Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari 2006

Perut, oh, Perut

Akhir2 ini gue lagi resah gelisah melihat kondisi perut gue. Bukan apa2, duluu, gue gak pernah bermasalah dengan bagian yang satu ini. Gimana enggak kalo berat badan gue gak pernah melebihi angka 40 kg. Tapi setelah kerja, tahu makanan enak, doyan jalan-jalan hingga membuat bodi capek (dan efeknya makan buanyak) badan gue menggemuk. Kenaikan beratnya pun signifikan: 5 kg! Kalau yang menggemuk rata sih gak masalah, nah ini, bagian perut doang! maleees banget nggak siih! Sebetulnya udah setengah tahun terakhir ini gue menyadari perut gue makin membuncit.  Tapi baru dua bulan terakhir gue merasakan dampaknya pada diri gue sendiri dan orang2 lain yang kebetulan sering memperhatikan penampilan gue. Salah satu dampaknya terjadi bulan November lalu waktu gue dan keluarga mo ke pesta pernikahan anak teman ayah di Bogor. Waktu itu gue mutusin pake kebaya broken white dan rok yang udah jadi pasangannya. Seinget gue, waktu masih langsing (ehm hehehe)  itu rok PAS banget di pi...

Cannavaro: Simply The Best

Juara liga bersama Juventus, walau belakangan dicopot karena skandal suap, juara dunia bersama Italia, pindah ke klub terkaya dunia Real Madrid, pemain terbaik Eropa, pemain terbaik dunia versi World Soccer dan puncaknya pemain terbaik dunia versi FIFA . Fabio Cannavaro is simply the best!

Jealousy

Oh how wrong can you be? Oh to fall in love Was my very first mistake How was I to know I was far too much in love too see? Oh jealousy look at me now Jealousy you got me somehow You gave me no warning Took me by surprise Jealousy you led me on You couldn’t lose you couldn’t fail You had suspicion on my trail How how how all my jealousy I wasn’t man enough to let you hurt my pride Now I’m only left with my own jealousy Oh how strong can you be With matters of the heart? Life is much too short To while away with tears If only you could see Just what you do to me Oh jealousy you tripped me up Jealousy you brought me down You bring me sorrow you cause me pain Jealousy when will you let go? Gotta hold of my possessive mind Turned me into a jealous guy How how how all my jealousy I wasn’t mad enough to let you hurt my pride Now I’m only left with my own jealousy But now it matters not If I should live or die ‘Cause I’m only left with my own jealousy ...

Poligami

Poligami lagi topik yang hangat banget akhir2 ini. Gara2nya dai kondang yang jadi panutan banyak orang (Aa Gym) memutuskan untuk beristri lagi. Ibu2 pada dongkol, sementara bapak2 kegirangan. Konon, ibu Ani Yudhoyono sampai kelimpungan dan nyuruh suaminya untuk merevisi UU Pernikahan dengan memasukkan (atau merevisi?) pasal soal poligami. Emang segitu menakutkannya poligami? Buat yang sudah berkeluarga, apalagi para istri, mungkin begitu. Buktinya gak sedikit perceraian yang terjadi gara-gara istri gak mau diduain. Kalau nggak percaya tanya saja Dewi Yull, penyanyi tempo dulu itu. Kalau gue? sikap gue tergambar dari obrolan dengan sohib gue di YM: Gue: eh udah liat istri aa gym yang baru? Iyang: udah Iyang : cakep ya Gue : iya Gue: pantesan aa gym kesengsem Iyang: hahhahah Gue: emak gue yang ngomel2 gitu tiap nonton beritanya Gue: ibu2 pasti pada resah tu Iyang: heeh Iyang: ada nyang nangis Iyang: kalo gw seh ya biar aja lah Iyang: kan aa juga manusia Gue: ...

