Langsung ke konten utama

Get Married

Rating:★★
Category:Movies
Genre: Comedy
Tadinya males bikin review film ini. Abis standar beth. Tapi berhubung temanya bikin gue gregetan, jadi gini aja, ya.

Secara tema, film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini mirip sama film yang rilis beberapa tahun lalu yang berjudul Pride and Prejudice. Ternyata, dari jaman kuda gigit besi ampe sekarang anak perempuan di seluruh dunia nasibnya sama, ya.

Kalo di PnP, orang tua Lizzie Bennet ngebet nikahin anaknya sama bangsawan tajir untuk nyelametin perekonomian keluarga, di Get Married ini Mae (gitu nama perempuan yang diperankan Nirina ini) dituntut untuk segera menikah atas nama "berkembang biak" dan "meneruskan warisan keluarga". Hhh....

Awalnya sih lucu2 aja, si ortu yang diperankan sama Jaja Miharja dan Meriam Bellina itu berhasil menemukan beberapa cowok yang masih lajang di kampungnya. Profesinya mulai PNS, wiraswasta (yang kata Mae semirip tukang ojek), sampe olahragawan (tukang pukul sih tepatnya).

Tapi filmnya berubah ke arah nggak lucu seiring dengan kehadiran seorang cowok tajir-sopan-menawan yang punya nama Randy. Walaupun harus gue akuin Randy sukses bikin mata ini betah ngliatin layar bioskop, tapi perpaduan antara akting dan perannya yang jadi prince charming tanpa cela yang bikin males.

Ngomongin penokohan lagi neh, gue kok nggak puas sama Aming, Ringgo, maupun Desta --yang jadi soul mate-nya Nirina di film ini. Gue ngliatnya, kok tanggung2 semua yak. Aming tanggung stress-nya, Desta tanggung jawa-nya, Ringgo? ceritanya petinju gagal, tapi kok loyo banget ye. Padahal di film yang judulnya Jomblo (gue kasi empat bintang tu film) Hanung sukses nyari aktor2 yang cocok buat meranin keempat tokoh utamanya.

Yang minus lagi, adegan tawurannya. Do'oh, film kok malah ngajarin orang untuk nyelesein masalah sepele dengan tawuran. Nggak bener banget. Belum selesai neh kekecewaannya karena ending-nya maksa. Masa sih kayak dongeng masa lalu. Mae nikah sama prince charming-nya and they live happily ever after.

Hhhh *menghela napas* capeee dheeee nonton film yang moral of the story-nya model begini lagi. Jadi pengen liat, film yang nyeritain anak laki-laki yang dituntut segera menikah sama orang tuanya. Kalau ada kasi tau gue yaaa.....

Komentar

  1. gregetan mo ikutan married ya Meeelll .... hahahahaha ...

    cepet bilang sama ayah gih :)

    BalasHapus
  2. yang jadi pertanyaan kenapa elo nonton juga tu film
    kelihatan dari judl aja gak bermutu

    tapi kayaknya bener tuh komentar di bawah
    udah gregetan tuk merit ya
    hahahahahaaa
    undangannya ya jangan lupa

    BalasHapus
  3. ah lucu ah meeel...hehehehe.
    apalagi randy-nya ngahahahaha!

    BalasHapus
  4. @ tantekomy: beloom, tante, untung si ayah nggak kayak bokapnya mae :D
    @ dmo: gue berekspektasi terlalu tinggi gara2 film jomblo, gue pikir bakal semenghibur itu ternyata tidak
    @ anindhita: randy-nya emang "lucu", dit, kan gue jg setuju :p

    BalasHapus
  5. lmyn lucu kok, cuma endingnya "kurang"....
    yg jadi randy lmyn lah, daripada yg jadi Nemo di cintapucino

    BalasHapus
  6. hehehehe yang jadi nemo di cintapuccino namanya miller, kan?! sekarang gue lagi hobi liat dia di sinetron azizah tiap malem mayan lah buat dicela2 hihihihi

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Nasib Mantan Atlet

Kalau ngliat nasib mantan atlet di Indonesia, suka prihatin. Gimana nggak? Baca ini deh. Nasib Mantan Atlet Dahulu Jaya, Kini Merana Meliyanti Setyorini - detiksport Sukarna (Detiksport/Meliyanti) Jakarta - Wajar jika atlet tidak menjadi profesi yang populer di Indonesia. Bagaimana tidak jika profesi ini tidak menjanjikan masa depan yang cerah. Untung pemerintah sudah mulai peduli. Sukarna, Surya Lesmana, Budi Kurniawan dan Nico Thomas adalah para mantan atlet yang pernah berjaya di masa mudanya. Sukarna merupakan peraih medali perunggu cabang lempar lembing di Asian Games 1958 di Jepang. Surya Lesmana merupakan mantan pesepakbola top yang pernah wara-wiri di tim "Merah Putih" era 1963-1972. Prestasinya antara lain, juara Merdeka Games tahun 1968, Kings Cup di Bangkok tahun 1969 serta Lions Cup di Singapura pada tahun 1970. Budi Setiawan pun pernah mengharumkan bangsa di luar negeri. Dia tercatat sebagai juara dunia tae kwon ...

Capello

Dari banyak pelatih sepakbola ngetop di dunia ini, Fabio Capello mungkin layak disebut sosok yang paling kontroversial. Biar banyak menuai kecaman, dia tetaplah pelatih hebat dengan segudang prestasi

A Thousand Splendid Suns

Rating: ★★★★ Category: Books Genre: Literature & Fiction Author: Khaled Hosseini Membaca hobi yang cukup lama gue tinggalkan karena lebih sibuk menonton film. A Thousand Splendid Suns adalah novel tebal pertama yang bikin gue akan kembali betah “berteman” dengan buku. Novel ini sebagian besar mengambil setting di Kabul, ibukota Afghanistan yang pernah porak-poranda karena konflik berkepanjangan. Oleh seorang penyair Afghan, Kabul digambarkan begitu indah. “Siapapun tidak akan bisa menghitung bulan-bulan yang berpendar di atas atapnya, ataupun seribu mentari surga yang bersembunyi di balik dindingnya,” kata Saib-e-Tabrizi. Namun bagi Mariam dan Laila, Kabul tidak selalu seindah itu. Mariam adalah seorang perempuan yang dihasilkan dari hubungan terlarang. Tidak mendapatkan pengakuan dari ayah kandungnya dan menerima pelecehan dari ibu kandungnya, Mariam nyaris menjadi perempuan yang tak mengenal cinta tanpa pamrih. Laila sebaliknya. Dia adalah perempuan enerjik yang besar diantara or...