Langsung ke konten utama

Music is My Life

Waktu bikin tulisan ini gue lagi dengerin ‘i cant smile without u’ yang dinyanyiin barry manillow… it’s my favourite song of all time!….

bicara selera musik gue itu susah-susah gampang.. susahnya karena gue sendiri gak bisa menggabungkan selera musik gue dengan satu kalimat.. klo gampangnya karena selera musik gue juga selera musik banyak orang… tapi sebelum ngomongin selera, kudu bicara pertama kali mengenal musik…. agak malu nih bilangnya… soalnya lumayan telat banget bo…. kelas 1 smp….

tengs to my beloved friends at smp 49… dan lo tau apa musik kegemaran gue kala itu INDICENT OBSESSION! omigod…… tau kan lagu fixing a broken heart lady rain yup thats my (atau our) favorites… yang lucu jaman dulu gue sama temen2 skolah gue suka sok karaokean di tempat salah satu temen gue nyanyiin lagu2nya IO…. sambil gegayaan pula kaya penyanyi prof hehehe dasar abege…. pas jaman boy band itu lewat tahun berikutnya gue dikenalin sama musik alternatif… awalnya green day, trus nirvana, pearl jam, sound garden, smashing pumpkins, stone temple pilots, metallica (wooow!!!).. dan berhubung gue masih labil musik2 macem gitu masuk aja tuh di kuping gue… sampe beranjak sma tuh gue menggilai alternatif….

pas kelas 2 sma selera agak bergeser ke punk rock… green day jelas masih suka, band old school juga masi suka, tapi referensi musik gue nambah berkat ash dan the offspring (dulu juga sempet suka sama band2 ska yang namanya dah pada lupa =D eh iya mighty2 bostones tuh) selain itu gue juga mulai menyukai brit pop (macem oasis dan blur)…. garis besarnya sih alternatif yaaa….

nah waktu kuliah selera musik gue bergeser lagi…. terpengaruh usia juga kali ya hehehehe gue kurang suka lagi dengerin musik yang keras alias banyak distorsi gitar dan drum yang berdebum-debum… gara-gara temen (lagi) gue malah cenderung suka lagu mellow dan yang nge-groove.. kaya brian mcknight gue suka, barry manillow gue demen banget…. atau yang jazzy kaya the groove…

sekarang setelah ngak kuliah, gak begaul deket lagi sama temen2 yang gila musik dan suka mempengaruhi gue dengan selera mereka, gue boleh dibilang nemuin selera musik gue sendiri….. and it goes to…… easy listening! mau alternatif kek, boy band kek, mellow kek atau jazzy kek, yang penting liriknya bagus, enak didenger, dan singable! tapi kalo penyanyi favorit gue cenderung menyukai musik yang melegenda…. kaya the beatles! tapi gue bukan beatles mania i just love their simple songs… trus gue juga jadi suka U2…. gak perlu dikomentarin lah they have a bunch of good songs and a great vocalist…. trus gue suka the corrs ini band baru (krn baru muncul tahun 1990-an) tapi punya ciri khas di musiknya, ngegemesin (karena vokalnya andrea), classy (karena biolanya sharon) dan unik (karena flute, bodran (do i spell it right), perkusi2 Irlandia)… luv it so much… trus sting (simply because he has a sexy voice -p)

hmmm…. dari tadi ngomongin musik luar terus ya hehehehe tenang aja gue juga suka musik dalam negeri kok… dulu i am a great fans of padi…. sekarang pun masih meski kadarnya sudah menjadi penggemar saja (tanpa embel2 great) gue ngoleksi semua album mereka dan selalu punya lagu favorit di tiap kasetnya…. gue juga suka dewa (because their poetic lyrics and (now) their sexy vocalist hahahaha) my fav indonesian artist sekarang adalah glenn fredly…. si ambon manise yang romantis abis… lagunya bikin gue kalo lagi seneng tambah seneng tapi kalo lagi sedih tambah gila sedih… but u know sekarang gue lagi penasaran sama satu band yang namanya maliq and the essentials… mereka bikin lagu ‘untitled’ yang akhir2 ini terngiang2 terus di kepala gue…. must have their album then!

anyway kalo lagi bosen sama yang easy listening i listen to those alternative groups… musiknya muse dan larc en ciel (laruku) sedang menjadi doping gue sekarang ini… kalo lagi down tinggal setel absolution atau awake atau smile…. pasti semangat lagi dehh… jadi sulit kan nyimpulin selera musik gue soalnya berubah ubah sesuai jaman (atau usia ya hehehe)… tapi apapun itu kayanya gak penting deh, yang penting music is my life!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Mantan Atlet

Kalau ngliat nasib mantan atlet di Indonesia, suka prihatin. Gimana nggak? Baca ini deh. Nasib Mantan Atlet Dahulu Jaya, Kini Merana Meliyanti Setyorini - detiksport Sukarna (Detiksport/Meliyanti) Jakarta - Wajar jika atlet tidak menjadi profesi yang populer di Indonesia. Bagaimana tidak jika profesi ini tidak menjanjikan masa depan yang cerah. Untung pemerintah sudah mulai peduli. Sukarna, Surya Lesmana, Budi Kurniawan dan Nico Thomas adalah para mantan atlet yang pernah berjaya di masa mudanya. Sukarna merupakan peraih medali perunggu cabang lempar lembing di Asian Games 1958 di Jepang. Surya Lesmana merupakan mantan pesepakbola top yang pernah wara-wiri di tim "Merah Putih" era 1963-1972. Prestasinya antara lain, juara Merdeka Games tahun 1968, Kings Cup di Bangkok tahun 1969 serta Lions Cup di Singapura pada tahun 1970. Budi Setiawan pun pernah mengharumkan bangsa di luar negeri. Dia tercatat sebagai juara dunia tae kwon ...

Capello

Dari banyak pelatih sepakbola ngetop di dunia ini, Fabio Capello mungkin layak disebut sosok yang paling kontroversial. Biar banyak menuai kecaman, dia tetaplah pelatih hebat dengan segudang prestasi

A Thousand Splendid Suns

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Literature & Fiction Author: Khaled Hosseini Membaca hobi yang cukup lama gue tinggalkan karena lebih sibuk menonton film. A Thousand Splendid Suns adalah novel tebal pertama yang bikin gue akan kembali betah “berteman” dengan buku. Novel ini sebagian besar mengambil setting di Kabul, ibukota Afghanistan yang pernah porak-poranda karena konflik berkepanjangan. Oleh seorang penyair Afghan, Kabul digambarkan begitu indah. “Siapapun tidak akan bisa menghitung bulan-bulan yang berpendar di atas atapnya, ataupun seribu mentari surga yang bersembunyi di balik dindingnya,” kata Saib-e-Tabrizi. Namun bagi Mariam dan Laila, Kabul tidak selalu seindah itu. Mariam adalah seorang perempuan yang dihasilkan dari hubungan terlarang. Tidak mendapatkan pengakuan dari ayah kandungnya dan menerima pelecehan dari ibu kandungnya, Mariam nyaris menjadi perempuan yang tak mengenal cinta tanpa pamrih. Laila sebaliknya. Dia adalah perempuan enerjik yang besar diantara or...