Search This Blog

Friday, June 26, 2009

Pantai Depok




Depok rupanya bukan cuma ada di Depok, Jawa Barat. Ini juga jadi nama pantai yang arahnya masih ke Pantai Parangtritis, Yogyakarta.

Pada kesempatan berkunjung ke Yogya, minggu lalu, gue diajak Ketut dan Mas Muji untuk mengunjungi Depok.

Kegiatan yang bisa dilakukan di sana selain melihat2 ombak (penting banget, ya :D) adalah makan seafood di pinggir pantai. Buat yang pernah makan di Muara Karang, nah, kek gitu deh model makannya. Belanja dulu, baru makan di tempat.

Yang tertarik main ke sana, cuma saran, kalau pesan minum pastikan pesan es kelapa muda atau teh botol sekalian. Jangan lupa beli rempeyek undur-undur sesampainya di sana. Jangan kek gue nunggu malam, keabisan cuuy :)

Friday, June 12, 2009

Galactico: Hate It Then, Still Hate It Now

Gara2 prestasi tim kesayangan gue lagi jeblok sebetulnya gue masih ilfil dan menjauhi hal2 yang berbau sepakbola, tapi gara2 baca berita pagi ini jadi agak gatel juga untuk mengeluarkan uneg-uneg.

Di headline kolom olahraga di koran langganan gue pagi ini, terpampanglah sebaris judul yang bikin manyun: Ronaldo Termahal Dunia. Ronaldo yang dimaksud adalah Cristiano Ronaldo, pemain terbaik dunia tahun lalu. Disebut termahal karena CR7 dibeli oleh Real Madrid dari Manchester United dengan nilai transfer tertinggi dalam sejarah sepakbola.

Gue yakin elo semua pasti bertanya2, kenapa gue harus manyun baca judul headline koran itu. Gue sebel karena proyek ambisius yang belum bisa dipertanggungjawabkan itu ternyata betul2 kejadian. Presiden Madrid, Florentino Perez, adalah orang yang mempelopori proyek pembelian pemain2 terbaik dunia (yang harganya super duper mahal) pada era 2000-2006. Sampai2 Madrid dijuluki Los Galacticos, yang berarti sekumpulan pemain dari galaksi lain. Galactico? Yeah, right.

Memang pada saat itu Perez berhasil mengumpulkan para pemain terbaik di berbagai liga di Eropa. Zinedine Zidane, Luis Figo, Ronaldo, David Beckham disatukan dalam satu klub dulu mungkin terdengar surreal, tapi kenyataannya Perez bisa mewujudkan itu. Tapi apa gunanya stempel Los Galacticos kalau prestasinya nggak terdengar seperti dari planet lain. "Hanya" sebuah Liga Champions, dua gelar La Liga dan sebuah Piala Interkontinental yang dipersembahkan para 'alien' itu untuk Madrid.

Padahal prestasi yang semirip itu juga bisa diperoleh Madrid dengan skuad yang jauh lebih sederhana di era Predrag Mijatovic, Davor Suker, Fernando Hierro, Fernando Redondo, Fernando Morientes. Dari arena Liga Champions mereka berhasil mempersembahkan dua gelar. Dalam lima tahun prestasi dua gelar La Liga dan sebuah Piala Interkontinental juga bisa diperoleh. Intinya pemain dengan skill individu kelas satu nggak selalu menjamin klub menjadi hebat. After all, sepakbola adalah permainan 11 orang!

Herannya, Signor Perez belum kapok juga dengan proyek ambisiusnya. Sebelum CR7, Perez sudah lebih dulu mengikat Kaka, asal AC Milan, dengan rekor termahal nomor tiga dunia. Kabarnya, Perez masih akan menambah daftar pemain mahalnya dengan membeli David Villa, Top skor Euro 2008 yang bisa dibayangin sendiri harga jualnya, dan Franck Ribery, yang katanya cuma akan dilepas Bayern Munich dengan harga 'gila'.

Khusus Ronaldo, dari dulu gue nggak respek dengan pemain ini karena terdengar sombong, penggerutu dan nggak loyal.

So, in a simple words, I hate galactico then, and still hate it now. Namun secara gue hanya penggemar, cuma berharap bahwa proyek Neo Galactico ini nggak gagal2 banget. Minimal ada tropi Liga Champions yang diperoleh (walau itu jadi terdengar cemen mengingat dana yang sudah keluar untuk menciptakan tim yang mahal). Madrid sudah terlalu lama melempem di ajang kompetisi itu. Bisa nggak, ya?!

Thursday, June 11, 2009

Susu Kopi Bervitamin

Dari jaman SD sampai hari ini gue masih demen minum susu. Kalau jaman SD sampai kuliah, susu "langganan" gue Dancow, sekarang gue minum susu kalsium.

Awalnya nyobain susu bermerk Hilo itu, jujur, karena iklan. Katanya semakin tua tulang2 di tubuh kita keropos, jadi antisipasinya harus minum susu berkalsium. Setelah survei (baca: nyobain beberapa merk), ibu akhirnya merekomendasikan susu yang iklannya sempat dibintangi rocker gaek Mpok Laila itu.

Kelebihan lainnya, susu merk ini ternyata cukup inovatif mengeluarkan varian rasanya. Dari yang rasanya standar kayak vanila dan coklat, beberapa bulan lalu gue mulai nyobain varian rasa pisang yang dikemas dalam bentuk cereal. Varian yang ini bahkan langsung jadi favorit gue karena enaaak (bukan iklan, lho ).

Sementara varian rasa yang paling gue hindari, tapi herannya jadi favorit ibu, adalah kacang hijau. Oya, selain varian2 itu, masih ada rasa strawberry dan varian khusus seperti untuk remaja dan perempuan berjilbab (sampai hari ini gue masih gag paham hubungan jilbab dengan rasa, emangnya ngaruh?)

Nah, dua hari lalu secara nggak sengaja gue nemu lagi nih varian terbarunya susu merk ini. Namanya Javacinno Latte. Begitu ngliatnya gue langsung tertarik. Apalagi di kemasan ada tulisan mengandung vitamin B dan Kalsium, serta rendah lemak. Bisa gitu, ya? karena setahu gue kandungan kopi cuma kafein.

Anyway, tadi pagi akhirnya gue nyobain Javacinno Latte ini. Dan ternyata sodara2.... rasanya kek susu kopi aja! Mirip Dancow + kopi Kapal Api yang suka gue bikin kalau dulu lagi pengen begadang. Secara gue bukan penggemar kopi juga, kayaknya bakal balik lagi ke varian rasa coklat, deh.

Tapi kalau ada yang penasaran dengan susu bervitamin ini, sila dicari di supermarket terdekat (hehe, lagi2 bukan iklan).