Search This Blog

Monday, November 16, 2009

Tak Sabar Menyambut 2010

Untuk pertama kali selama bertahun-tahun, gue sangat semangat menyambut tahun 2010. Macem-macem sih alasannya, tapi yang terutama, yang terpenting, adalah karena resolusi tahun 2009.

Kalau nggak karena laptop mungilku berhasil nyala lagi setelah sekian bulan 'mati suri' (thank you, sayang ) teringatlah gue kalau di situ ada catatan resolusi-resolusi tahun 2009. Setelah dibaca dengan hati-hati satu per satu, ternyata gue hampir berhasil memenuhi semua resolusikyu! Hampir tapi bulan depan gue cukup yakin kalau semuanya kesampaian. Amin!

Gara-gara resolusi 2009, jadi tidak sabar bikin resolusi 2010! Haha!


Friday, October 2, 2009

Batik Is All Around

Hari Jum'at ini nggak biasa bagi beberapa orang teman gue. Dan semua berhubungan dengan batik.

Kemarin malam, seorang teman bela-belain minjem baju batik ke teman yang lain karena batik miliknya sobek. Padahal dari hari sebelumnya batik itu disiapkan untuk hari ini.

Yang lain, berusaha matching dengan batik motif Pekalongannya dengan memakai boxer bercorak batik! (no kidding :p)

Yang lain, ada yang pasang status YM "silahkan masuk, pengantennya di dalem". Alasannya nggak lain karena seisi ruangan seakan kompak berbatik rapi seperti orang mau kondangan :D.

Tadi pagi, seseorang SMS gue dan mengingatkan "jangan lupa pakai batik ya hari ini."

Ada banyak teman gue hari ini yang rela berbatik walau biasanya paling enggan berbaju rapi. Demi hari ini, banyak yang rela menanggalkan pakaian kebesarannya ke kantor (baca: jeans dan t-shirt). Ada apa sih?

Nggak lain karena hari ini, 2 Oktober 2009, batik akan dikukuhkan sebagai warisan budaya asal Indonesia. Sebelumnya, Presiden SBY telah menetapkan tanggal 2 Oktober sebagai hari batik nasional. Presiden juga mengajak masyarakat untuk berbatik ria hari ini.

Eh, nggak nyangka ternyata masih banyak yang peduli dan mau ikut berpartisipasi atas ajakan ini. Berbatik jugakah kamu hari ini, temans?

Tuesday, September 29, 2009

He's Just Not That Into You

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Romantic Comedy
Setelah "digempur" dengan berbagai film nggak masuk akal, animasi, sampe genre males banget deh (baca: horor) akhirnya ada genre komedi romantis yang masuk bioskop. It's time to talk about love, baby ;-)

Gigi adalah seorang gadis manis di pertengahan 20-an tahun yang sedang mencari cinta. petualangannya kerap gagal, karena salah menginterpretasi sinyal dari para lelaki. Namun sebuah kegagalan mempertemukannya dengan Alex, seorang pemilik bar yang dianggap Gigi expert dalam hal menginterpretasi sinyal cinta dari lelaki.

Di kantor, Gigi berteman dengan Janine dan Beth. Janine adalah tipikal istri setia dengan suami yang super ganteng. Namun Janine menghadapi situasi dimana suaminya berselingkuh dan menyembunyikan kebiasaan lama yang sangat dibenci Janine.

Sementara Beth adalah perempuan yang sudah tujuh tahun lebih menjalin hubungan dengan Neil. Sayang, Neil tidak kunjung melamarnya. Beth semakin resah setelah dia dilangkahi adiknya.

Selain tiga perempuan satu kantor ada Mary, yang jatuh cinta dengan pria dari social networking. Lalu ada Anne, si seksi yang menjadi selingkuhan suami Janine.

Kalau dibandingin dengan film paralel bertema cinta lainnya, film ini memang nggak begitu berbeda. Love is still the center of attention.