Tentang Game

Game alias permainan buat sebagian orang adalah candu. Kalau dah nyoba, apalagi sampai penasaran, yang ada mau nyoba dan nyoba lagi. Kalau udah menang — namanya permainan pasti ada menang dan kalah –rasanya selangit banget. Gue sendiri jauh lebih menyukai baca, dengar musik, atau nonton bioskop daripada main game. Tapi pernah juga sekali dua kali sampe ketagihan meski gak sampe kronis. Game pertama yang gue inget bikin gue ketagihan adalah game ‘Super Mario Bros’ di Nintendo (kalau anak-anak jaman sekarang udah memasuki era PS3, sampe sekarang gue cuma pernah main Nintendo pas jaman jadul banget. Jadi kebayang kan betapa ketinggalannya gue dalam hal per-game-an?!) Anyway, tahu dong Mario Bros ? Baik di serial maupun di game-nya kartun itu punya tokoh utama bernama Mario. Dia digambarkan bertubuh pendek, bulat, berkumis, dan demen pake jumpsuit merah plus topi warna senada. Ceritanya dia berprofesi sebagai tukang ledeng. Si Mario itu punya kakak namanya Luigi. Dia juga tukang lede...

From Sequel to Prequel

Pernah nonton Starwars episode 1? Atau Batman Begins? Atau, yang teranyar, Casino Royale? Apa persamaan dari ketiganya? Yup, mereka sama-sama berbentuk prequel. Entah apa definsi yang tepat untuk menjelaskan istilah itu tapi kalau dalam bahasa gue artinya kira-kira awal dari cerita. Dulu, orang mungkin lebih familiar dengan sequel alias lanjutan. Contohnya ada Scream (1 sampai 3) atau I Know What You Did Last Summer. Sequel intinya melanjutkan yang terjadi di film pertama. Tapi semenjak Starwars Eps 1 keluar entah kenapa banyak banget film-film prequal yang ‘tiba-tiba’ aja luncur. Sebelum Casino Royale yang gue tonton hari Sabtu kemarin bersama Tim Malam Minggu, setidaknya ada Batman Begins yang juga mengaku sebagai prequel. Dan setelah nonton Casino Royale, gue harus bilang kalau prequel ternyata bukan cuma film yang dibuat2 supaya ada, tapi emang penting untuk ada. Gue bukan penggemar film-film James Bond. Meski begitu gue familiar betul dengan image Bond selama in...

3 Reasons

Gue bukan movie buff, tapi kalau yang main adalah aktor favorit, gue pasti berusaha untuk nonton filmnya. Dari banyak aktor yang ada di dunia ini ada tiga orang yang membuat gue rela mengeluarkan effort buat nonton film mereka. Tiga orang yang jadi alasan gue suka nonton film adalah Keanu Reeves, Tom Hanks, dan Nicholas Cage. ‘Perkenalan’ gue dengan Keanu terjadi tahun 1990-an. Waktu itu namanya baru booming gara-gara film Speed yang kesohor itu. Kalau dihitung-hitung mungkin ada lebih lima kali gue nonton Speed. Tapi tiap kali habis nonton, gue nggak pernah bosen dengan Keanu. Gentlemen yang ganteng dan gagah itu pun jadi sosok cowok ideal yang gue impi-impikan hadir di kehidupan nyata. Saking sukanya sama Keanu dulu gue bahkan doyan mengkliping segala hal soal dirinya. Puncaknya, waktu Mas Yoyok ke Australia gue dapet oleh-oleh majalah-semi-biografi Keanu yang bercerita soal dia dari masih kecil sampai sukses gara-gara Speed. Oleh-oleh yang istimewa itu masih gue simpe...

Being a Gentleman: Is it Hard?

Kata tokoh Adam di film 'Blast from The Past', gentlemen adalah ‘orang-orang yang mampu membuat orang di sekitarnya nyaman’, Adam di film tersebut me-refer pernyataannya untuk seorang tokoh gay di film tersebut. Jadi, meski gay, ia pantas disebut gentlemen karena sikapnya yang begitu menyenangkan Di kehidupan nyata, apalagi di Jakarta, cukup sulit menemukan gentlemen seperti definisi Adam. Contoh gampangnya kalau kita naik kendaraan umum saja. Nggak jarang di kendaraan umum gue ngliat betapa banyak banget orang (laki-laki, anak muda) yang sulit sekali memberikan tempat duduk untuk orang tua, ibu hamil, perempuan bawa anak, atau golongan lain yang semestinya dapat duduk. Tapi di suatu pagi gue menemukan seorang gentlemen dalam diri seorang ibu paruh baya. Kopaja yang biasa gue tumpangi dari Cilandak ke kantor pagi itu cukup padat, but I’m lucky to find a gentlemen that offered me a seat. Beberapa meter kemudian si gentlemen itu kemudian dapat tempat duduk lagi, dan ia duduk,...

