Langsung ke konten utama

Joker

Rating:★★★★
Category:Books
Genre: Literature & Fiction
Author:Valiant Budi
Gue nggak terlalu hobi baca novel dalam negeri. Pengecualian buat novel-novelnya Icha Rahmanti yang memang cocok dengan selera gue. Tapi novel berjudul Joker ini berhasil mencuri perhatian gue –ditandai dengan habis dibaca dalam tempo beberapa jam saja.

Ada dua tokoh sentral di novel bikinan Valiant Budi ini.

Brama, 22 tahun, seorang penyiar di sebuah radio terkenal di kota Bandung. Pemuda baik-baik, berbakat, nggak neko-neko, punya adik perempuan yang sangat disayanginya. Dari SMA terobsesi dengan seorang perempuan bernama Mauri.

Alia, 22 tahun, penyiar juga di radio yang sama dengan Brama. Perempuan berhasrat seksual tinggi. Berkarakter penggoda, gaul, namun sangat kesepian. Penggemar pria-pria chubby.

Supaya nggak berisi spoiler, gue cuma bisa bilang novel ini bercerita soal perjuangan dua tokoh tersebut untuk meraih kebahagiannya. Buat Brama arti kebahagiaan tentu saja memiliki Mauri, sementara Alia menghabiskan sisa hidup dengan pria yang tepat untuk mengisi kekosongan di hatinya. Siapa yang sukses? Itu harus dibaca sampe bab terakhirnya.

Terus kenapa judulnya Joker? Kayaknya itu nggak terlepas dari tema novel ini. Yang pernah tahu novel-novel psikologis macam Sybil atau The Minds of Billy Milligan, nah, Joker pun bicara soal kepribadian ganda. Bedanya, kalau Sybil dan Billy kisah nyata, ini kisah rekaan alias fiksi.

Two thumbs up buat pengarangnya. Sesuai dengan deskripsi dirinya sendiri di sampul belakang novelnya: Valiant benar-benar dapat mengubah sesuatu yang absurb menjadi nyata. Ceritanya mengalir, lumayan lucu, dengan banyak idiom pe-radio-an yang membuat gue kangen dengan masa-masa masih aktif di radio kampus. Halah! Tapi yang paling brilian adalah ending-nya yang mengejutkan.

Biar di luar negeri tema kayak gini mungkin biasa, tapi di Indonesia kayaknya baru novel ini yang baik mengangkat tema yang di luar pakem sekarang - yang bicara cinta klise melulu. Oya, novel ini tidak recommended buat pembaca yang belum 17 tahun.

Hmm, mencari kekurangan, maka kekurangan novel ini cuma satu: kurang tebel hehehehe. Coba cerita soal Brama dan Alia ini dieksplor lebih dalam, dengan konflik yang lebih banyak, pasti bikin gue tambah gregetan. Anyway, meminjam idiom yang dipopulerkan Indi dan Indra, novel ini "bagoeess....".

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Beri Gue Spoilers

Kalau merhatiin aktivitas mp-ers di multiply akhir-akhir ini, banyak deh judul yang menyertakan kata (benda, ya?) spoiler. Maklum, buku ketujuh Harry Potter yang memang buanyak sekali penggemarnya baru Sabtu lalu dilempar ke pasar. Tapi ini bukan mau ngomongin Harpot, tapi soal spoiler dan no-spoiler. Dulu, gue bingung dengan maksud kata itu. Apalagi kalau ada kalimat: Warning! contain spoilers! Emang ada apa dengan spoiler? Setelah membaca-baca banyak review orang, akhirnya taulah gue binatang apa itu spoiler. Ternyata banyak orang yang sebel bin keki kalau membaca review yang di dalemnya ada unsur membocorkan cerita. Tapi kalau gue sih nggak termasuk, karena gue malah selalu menantikan spoiler2 itu! Iya, kalau baca buku kadang sering gue langsung baca bab terakhir supaya tahu saja akhir ceritanya kayak apa. Kalau nonton film, gue hampir selalu baca review-nya dulu (yang ada spoilers-nya lebih baik) atau kalau enggak tanya sama yang udah nonton film yang mau gue tonton. Pokok...

Taman Nasional Baluran, Merasakan Afrika di Timur Pulau Jawa

Apa yang terlintas di pikiranmu jika mendengar kata padang savana?   Rerumputan? Afrika? hewan liar? Ya, semuanya tidak salah. Tapi nggak perlu jauh-jauh ke Afrika kalau mau lihat rerumputan dan hewan liar, cukup ke Taman Nasional Baluran saja.  TN Baluran terletak di antara Banyuwangi dan Situbondo. Lokasinya sangat mudah dicapai dengan peta, namun hati-hati terlewat ya. Karena hanya ada satu gerbang untuk masuk-keluar di TN Baluran. Lokasi wisata ini dibuka pagi mulai pukul 07.30-16.00 sore saja. Untuk masuk ke kawasan pengunjung hanya dikenakan biaya Rp 16.500/ orang (hari biasa) dan Rp Rp 10.000/ mobil. Namun jika kamu datang pas hari libur, tiketnya menjadi Rp 18.500/ orang.  Apa saja yang bisa dilihat?  Padang savana, yang terkenal sebagai spot foto adalah Savana Bengkol. Julukan TN Baluran sebagai Little Africa of Java paling kerasa hype di spot ini.  Pantai, yang terkenal adalah Pantai Bama. Di sini pasirnya putih dan banyak tempat buat ngaso dan, tentu ...

Get Married

Rating: ★★ Category: Movies Genre: Comedy Tadinya males bikin review film ini. Abis standar beth. Tapi berhubung temanya bikin gue gregetan, jadi gini aja, ya. Secara tema, film yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini mirip sama film yang rilis beberapa tahun lalu yang berjudul Pride and Prejudice. Ternyata, dari jaman kuda gigit besi ampe sekarang anak perempuan di seluruh dunia nasibnya sama, ya. Kalo di PnP, orang tua Lizzie Bennet ngebet nikahin anaknya sama bangsawan tajir untuk nyelametin perekonomian keluarga, di Get Married ini Mae (gitu nama perempuan yang diperankan Nirina ini) dituntut untuk segera menikah atas nama "berkembang biak" dan "meneruskan warisan keluarga". Hhh.... Awalnya sih lucu2 aja, si ortu yang diperankan sama Jaja Miharja dan Meriam Bellina itu berhasil menemukan beberapa cowok yang masih lajang di kampungnya. Profesinya mulai PNS, wiraswasta (yang kata Mae semirip tukang ojek), sampe olahragawan (tukang pukul sih tepatnya). Tapi fil...