Kelebihan film ini adalah memajang begitu banyak bintang. Mulai dari Ben Affleck, Drew Barrymore, Jennifer Aniston, Scarlet Johansson, sampai Bradley Cooper ada di sini. Tapi entah kenapa, deretan bintang itu tetap nggak menjadi "wow factor" --buat gue.

Sementara dari sisi cerita, standar, yaitu mengenai perempuan dengan problematika cinta masing-masing. Favorit gue cerita mengenai Beth, yang bimbang karena nggak dilamar-lamar sama pacarnya. Baik ceritanya maupun Neil-nya sama-sama manis huehehe.

Memajang banyak artis, tapi kalau mau dibandingkan dengan "Love Actually", misalnya, masih kalah, sih. Apalagi kalau dibandingin sama "Paris Je' taime". Problemnya terlalu biasa. Eh, tapi ending semua cerita cintanya gue suka.

Untuk sekedar tontotan di kala sepi film menarik akhir-akhir ini, boleh lah. Apalagi kalau ditonton bareng teman-teman perempuan, pasti seru! So, for you girls out there, watch this movie and you'll understand what i am saying.

Friday, September 25, 2009

Maaf Lahir Batin

Udah ketemu Idul Fitri lagi. Nggak kerasa, ya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, yang tidak pernah terlewatkan dari momen tahunan ini adalah silaturahmi. Sekarang silaturahmi makin canggih.

Jaman sekolah, kartu lebaran menjadi idola. Gue masih ingat saling berkirim kartu ucapan dengan sahabat-sahabat gue kala lebaran tiba. Kartu lebaran warna-warni dengan ucapan selamat yang kocak, lucu, sampai yang menyentuh. Tidak jarang kartunya nggak berperangko karena diberikan sewaktu kami bertemu sebelum libur lebaran hehe. Sampai dengan beberapa tahun lalu, kartu-kartu itu masih gue simpan dengan rapi (sekarang mungkin sudah masuk gudang, lupa).

Jaman gue kuliah, hape mulai dikenal. Dari situ gue juga mengenal SMS. Selain buat bertukar kabar, saat momen Idul Fitri, SMS juga dipakai untuk mengucapkan ucapan selamat. Dari yang standar selamat lebaran, hasil forward-an yang "keren" atau manis, sampai ucapan yang
sangat personal pernah gue kirim dan juga terima. 

Jaman kerja, internet mulai menjamur. Tahun ini untuk pertama kalinya gue menggunakan media internet (tepatnya social networking) untuk mengirimkan ucapan selamat lebaran. Asal tetap sesuai sopan-santun, i found that way is simpler. Personal juga penting, karena nggak
semua teman gue saling mengenal.

Di social networking yang gue ikuti yang dianggap melanggar sopan-santun adalah asal tagging picture ucapan lebaran. Mungkin jadi annoying karena email jadi penuh notifikasi reply dari orang-orang yang enggak kita kenal --tapi dikenal oleh si pengirim kartu. Akhirnya, di  status beberapa teman gue ada yang bukannya balas mengucapkan maaf malah marah-marah karena kebanyakan di-tag. Oh, well, gag di dunia nyata nggak di dunia maya, sopan-santun selalu penting.

Anyway, apapun media yang digunakan, selamat Idul Fitri 1430 H, temans. Walau telat, mohon maaf lahir batin, yaa


Friday, June 26, 2009

Pantai Depok




Depok rupanya bukan cuma ada di Depok, Jawa Barat. Ini juga jadi nama pantai yang arahnya masih ke Pantai Parangtritis, Yogyakarta.

Pada kesempatan berkunjung ke Yogya, minggu lalu, gue diajak Ketut dan Mas Muji untuk mengunjungi Depok.

Kegiatan yang bisa dilakukan di sana selain melihat2 ombak (penting banget, ya :D) adalah makan seafood di pinggir pantai. Buat yang pernah makan di Muara Karang, nah, kek gitu deh model makannya. Belanja dulu, baru makan di tempat.