Tour de Asean: Singapore

Habis makan pagi di alang, saat check-in dari hotel, saat tau kita akhirnya akan menuju ke singapura, my heart is bouncing! yeah! tapi sebelum nyampe ke sana, kita kudu ngalamin pengalaman terbang yang paling mengerikan seumur-umur! kalau gue cuma pernah liat turbulance (di film2) kali itu gue ngalamin! jantung rasanya mau copot waktu pesawat gak stabil dan dua kali (!) mengurangi ketinggian scr mendadak, tp gue cuman bs berdoa dan pasrah, untungnya gak ada apa2an lagi sampe akhir…… abis ngalamin ‘a near death experience’ di atas pesawat *hiperbolisdotcom* kita sampe di LCC-T dengan selamat…. kita memang mau ‘transit’ di KL dulu sebelum ke s’pore… oh ya di terminal yang diperuntukkan buat pesawat2 murah itu kita berpisah dengan anti dan swasti yang mau stay di KL selama beberapa hari, sebelumnya di hari kedua di siem riep kita jg dah pisah sama mbak arum dan andam yang pulang ke indo duluan karena kesibukan masing2…. KL yang sekarang gue datengin masih sama dengan KL yang gue daten...

Tour de Asean: Cambodia

Abis dari thailand yang maha ramai perjalanan kami berlanjut ke kamboja. hmmm…. seperti orang lain pada umumnya waktu pertama kali tau kalau trip kita include kamboja gue langsung nanya sama mbak ana, "emang ada apaan di sana". well, check this one out… waktu masih menunjukkan sekitar 11 siang waktu kami mendarat di airport phnom penh, begitu sampe kesibukan langsung melanda kita, sibuk ngurus visa bo, udah gitu pake bayar pulak, udah gitu bayarnya pake dollar us pulak! buseeet…. tapi karena udah dapet peringatan sebelumnya gak kaget-kaget amat sih begitu nyampe sana, cuman agak bingung aja, ni negara apaan sih sampe gak punya mata uang sendiri….. eh tapi apa betulan gak punya? kebingungan gue terjawab setelah waktu gue makan siang gue dapet kembalian uang riel dari petugas hotel… tapi2 lho2 perasaan gue bayarnya pake dollar….. dan mbak luki saves the day "sama aja mel," katanya… "di sini 1 dollar sama dengan 4000 riel…. laku jg kok," jelas wartawan ko...

Tour de Asean: Thailand

Setelah cabut dari kota tua penang kita menuju ke bangkok, we’re heading the capital of entertainment in asean, kota yang dicintai banyak orang karena segalanya….. Bangkok here we come! di bangkok kita nginep di hotel bintang dua (kali) bernama mit paisarn… lagi2 supir taksi (di thailand tuk-tuk adalah motorcycle taxi hehe) yang punya jasa nunjukkin kita penginapan, pada awalnya kita merasa tertipu juga karena secara harga hotel itu punya harga lebih tinggi ketimbang hostel tp berhubung fasilitasnya lumayan dan letaknya strategis teman2 milih bertahan di sana.. karena nyampe di sana msh siang kita ngabisin hari buat ngliat keramaian di tourist area khao san dan beberapa wat  (temple alias candi alias wihara)…. khao san itu yaaa rame buanget, semirip kuta di bali lah,  gak keitung bule yang seliweran dan menuhin toko, cafe dan penginapan yang berjejer…. setelah keluar dari wilayah khao san, bersama empat teman seperjalanan kita menuju ke pusat kota, menuju bangunan2 berse...

