Search This Blog

Monday, May 23, 2005

One of My Favorites

Puisi buatan Elizabeth Browning ini salah satu puisi cinta paling oke yang pernah gue baca, klasik dan bagus sekali!

How Do I Love Thee?*

Let me count the ways.
I love thee to the depth
and breadth
and height
My soul can reach,
when feeling out of sight.
For the ends of Being and ideal Grace.
I love thee to the level of everyday's
Most quiet need,
by sun and candlelight.
I love thee freely,
as men strive for Right;
I love thee purely,
as they turn from Praise.
I love thee with the passion
put to use In my old griefs,
and with my childhood's faith.
I love thee with a love I seemed to lose
With my lost saints,
I love thee with the breath, Smiles, tears,
of all my life!
and, if God choose,
I shall but love thee better after death.

*(Sonnets From The Portuguese 43)

Ordinary People

Lagunya John Legend ini adalah lagu terfavorit gue akhir-akhir ini
musiknya sangat easy listening dan liriknya se-simple musiknya
remember we're all only ordinary people
enjoy!

Girl im in love with you
This ain't the honeymoon
Past the infatuation phase
Right in the thick of love
At times we get sick of love
It seems like we argue everyday

[Bridge]
I know i misbehaved
And you made your mistakes
And we both got room left to grow
And though love sometimes hurts
I still put you first
And we'll make this thing work
But I think we should take it slow

[Chorus]
We're just ordinary people
We don't know which way to go
Cuz we're ordinary people
Maybe we should take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow

[Verse 2]
This ain't a movie no
No fairy tale conclusion ya'll
It gets more confusing everyday
Sometimes it's heaven sent
We head back to hell again
We kiss and we make up on the way

[Bridge]
I hang up you call
We rise and we fall
And we feel just like walking away
But as our love advances
We take second chances
Though it's not a fantasy
I Still want you to stay

[Chorus]
We're just ordinary people
We don't know which way to go
Cuz we're ordinary people
Maybe we should take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow
Take it slow

[Verse 3]
Maybe we'll live and learn
Maybe we'll crash and burn
Maybe you'll stay, maybe you'll leave,
Maybe you'll return
Maybe will never fight
Maybe we won't survive
But maybe we'll grow
You never know baby youuuu and I

[Chorus]
We're just ordinary people
We don't know which way to go
Cuz we're ordinary people
Maybe we should take it slow (Heyyy)

We're just ordinary people
We don't know which way to go
Cuz we're ordinary people
Maybe we should take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow (Take it slow oh oh ohh)
This time we'll take it slow

Sunday, May 15, 2005

Tim Malam Minggu

Tim malam minggu terdiri dari delapan muda mudi* yang seluruhnya berstatus JOMBLO! meski udah jomblo dari entah kapan akhirnya kemarin gue bergabung bersama mereka :p

kesan pertama tak begitu menggoda karena cuman jalan-jalan ke mall antah berantah.. tapi bener kata kebanyakan orang 'yang penting bukan acaranya tapi kebersamaannya' sayang gue ga bisa barengan sampe kelar acara ritual mereka *nongkrong sambil ngemil ice cream corn-nya McD hahaha* karena harus pulang.. it's FUN eniwey!

kalo katanya jeng rahma, tiap malam minggu acaranya tim malming pastinya adalah makan malam bareng dan jalan-jalan, tapi kadang sering nonton midnight atau main bowling atau biliar bareng.. asik?!

bisa iya bisa juga enggak, tapi at least sekarang tiap malam minggu gue punya pilihan kalo pingin menghabiskan malam panjang.. tim malam minggu here i come! hehehehe

*tim malam minggu adalah bowo, ricko, sony, rahma, mia, felis, putri, ikhwan

Yogya is Very Nice

Cihui.. selama delapan hari i finally get out of jakarta.. yang dituju adalah kota Yogyakarta!

Jogja... hmm, first thing in my mind is the city of culture.. kota budaya gitu loh.. dalam kepala gue pastinya banyak bangunan antik di sepanjang jalan, terus banyak delman atau kereta kuda gitu, terus banyak orang pake blangkon dan kebaya hahahaha

mohon maklum, gue terakhir ke Yogya itu waktu masih kecil, jd ga inget, cuman pernah liat fotonya di borobudur (huhuhuhu) eniwey toh jogja ga jauh amat dari bayangan gue (meski juga ga sama persis)

bengunan rada antik emang ga banyak tapi ada lah, yang pastinya jarang buanget ada bangunan rumah model mediteranian kaya di pondok indah hehehehe.. delman juga ga banyak, baru di malioboro gue temuin coz i happen to ride it almost all day waktu kita (gue, ine, nita, ega, pandit dan dewi) jalan ke keraton dan taman sari.. cuma orang pake blangkon dan kebaya yang ternyata lebih sedikit dari perkiraan gue yang gue temuin sekali di "Mirota Batik" dan sekali lagi di keraton..

meski gitu Yogya emang masih pantes sih dinamain kota budaya habis emang antik banget... begitu antiknya ni kota sampe bioskop layak aja ga punya! duh, kasian banget yak anak-anak gaul disana :p

ngomongin antik gue jadi inget sama seorang guide yang nemenim kita pas ngider di taman sari, bapak yang lupa kita tanya namanya ini lumayan antik (tua gitu loh) tapi omongannya rada nyeleh.. yang paling berkesan ceritanya dia soal asal usul jogja pas kita naik bukit yang bisa ngeliat view seluruh kota di deket taman sari..