Yang tertarik main ke sana, cuma saran, kalau pesan minum pastikan pesan es kelapa muda atau teh botol sekalian. Jangan lupa beli rempeyek undur-undur sesampainya di sana. Jangan kek gue nunggu malam, keabisan cuuy :)

Friday, June 12, 2009

Galactico: Hate It Then, Still Hate It Now

Gara2 prestasi tim kesayangan gue lagi jeblok sebetulnya gue masih ilfil dan menjauhi hal2 yang berbau sepakbola, tapi gara2 baca berita pagi ini jadi agak gatel juga untuk mengeluarkan uneg-uneg.

Di headline kolom olahraga di koran langganan gue pagi ini, terpampanglah sebaris judul yang bikin manyun: Ronaldo Termahal Dunia. Ronaldo yang dimaksud adalah Cristiano Ronaldo, pemain terbaik dunia tahun lalu. Disebut termahal karena CR7 dibeli oleh Real Madrid dari Manchester United dengan nilai transfer tertinggi dalam sejarah sepakbola.

Gue yakin elo semua pasti bertanya2, kenapa gue harus manyun baca judul headline koran itu. Gue sebel karena proyek ambisius yang belum bisa dipertanggungjawabkan itu ternyata betul2 kejadian. Presiden Madrid, Florentino Perez, adalah orang yang mempelopori proyek pembelian pemain2 terbaik dunia (yang harganya super duper mahal) pada era 2000-2006. Sampai2 Madrid dijuluki Los Galacticos, yang berarti sekumpulan pemain dari galaksi lain. Galactico? Yeah, right.

Memang pada saat itu Perez berhasil mengumpulkan para pemain terbaik di berbagai liga di Eropa. Zinedine Zidane, Luis Figo, Ronaldo, David Beckham disatukan dalam satu klub dulu mungkin terdengar surreal, tapi kenyataannya Perez bisa mewujudkan itu. Tapi apa gunanya stempel Los Galacticos kalau prestasinya nggak terdengar seperti dari planet lain. "Hanya" sebuah Liga Champions, dua gelar La Liga dan sebuah Piala Interkontinental yang dipersembahkan para 'alien' itu untuk Madrid.

Padahal prestasi yang semirip itu juga bisa diperoleh Madrid dengan skuad yang jauh lebih sederhana di era Predrag Mijatovic, Davor Suker, Fernando Hierro, Fernando Redondo, Fernando Morientes. Dari arena Liga Champions mereka berhasil mempersembahkan dua gelar. Dalam lima tahun prestasi dua gelar La Liga dan sebuah Piala Interkontinental juga bisa diperoleh. Intinya pemain dengan skill individu kelas satu nggak selalu menjamin klub menjadi hebat. After all, sepakbola adalah permainan 11 orang!

Herannya, Signor Perez belum kapok juga dengan proyek ambisiusnya. Sebelum CR7, Perez sudah lebih dulu mengikat Kaka, asal AC Milan, dengan rekor termahal nomor tiga dunia. Kabarnya, Perez masih akan menambah daftar pemain mahalnya dengan membeli David Villa, Top skor Euro 2008 yang bisa dibayangin sendiri harga jualnya, dan Franck Ribery, yang katanya cuma akan dilepas Bayern Munich dengan harga 'gila'.

Khusus Ronaldo, dari dulu gue nggak respek dengan pemain ini karena terdengar sombong, penggerutu dan nggak loyal.

So, in a simple words, I hate galactico then, and still hate it now. Namun secara gue hanya penggemar, cuma berharap bahwa proyek Neo Galactico ini nggak gagal2 banget. Minimal ada tropi Liga Champions yang diperoleh (walau itu jadi terdengar cemen mengingat dana yang sudah keluar untuk menciptakan tim yang mahal). Madrid sudah terlalu lama melempem di ajang kompetisi itu. Bisa nggak, ya?!

Thursday, June 11, 2009

Susu Kopi Bervitamin

Dari jaman SD sampai hari ini gue masih demen minum susu. Kalau jaman SD sampai kuliah, susu "langganan" gue Dancow, sekarang gue minum susu kalsium.