Tour de Asean: Malaysia

Ini akan menjadi tulisan pertama dari perjalanan gue selama 8-19 April ke empat negara ASEAN…. oya dalam perjalanan itu gue ditemani sama ana, luki, eny, arum, swasti, anti, dan andam… jadilah 8 perempuan ini menyambangi 4 negara asean hohoho… first stop penang, malaysia. waktu baru menunjukkan jam 4.30 pagi saat gue keluar dari rumah di pondok gede menuju sukarno hatta… ayah dan ibu berbaik hati bangun di pagi2 buta guna mengantar gue ke cengkareng…. gue agak telat karena 7 teman seperjalanan gue dah sampai duluan… begitu ngliat gue mereka ngak berkomentar tentang keterlambatan gue, tapi soal bawaan gue yg ’sedikit’ banget…. yalah secara gue cuman bawa satu tas punggung berukuran sedang dan satu tas pinggang… awalnya sih gue agak kaget juga ngedenger pengakuan yang lain bahwa mereka pada bawa lebih dari satu tas karena gue pikir backpacking kudunya hanya bawa satu tas punggung berukuran besar dan satu tas lagi yang kecil2 ajalah buat jalan2….. ternyata eh ternyata….. anyway...

Malaysia: Indonesia Modern?

Tanggal 18-20 maret kemarin resolusi pertama gue terpenuhi…. berkat kemurahan hati detiksport gue dikirim untuk meliput ke kuala lumpur menyaksikan F1 GP Malaysia… so jadilah malaysia my first time going abroad…. waktu pertama kali menjejakkan kaki di KLIA i was impressed… geez… "modern banget nih bandara," gitu komentar gue dalam hati.. modern dari segi arsitektur, modern dari sisi fasilitas, dan modern pula dari sisi playanan (maksudnya profesional)… dari KLIA gue dan rombongan Lily Tour langsung menuju ke Sirkuit Sepang… dari bandara menuju ke sirkuit rasanya sama kaya indo… panas dan kanan kiri pemandangannya kelapa sawit (kalo di jakarta pohon bakau kali ya di pinggir soekarno hatta situ) nyampe Sepang baru deh kesan gue-lagi-di-Malaysia berasa lagi, secara gue pernah ke Sentul, sirkuit yang satu ini jauh beda aja…. Sepang is BIG! dalam arti sebetulnya adalah LUAS, tempat parkirnya aja segede lapangan bola bo! dari tempat parkir (bus) ke wilayah sirkuit kita pun ku...

Music is My Life

Waktu bikin tulisan ini gue lagi dengerin ‘i cant smile without u’ yang dinyanyiin barry manillow… it’s my favourite song of all time!…. bicara selera musik gue itu susah-susah gampang.. susahnya karena gue sendiri gak bisa menggabungkan selera musik gue dengan satu kalimat.. klo gampangnya karena selera musik gue juga selera musik banyak orang… tapi sebelum ngomongin selera, kudu bicara pertama kali mengenal musik…. agak malu nih bilangnya… soalnya lumayan telat banget bo…. kelas 1 smp…. tengs to my beloved friends at smp 49… dan lo tau apa musik kegemaran gue kala itu INDICENT OBSESSION! omigod…… tau kan lagu fixing a broken heart lady rain yup thats my (atau our) favorites… yang lucu jaman dulu gue sama temen2 skolah gue suka sok karaokean di tempat salah satu temen gue nyanyiin lagu2nya IO…. sambil gegayaan pula kaya penyanyi prof hehehe dasar abege…. pas jaman boy band itu lewat tahun berikutnya gue dikenalin sama musik alternatif… awalnya green day, trus nirvana, pearl jam, s...

Does Money Really Matters?

Pertanyaan ini pop-up di kepala gue setelah nonton film JIFFEST yang judulnya ‘machuca’… jadi ni film bercerita soal persahabatan dua pemuda berbeda kelas… si daniel (sebut saja begitu karena gue lupa namanya =D) yang anak pengusaha kaya dengan pedro machuca si miskin anak tukang cuci… karena bersetting di santiago, chili, sekitar tahun 1960-an film ini nampilin perbedaan kelas yang sangat ekstrem, bahkan partai politik pun berafiliasi dengan kelas.. klo pilih partai A berarti kaum borjuis (orang kaya-maksudnya) sementara kalo pilih partai B berarti pro orang miskin… dan anak2 12 tahun seumuran pedro dan daniel udah tau itu sejak usia dini… mereka sempat nyuekin (si daniel main bareng di tepi sungai perumahan kumuh sementara pedro nyoba sepeda dan sepatu keds merk adidas yang sangat langka punya daniel) tapi keadaan mengalahkan persahabatan mereka… adegan paling ngenes terjadi menjelang akhir film…. waktu daniel ngdatengin perumahan kumuh tempat pedro tinggal, kebetulan lagi ada ...

