bingung dengan maksud kata itu. Apalagi kalau ada kalimat: Warning! contain spoilers! Emang ada apa dengan spoiler? Setelah membaca-baca banyak review orang, akhirnya taulah gue binatang apa itu spoiler. Ternyata banyak orang yang sebel bin keki kalau membaca review yang di dalemnya ada unsur membocorkan cerita. Tapi kalau gue sih nggak termasuk, karena gue malah selalu menantikan spoiler2 itu! Iya, kalau baca buku kadang sering gue langsung baca bab terakhir supaya tahu saja akhir ceritanya kayak apa. Kalau nonton film, gue hampir selalu baca review-nya dulu (yang ada spoilers-nya lebih baik) atau kalau enggak tanya sama yang udah nonton film yang mau gue tonton. Pokok...

Taman Nasional Baluran, Merasakan Afrika di Timur Pulau Jawa

Apa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata padang savana?   Rerumputan? Afrika? hewan liar? Ya, semuanya tidak salah. Tapi nggak perlu jauh-jauh ke Afrika kalau mau lihat rerumputan dan hewan liar, cukup ke Taman Nasional Baluran saja.  TN Baluran terletak di antara Banyuwangi dan Situbondo. Lokasinya sangat mudah dicapai dengan peta, namun hati-hati terlewat ya. Karena hanya ada satu gerbang untuk masuk-keluar di TN Baluran. Lokasi wisata ini dibuka pagi mulai pukul 07.30-16.00 sore saja. Untuk masuk ke kawasan pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 16.500/ orang (hari biasa) dan Rp Rp 10.000/ mobil. Namun jika kamu datang pas hari libur, tiketnya menjadi Rp 18.500/ orang.  Apa saja yang bisa dilihat?  Padang savana, yang terkenal sebagai spot foto adalah Savana Bengkol. Julukan TN Baluran sebagai Little Africa of Java paling kerasa hype di spot ini.  Pantai, yang terkenal adalah Pantai Bama. Di sini pasirnya putih dan banyak tempat buat ngaso dan, tentu ...

Get Married

Rating: ★★ Category: Movies Genre: Comedy Tadinya males bikin review film ini. Abis standar beth. Tapi berhubung temanya bikin gue gregetan, jadi gini aja, ya. Secara tema, film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini mirip sama film yang rilis beberapa tahun lalu yang berjudul Pride and Prejudice. Ternyata, dari jaman kuda gigit besi ampe sekarang anak perempuan di seluruh dunia nasibnya sama, ya. Kalo di PnP, orang tua Lizzie Bennet ngebet nikahin anaknya sama bangsawan tajir untuk nyelametin perekonomian keluarga, di Get Married ini Mae (gitu nama perempuan yang diperankan Nirina ini) dituntut untuk segera menikah atas nama "berkembang biak" dan "meneruskan warisan keluarga". Hhh.... Awalnya sih lucu2 aja, si ortu yang diperankan sama Jaja Miharja dan Meriam Bellina itu berhasil menemukan beberapa cowok yang masih lajang di kampungnya. Profesinya mulai PNS, wiraswasta (yang kata Mae semirip tukang ojek), sampe olahragawan (tukang pukul sih tepatnya). Tapi fil...