Awalnya nyobain susu bermerk Hilo itu, jujur, karena iklan. Katanya semakin tua tulang2 di tubuh kita keropos, jadi antisipasinya harus minum susu berkalsium. Setelah survei (baca: nyobain beberapa merk), ibu akhirnya merekomendasikan susu yang iklannya sempat dibintangi rocker gaek Mpok Laila itu.

Kelebihan lainnya, susu merk ini ternyata cukup inovatif mengeluarkan varian rasanya. Dari yang rasanya standar kayak vanila dan coklat, beberapa bulan lalu gue mulai nyobain varian rasa pisang yang dikemas dalam bentuk cereal. Varian yang ini bahkan langsung jadi favorit gue karena enaaak (bukan iklan, lho ).

Sementara varian rasa yang paling gue hindari, tapi herannya jadi favorit ibu, adalah kacang hijau. Oya, selain varian2 itu, masih ada rasa strawberry dan varian khusus seperti untuk remaja dan perempuan berjilbab (sampai hari ini gue masih gag paham hubungan jilbab dengan rasa, emangnya ngaruh?)

Nah, dua hari lalu secara nggak sengaja gue nemu lagi nih varian terbarunya susu merk ini. Namanya Javacinno Latte. Begitu ngliatnya gue langsung tertarik. Apalagi di kemasan ada tulisan mengandung vitamin B dan Kalsium, serta rendah lemak. Bisa gitu, ya? karena setahu gue kandungan kopi cuma kafein.

Anyway, tadi pagi akhirnya gue nyobain Javacinno Latte ini. Dan ternyata sodara2.... rasanya kek susu kopi aja! Mirip Dancow + kopi Kapal Api yang suka gue bikin kalau dulu lagi pengen begadang. Secara gue bukan penggemar kopi juga, kayaknya bakal balik lagi ke varian rasa coklat, deh.

Tapi kalau ada yang penasaran dengan susu bervitamin ini, sila dicari di supermarket terdekat (hehe, lagi2 bukan iklan).


Friday, April 17, 2009

Rencana, oh, Rencana

Dari wikipedia:

A plan is typically any procedure used to achieve an objective. It is a set of intended actions, through which one expects to achieve a goal.

Kalau dari definisi di atas berarti ada yang namanya urutan kek gini: plan --> objective --> goal

Sudahkah kamu benar membuat rencana?

Tuesday, April 14, 2009

Hello! And Then It Goes...

Kemarin malam, waktu sedang bengong di jalan sambil dengerin radio, terdengarlah sebuah lagu yang dinyanyikan oleh Julia Duncan.

Sebagian liriknya bunyinya begini:

If someone's gonna find you
First you gotta let them in
Coz love begins with one hello
The hardest part is over
Now it's easy letting go
One hello is how it starts
You might win it all or lose your heart

And i'm wandering. That's so right...

"hello, my name's adam webber, and you look lovely tonight" :))

"hello, how are you?"

"hello, i miss you today" 

etc

etc

"Hello" starts a friendship or even love, but it can leads to goodbyes. It can also cost you some tears.

If you're not afraid
Of what you feel
Then try and keep it simple
Or try and keep it real
And if being real
Means you'll someday say goodbye
Remember my friend
Goodbyes not the end
It's a circle you know
And it starts with one hello

Yes, it all starts with one hello...

Sunday, March 29, 2009

Rocking Concert

How do you define a rocking concert? Coldplay concert in Singapore Indoor Stadium, March 23 2009, definitely rocks! Big time! But why it rocks? You got to read the whole story.

 

Konser Chris Martin cs di Singapura dimulai dengan penampilan opening act yang boleh dibilang Coldplay banget cuma dalam versi yang sangat lebai. Mari membayangkan vokalisnya. Seorang cowok berkemeja ketat dan celana jeans berwarna merah menyanyikan lagu-lagu patah hati dengan visualisasi berlebihan. Dia menjadi burung, di waktu lirik lagunya bercerita tentang terbang. Kurang lebai? Di lagu lain dia membusungkan dadanya dan memamerkan otot-ototnya, tepat di lirik yang menyebut kata “strong”. I can’t stop laughing, but thanks God his voice was okay.