Harga-Menghargai

Suatu malam gue nebeng pulang ke rumah dengan seorang teman.. naik motor.. it is not the first time gue nebeng motornya tetapi suatu kejadian di pengkolan jalan raya ibukota itu membuat gue berpikir.. ceritanya waktu itu jalanan lagi macet banget, mobil pada ngantri, motor apalagi, pokoknya jalanan semrawut lah… pas lagi bergelut dengan kemacetan itu ada mobil barusan keluar dari kantor gede di pinggir jalan… karena jalanan macet stuck-lah si mobil di belokan.. temen gue yang bawa motor langsung mencak-mencak "aduuuh egois banget sih ni mobil…." reaksi gue cuman satu yaitu bertanya "egois kenapa sih" setelah temen gue itu dengan ‘kreatifnya’ ngunain trotoar buat jalan motornya gue baru ngeh "o…si timor item itu egois karena ngalangin jalan motor" setelah belokan itu gak lama kita nemu belokan lagi…. keluarlah mobil lain dari belokan itu… lagi2 temen gue ngamuk dengan omongan yang sama dengan yang pertama, tapi kali ini omelannya lebih panjang "d...

Duh, malunya!

Cowok berkemeja kuning dengan celana pantofel hitam itu sedang berbicara dengan dua orang mekanik di paddock-nya, dari belakang aja sudah kelihatan kalau dia memesona, wajahnya ganteng banget, bodinya kekar dan suaranya berat, when he turn around i feel myself so nervous, geez..... he is Alex Yoong...... cowok yang waktu SMP pernah gue gila-gilai hanya karna secuil fotonya di cover depan Kawanku tempo dulu.... jadilah gue dengan otak kosong, dada deg-degan sangking terpesonanya, nimbrung teman2 dari salah satu koran ternama di Indonesia mewawancarai dia.... pertanyaan pertama lumayan bagus.... bisa dibilang gitu karena dia njawab dengan antusias.... tapi baru satu pertanyaan gue langsung mendapati wawancara ini bakal menjadi wawancara paling malu2in yang pernah gue jalanin... gara-garanya pertanyaan gue yang bunyinya gini 'is there any difference between today's free practice than yesterday besides the weather' ...... kenapa gue nganggep pertanyaan ini aneh karena setelah ...

Me on Google

Pernah nggak iseng nyari kepopuleran nama kamu di google? dari pencarian nama lengkap, gue mendapat 3,480 halaman web yang memuat nama gue... di urutan pertama adalah artikel soal kedatangan Cristiano Ronaldo yang di bahasa inggriskan... tapi aslinya sih begini beritanya Ronaldo Hasilkan Rp 842 Juta

Real Madrid: From Treble to Trouble?

Di kantor, nggak sedikit yang tahu kalau gue adalah penggemar berat Real Madrid. Dan nggak cuma sekedar dari cuap-cuap, kadang sering gue juga suka melampiaskan kesukaan gue lewat tulisan. Ini salah satu tulisan gue yang paling lumayan soal El Real. Sayang, ditulisnya pas kondisi Real lagi jelek huhuhu....

Mari Belajar dari Malaysia

Tulisan soal F1 ini biar menurut gue gak bagus2 amat, termasuk tulisan terbaik yang gue bikin selama di detik *jumawadotcom Tapi kalau inget perjuangan buat nulisnya jadi pengen ketawa2 sendiri soalnya aslinya nggak begini ni... but berhubung ketika itu warnet tempat gue ngetik tiba2 mati lampu, dan gue belum save pulak, terpaksalah tulisan awal yang tinggal separagraf lagi (kalau gak salah) gue ketik ulang menggunakan sisa-sisa ingatan gue hehehe.... Alhamdulillah, ada juga yang bilang tulisannya bagus =D