siapa kira kalo Yogya itu bentuknya seperti laki-laki yang sedang telentang sambil bentangin tangan (bayangin vitruvian man-nya leonardo da vinci yah :p) gue lupa penjabarannya gimana tapi yang gue inget bagian anu-nya adalah tugu yang ada di tengah kota huahahahaha

oya ngomongin jogja ga afdol kalo ga inget-inget lagu Yogyakarta-nya KLA Project, soalnya jogja terkenal karena lirik yang bunyinya begini:

"Di persimpangan langkahku terhenti
Ramai kaki lima
Menjajakan sajian khas berselera
Orang duduk bersila"

Yogya tuh kota yang penuh dengan godaan kuliner, bukan hanya karena makanan disana cocok sama lidah gue, tapi karena murahnya itu loh! gue bisa makan empat kali sehari...

meski di hampir setiap sudut harga makanannya lebih miring dibandingkan jakarta, taaapii kayanya KLA pengen ngambarin suatu tempat yang ngetop banget di jogja.. namanya angkringan!

walaahhh banyak orang bilang belum ke Yogya kalo belum ke angkringan, kirain tempat makan kaya apa ternyata cuman emperan pinggir jalan yang (tampaknya) istimewa karena menjual makanan dengan harga super murah!! bayangin, traktir makan tiga orang cukup dengan duit 12.000 perak! ck.. ck.. ck..

hmm apa lagi yak? Yogya is a very peaceful city.. pastinya! disana denyut jantung kotanya berhenti jam 10 malam.. daerah paling rame a.k.a malioboro udah tutupan (tinggal yang jual kaset bekas di beringharjo yang masih buka) dan yang tinggal cuman makanan pinggir jalan kaya angkringan

kalo siang pun denyut kota ini berjalan sangat lambat, gak ada kemacetan, orang-orangnya nyantai, gak emosional.. nice.. but tidak cukup membuat betah orang yang terbiasa dengan kota yang penuh polemik kaya jakarta seperti gue hehehehe

eniwey... Yogya is a very nice city.. glad to know you Yog!

Monday, May 2, 2005

IBL All-Star Game

Hari Minggu (1/5) untuk pertama kalinya gue nonton acara basket all-star ala Indonesia. Istimewanya IBL All-Star perdana gue saksikan secara langsung dari Makassar. It's full of entertainment!

Firstly, gue ga nyangka ternyata pebasket nasional bisa nge-dunk juga! ga cuman satu kali bahkan sampe berkali-kali. Padahal seinget gue setahun lalu dunk di IBL itu jarang banget. Kalaupun ada pasti aksinya standar (asal nombok dan masuk!) lebih sering malah malah ga masuk...

Tapi kali ini Marlon Adirangga (Citra Satria), Anangga Kurniawan (Bhinneka Sritex), Agustinus Sigar (SM Britama), Mario Wuysang (HP Aspac) dan Andre Tiara (IM Panasonic Telkomsel) nombok. Keren juga sih. Sampe ada yang bergelantungan di ring basket! jadi inget Shaq O'Neal kalo abis nge-dunk hehehe...

Udah gitu, para bintang ternyata juga jagoan tembakan tiga angka lho. Johannes Winar (SM Britama), Sigar dan I Made Sudiadnyana (Bhinneka Sritex) beberapa kali melakukannya. Mario juga sempat. Keren.. Keren!

Aksi keren para bintang basket nasional membalut pertandingan seru antara Tim Merah versus Tim Putih. Game berakhir dengan skor tinggi, 113-105! (surprise! soalnya biasanya pertandingan IBL skor paling mentok 60 atau 70 angka)

Gak cuma pertandingan yang full entertainment, kontes slam dunk dan tembakan tiga angka --yang dilangsungkan saat halftime-- juga seru banget.

Gue kirain kontes slam dunk-nya bakal asal nombok aja, ternyata nga! Yang menang, Amin Prihantono (SM Britama) nombok sambil nglompatin tiga pemain yang setengah tengkurap. Wow! penonton langsung applaus meriah.. ga heran tiga juri langsung kasi nilai sempura.. 10..10..10!

Yang lucu Wendha Wijaya (SM Britama). Kirain mo ngikutin Josh Smith, jawara slam dunk 2005 yang nombok sambil nglompatin seorang pemain yang duduk di kursi, eh setelah ngambil ancang-ancang tahu-tahu kursinya dinaikin, dan dia nombok dari atas situ.. hehehe langsung pada GEERRR!

Yang lain adalah kontes tembakan tiga angka. Tapi nga seperti NBA, di IBL bola yang dilempar lebih sedikit dan ga ada bola dengan angka ganda. Alhasil yang menang, Lolik, cuma melesakkan 6 tembakan yang bernilai 6 angka. Dia menyisihkan Riko Hantono (5 bola), Teguh Arifianto (4 bola), Johanes Winar (4 bola) dan Kelly Purwanto (2 bola).

Wah gue puas banget nonton IBL All-Star tahun ini, gimana penontonnya yah? Kayanya sih puas soalnya pas "Meet and Greet" penonton keliatan antusias dan ngrubutin pemain. Alhasil wartawan cuma bisa gigit jari karena sulit minta komentar pemain.

Eniwey emang jangan bandingin IBL All-Star dengan punyanya NBA. Beda banget karena NBA glamor sementara IBL sederhana. Tapi dua-duanya punya persamaan, yaitu sama-sama entertaining.

Malah IBL punya kelebihan yang gue lebih sukai: banyak pebasket gorgeous yang layak dikecengin *sigh. Beruntung gue sempat mengabadikan gambar gue dengan salah satu pebasket yang gue kagumin. Mau tau siapa? Tunggu update berikutnya yach :p

Image hosted by Photobucket.com

Foto: Meli & I Made "Lolik" Sudiadnyana (Ini loh pemain basket yang sering banget dapet gelar MVP IBL, he's the best player in Indonesia)