 

Anyway, let’s cut the crap. Coldplay memulai konsernya dengan sebuah lagu dari album baru terbarunya. Jujur, pada waktu itu gue nggak tahu judulnya tapi cukup kaget mendengar Chris Martin cs ternyata bisa Amerika banget karena lagu itu di kuping gue terdengar seperti soundtrack film koboi.

 

Lagu-lagu berikut yang meluncur dari bibir Chris jauh lebih familiar. Dan istimewanya mereka selalu menambahkan gimmick di setiap lagu yang dibawakan. Seperti pada lagu “Yellow”, serta-merta puluhan balon berwarna kuning yang berisi confetti berhamburan dari atap stadion. Mengejutkan, walau gue jadi agak sedikit kesal karena para penonton malah heboh dengan keberadaan balon-balon itu ketimbang konsentrasi dengan suara sang vokalis di lagu hits dari album perdana band asal Inggris ini.

 

Gimmick menarik berikutnya muncul ketika Coldplay membawakan lagu “God Put a Smile Upon You Face”. Tampil berempat di tengah panggung, mereka membawakan lagu itu dengan acapella. Di beberapa lagu, giliran permainan laser, lampu panggung, bola-bola lampu raksasa dan permainan gambar di backdrop konser yang memukau.  

 

Dan gue nggak berhenti terpukau sepanjang hampir 3 jam konser (!) Apalagi Coldplay seperti doyan membuat kejutan-kejutan. Di tengah pertunjukan tiba-tiba saja mereka turun dari panggung dan mengejutkan para penonton di salah satu tribun dengan tampil secara acapella dari sana. Damn, they’re so lucky. Ada dua lagu yang dinyanyikan Chris (“Speed of Sound” dan satu lagu soundtrack Shrek 1 yang sumpah gue lupa judulnya) dan satu lagu oleh drummer mereka, Will Champion, yang ternyata bersuara sangat lembut. Dan di balik penampilannya yang kerap “mengharukan”, Chris ternyata kocak, ya. Beberapa kali dia terlihat mengganggu Jonny Buckland, sang gitaris yang pendiam. Will juga kayaknya nyanyi karena terpaksa, deh. Di lain kesempatan dia kerap membuat mimik2 lucu atau nyengir jahil. Sepertinya cuma si ganteng Guy Berryman yang luput dari kejahilan papa-nya Apple ini.

 

Menutup segmen di tribun, Chris meminta seluruh penonton yang memadati SIS untuk melakukan suatu gerakan yang disebutnya sebagai Coldwave. “It’s never been done in our concert before,” kata suami Gwyneth Paltrow ini. Jadi, coldwave ini adalah bentuk lain mexican wave yang biasa diperagain penonton sepakbola namun dilakukan sambil menggunakan handphone yang dinyalakan. Karena dilakukan di dalam stadion yang digelapkan, efeknya lumayan seru.

 

Abis pertunjukan di tribun, Coldplay kembali ke atas panggung dan menyanyikan beberapa lagu dengan gimmick yang lain lagi. Yang menurut gue paling menarik adalah saat mereka membawakan lagu “Lovers in Japan”. Pada backdrop ditampilkan potongan-potongan gambar kehidupan di Jepang –orang menulis haiku, musim gugur, perempuan berkimono, bunga sakura. Puncaknya, dari atap stadion berhamburan confetti berwujud kupu-kupu berwarna-warni yang cantik. And I instantly in love with the song.

 

Pada encore, band pemenang empat piala di Grammy terakhir itu diantaranya membawakan “The Scientist” dan “Viva La Vida” yang ciamik seperti lainnya. Gila juga, ih, staminanya. Setelah itu konser benar-benar berakhir dengan backdrop itu menampilkan tulisan V I V A. Yeah, viva Coldplay!

