Langsung ke konten utama

Does Money Really Matters?

Pertanyaan ini pop-up di kepala gue setelah nonton film JIFFEST yang judulnya ‘machuca’… jadi ni film bercerita soal persahabatan dua pemuda berbeda kelas… si daniel (sebut saja begitu karena gue lupa namanya =D) yang anak pengusaha kaya dengan pedro machuca si miskin anak tukang cuci…

karena bersetting di santiago, chili, sekitar tahun 1960-an film ini nampilin perbedaan kelas yang sangat ekstrem, bahkan partai politik pun berafiliasi dengan kelas.. klo pilih partai A berarti kaum borjuis (orang kaya-maksudnya) sementara kalo pilih partai B berarti pro orang miskin… dan anak2 12 tahun seumuran pedro dan daniel udah tau itu sejak usia dini…

mereka sempat nyuekin (si daniel main bareng di tepi sungai perumahan kumuh sementara pedro nyoba sepeda dan sepatu keds merk adidas yang sangat langka punya daniel) tapi keadaan mengalahkan persahabatan mereka…

adegan paling ngenes terjadi menjelang akhir film…. waktu daniel ngdatengin perumahan kumuh tempat pedro tinggal, kebetulan lagi ada razia pemberontak oleh junta militer (yang mengkudeta kepemimpinan salvador allende yang pro orang miskin) disitu daniel ngliat tetangga2nya pedro, sodara pedro, dan ayah teman dekatnya ditangkepin….

daniel juga ngliat teman dekat pedro (dan temannya sendiri) ditembak karena melindungi ayahnya yang diduga pemberontak…. ngaburlah daniel pas ngliat kejadian itu….apes, pas mo lari ketauan sama seorang prajurit…  trus daniel ngomong gini "aku bukan berasal dari sini aku tinggal di seberang sungai sana aku bukan bagian dari mereka" tapi si prajurit cuek dan terus nyeret daniel…

akhirnya daniel ngomong lagi "hey, lihatlah aku, lihat aku!" si prajurit langsung merhatiin dia dari ujung kepala sampe ujung kaki  (FYI rambut daniel rapi, pakaiannya kemeja dan vest, jeansnya bagus dan sepatunya adidas!)  tiga detik kemudian dia lalu melepas si daniel…

aaaargh! gemes banget gue nonton tu film…. gemes banget…. kenapa kok anak semuda daniel mengenal perbedaan kelas (waktu dia bilang "lihat aku" ke prajurit itu dia mo bilang kalau dia orang kaya gak sama dengan orang2 di sekitarnya)

eniwey abis nonton tu film langsung pop-up pertanyaan ini di kepala ‘is money really matters’ atau dengan bahasa lain ‘is being rich really matters?’ jujur, hari gini materi emang perlu… bukan buat prestise tapi lebih kepada kebutuhan… mana bisa lo makan kalo gak ada duit mana bisa sekolah kalo gak pake duit mana bisa berbaju kalo gak dibeli pake duit dsb… dsb… tapi apa iya segala-gala di dunia ini harus pake duit dibeli gimana dengan persahabatan

di jakarta perbedaan kelas emang blum kliatan banget, tapi indikasi ke arah itu udah ada… waktu jaman gue sekolah dulu (SD, SMP, SMA) selalu ada tuh satu gank yang isinya anak orang kaya melulu.. jadi wandering… mereka sahabatan karena sama-sama berduit atau karena betulan sehati ya?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Batik Is All Around

Hari Jum'at ini nggak biasa bagi beberapa orang teman gue. Dan semua berhubungan dengan batik. Kemarin malam, seorang teman bela-belain minjem baju batik ke teman yang lain karena batik miliknya sobek. Padahal dari hari sebelumnya batik itu disiapkan untuk hari ini. Yang lain, berusaha matching dengan batik motif Pekalongannya dengan memakai boxer bercorak batik! (no kidding :p) Yang lain, ada yang pasang status YM "silahkan masuk, pengantennya di dalem". Alasannya nggak lain karena seisi ruangan seakan kompak berbatik rapi seperti orang mau kondangan :D. Tadi pagi, seseorang SMS gue dan mengingatkan "jangan lupa pakai batik ya hari ini." Ada banyak teman gue hari ini yang rela berbatik walau biasanya paling enggan berbaju rapi. Demi hari ini, banyak yang rela menanggalkan pakaian kebesarannya ke kantor (baca: jeans dan t-shirt). Ada apa sih? Nggak lain karena hari ini, 2 Oktober 2009, batik akan dikukuhkan sebagai warisan budaya asal Indonesia. Sebelumnya, Pres...

Football (Was) Fun

Lagi pengen mengingat-ingat nih... 1. Ingat-ingat pertama kali menyukai sepakbola.. dulu.. kelas dua smp.. pas piala dunia 1994 di Amrik.. gara-gara nitya.. temen gue yang paling tomboy.. promosinya gini: "nonton bola deh, itali, pemainnya cakep-cakep!" hahaha that final words was the key words.. and it works.. the first time i saw it, im lovin it instantly.. mau tau my first love? pemain itali nomor 8 bernama dino baggio! whoaa.. gara-gara diye hampir tiap akhir pekan gue mantengin sepakbola.. yang ditonton? apalagi kalau bukan liga italia di rcti.. yang dibela? apalagi kalo bukan AC Parma.. masih gara-gara piala dunia, gue mantengin yang namanya liga champions di tahun berikutnya... gak semaniak liga italia sih karena yang main kan klub dari macem2 negara (yang gak semua pemainnya ganteng2 hehehe).. meski gak terlalu menikmati toh gue ngikutin sampe final karena AC Milan nyampe ke partai puncak itu.. 2. nah untuk pertama kalinya sepakbola mbikin perasaan gue gak kar...

Taman Nasional Baluran, Merasakan Afrika di Timur Pulau Jawa

Apa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata padang savana?   Rerumputan? Afrika? hewan liar? Ya, semuanya tidak salah. Tapi nggak perlu jauh-jauh ke Afrika kalau mau lihat rerumputan dan hewan liar, cukup ke Taman Nasional Baluran saja.  TN Baluran terletak di antara Banyuwangi dan Situbondo. Lokasinya sangat mudah dicapai dengan peta, namun hati-hati terlewat ya. Karena hanya ada satu gerbang untuk masuk-keluar di TN Baluran. Lokasi wisata ini dibuka pagi mulai pukul 07.30-16.00 sore saja. Untuk masuk ke kawasan pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 16.500/ orang (hari biasa) dan Rp Rp 10.000/ mobil. Namun jika kamu datang pas hari libur, tiketnya menjadi Rp 18.500/ orang.  Apa saja yang bisa dilihat?  Padang savana, yang terkenal sebagai spot foto adalah Savana Bengkol. Julukan TN Baluran sebagai Little Africa of Java paling kerasa hype di spot ini.  Pantai, yang terkenal adalah Pantai Bama. Di sini pasirnya putih dan banyak tempat buat ngaso dan, tentu ...