Campioni Del Mondo

Piala Dunia 2006 berakhir dramatis. Lewat adu penalti, diwarnai kartu merah terhadap Zinedine Zidane, Italia tampil sebagai juara dunia untuk keempat kalinya. Kalau kebetulan nggak nonton final Piala Dunia 2006, gue pasti kaget setengah mampus ngbaca berita Italia Juara Dunia ini. Italia juara dunia? menang adu penalti? atas tim yang ngak pernah bisa mereka kalahin? are u kidding me? Yes! nasib emang lagi becanda rupanya.. soalnya setelah 24 tahun Italia jadi juara dunia lagi, lewat momen yang menjadi momok Italia karena belum pernah dimenangkannya: adu penalti, dan ngalahin Prancis yang jadi ganjalan di dada fans Italia selama hampir enam tahun.. what a great story! Gak heran setelah Fabio Grosso berhasil memasukkan penalti terakhir di gawang Fabien Barthez gue meloncat-loncat kegirangan, ah biarin teman-teman kantor pada melongo terheran-heran :p, abis this is the moment i've been waiting for 12 years! Sayang kemenangan Italia tercoreng oleh insiden memilukan yang melibatkan Zid...

Everybody's Dive!

Kalau ada pertanyaan, 'timnas sepakbola mana yang paling suka diving?', gue berani bertaruh sebagian besar penggemar bola bakal njawab 'italia'. gak gitu sulit untuk nyari alasannya, mereka pasti udah pernah nonton Italia -meski cuman sekali. Memang sih kadang sering diving jadi sisi negatif yang nggak terpisahkan dari permainan Italia. kalau ditanya kenapa, jelas gue gak tau persis jawabannya. tetapi sebagai penggemar timnas itu sejak lama *12 tahun tepatnya* kelakuan mereka nggak terlepas dari kondisi liganya mereka. di sana, gampang banget buat para pemain buat ngeboongin wasit. terlepas dari wasit tau mereka berakting tapi nggak mau ngasih hukuman -karena banyak kasus mereka disuap- pemain jadi terbiasa dan manja. mangkanya waktu skandal suap terkuak, itu sebetulnya jadi shock therapy yang bagus buat para pemain, klub atau para petinggi sepakbola italia yang memang harus dirombak abis-abisan. tapi apa iya sih timnas Italia doang yang tukang diving? dari pencarian di...

Keadilan

Berita gres soal skandal suap sepakbola Italia ini langsung menyulut kekecewaan gue... apa2an sih ini? Abis baca, komentar pertama gue (dalam hati saja) "Heloo..... where the hell is justice?" terus terang gue sepakat dengan pak menteri dan nggak rela kalau musim depan gak bisa ngliat beberapa pilar pertahanan Italia di televisi, but gue sangat rela kalau itu harus terjadi demi yang namanya KEADILAN. Biar pada jera tuh para pelaku suap! karena gara-gara mereka Seri-A yang dulunya enak ditonton jadi ajang sandiwara belaka yang semua-muanya udah diatur! Udah dua musim terakhir gue ogah banget nonton Seri-A. Alasan pertamanya karena udah ngak punya favorit lagi setelah AC Parma kolaps (bahkan nyariis degradasi), kedua, karena para pemain kesayangan gue pada pindah ke Juventus! (aka klub yang paling gue benci setelah Manchester United), ketiga, karena para wasit yang ampun deh murah banget harganya. Alasan keempat, dan mungkin paling fundamental, karena Juve gak punya saingan. M...

A Thin Line Between Love And Hate

Sehari setelah kemenangan Italia atas Australia di babak 16 besar Piala Dunia 2006, 'Kompas' tanggal 29 Juni nurunin artikel menarik soal Fabio Grosso. Grosso ini kunci kemenangan Italia waktu lawan Australia. Gara-gara 'diving'-nya wasit ngasih penalti pas waktu menunjukkan detik-detik akhir babak normal. Dan gol penalti yang dieksekusi Francesco Totti itu menjadi hasil akhir pertandingan. Kata Trias Kuncahyono dalam Pendosa Kecil dari Italia , Grosso tuh penipu ulung. Klubnya sendiri aja ngasih label buat dia jagoan free-kick dan diving dalam situs resmi Palermo. Tapi karena dia orang Italia, gak bakal ada orang sana yang bilang dia penipu. "Diving adalah salah satu cara untuk menang. Toh, seperti dikatakan (eks PM Giulio) Andreotti, di Italia tidak ada malaikat atau setan, yang ada hanyalah pendosa kecil. Dosa kecil tidak melemparkan orang ke neraka, kalau segera bertobat." Sebelumnya tulisan ini secara pintar juga melukiskan betapa melanggar peraturan ent...