 

Jika konser Muse memukau gue karena aksi panggungnya, maka konser ini komplit segala-galanya. Warga Singapura benar-benar beruntung. Lucunya, gue malah lebih banyak melihat bule dan penonton yang berbahasa Indonesia di sana-sini. Wew! Mudah-mudahan Coldplay mau mampir ke Indonesia suatu hari nanti. Amin.

Wednesday, February 11, 2009

The Curious Case of Benjamin Button

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Drama
SPOILER ALERT: Film ini berdurasi nyaris 3 jam (!) so disarankan untuk membawa cemilan dan minuman secukupnya sebelum menontonnya di bioskop. Tapi, walau berdurasi 180 menit, film ini nggak bikin ngantuk kok.

Kenapa nggak bikin ngantuk? Pertama karena ceritanya yang cukup unik. Film ini berkisah tentang Benjamin Button, pria yang lahir dalam kondisi yang super duper ajaib. Ben tidak lahir selayaknya bayi pada umumnya, namun dengan paras dan kesehatan pria berusia 80 tahun yang terbungkus dalam sosok bayi.

Karena keadaannya, ayahnya, yang seorang pengusaha kaya, membuangnya ke sebuah panti jompo. Ben pun dirawat oleh perempuan pekerja di panti bernama Queenie (beautiful name isn’t it?).

Lahirnya ajaib, Ben pun mengalami pertumbuhan yang ajaib. Jika manusia pada umumnya menua, dia justru sebaliknya yakni memuda. Kondisinya tak pelak menimbulkan berbagai pengalaman unik termasuk dengan cinta sejatinya, Daisy.

Film ini memang nggak bikin ngantuk, tapi yang jelas bikin orang gag sabaran pengen liat ending-nya! Untung aja sih gambar2nya begitu indah dan memanjakan mata, so, lo akan cukup sabar menunggu sampai habis. I am not talking about Brad Pitt as Ben Button, tapi angle pengambilan gambarnya, pemandangan laut, pantai dan matahari tenggelam yang cakepp deh.

Well, you might want to watch this movie coz it’s been nominated for 13 Academy Awards. Biar nggak penasaran kalau ternyata menang besar :)

Tuesday, January 27, 2009

Accidental Husband

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Romantic Comedy
Puluhan chick lit dan drama komedi romantis, rupanya belum bikin gue bosan dengan tema menemukan belahan jiwa. Belum bosan juga seperti gue? Kalau gitu lo harus nonton Accidental Husband.

Seperti judulnya, film yang dibintangi oleh Uma Thurman dan Jeffrey Dean Morgan ini bercerita mengenai pasangan Emma Lloyd dan Patrick Sullivan, yang berstatus suami-istri karena “kesalahan” sistem komputer yang mencatat data kependudukan.

Berawal dari dusta dan benci, cinta tumbuh di hati Emma dan Patrick, justru di saat Emma tengah menghitung hari untuk menikah betulan dengan penerbit menawan bernama Robert Bratton.

Jujur, alasan gue beli DVD ini selain dari tag line-nya yang mencolok adalah karena faktor CF, alias Colin Firth. Sayang, peran Mr. Darcy di film ini ternyata kurang menonjol.

Sementara dua tokoh utamanya, Thurman dan Dean Morgan, gue nilai lumayan. Chemistry-nya setidaknya “terasa”. Itu penting banget untuk ukuran drama komedi romantis.

Okay, ini review seriusnya. Kalau kata Emma di film ini, “yang lebih menakutkan buat seorang perempuan bukan menghabiskan sisa hidup dalam kesendirian, namun menghabiskan sisa hidup dengan orang yang salah”.

So, it’s about finding your Mr. Right. Atau Mr. Maybe, karena nggak ada seorang pun di dunia ini yang sempurna. Kalau kata Libby Mason, ini tentang menemukan seseorang yang bisa membuat kita lebih baik. Huehehe, jadi melankolis gini gue.

Kembali ke filmnya, siapakah yang akan dipilih Emma? Mr. Right atau Mr. Maybe? Untuk itu lo harus nonton filmnya!