Search This Blog

Friday, September 12, 2008

Situs Pertemanan

Setelah beberapa kali "nolak "undangan dari temen, akhirnya kemaren gue gabung di situs pertemanan terbaru yang namanya linkedin.com. Keknya situs yang satu itu agak beda dengan situs pertemanan yang sedang gue ikutin.

Dan memang iya, sih, kalo dari penerwangan sementara, karakternya lebih serius dibandingkan yang lain. FYI aja, gue udah punya account Friendster, Multiply, Facebook, sampe Hi5. Ini aja gue dah nolakin request dari tagged.com. Buat temans yang ngundang, maaf, ya, empat account di situs jaringan pertemanan rasanya sudah jauh dari cukup :D

Anyway, dari keempat situs pertemanan yang gue ikutin, kayaknya Multiply dan FS yang masih rajin gue tengokin. MP karena di sini gue bisa nulis, bisa narsis, bisa curhat karena nggak terlalu banyak juga temennya. Di sini gue bisa memilih sejauh mana privasi gue mo diumbar di internet.

Walaupun bosen, gue masih mbukain FS karena dari situ gue bisa gampang ketemu temen2 lama. Trus salah satu fitur yang gue demenin adalah testimonial. Hehe, banyak yang bilang testimonial di FS banyak boongnya karena biasanya cuma nulis yang bagus2 doang. Tapi kata Icha Rahmanti di novel Beauty Case, bacalah testimonial di FS kalo lo sedang butuh suntikan semangat. And it works for me.

Kemarin secara iseng gue membuka lagi testimonial2 FS gue yang nggak kerasa jumlahnya dah 107. Sebagian sifatnya bukan testimonial tapi salam2, tapi sebagian lagi, iya. Dan yang gue seneng sebagian yang iya itu datang dari teman2 yang bener2 mengenal gue.

Ada dari bos detiksport, yang susah banget gue mintain testimonial :D, tapi begitu keluar, isinya jreeeng. Dia rupanya sangat memahami gue :p. Ada dari wiwi yang bikin tersanjung. Dari tancuy yang isinya jujur mendekati kebenaran wakakak. Testi2 yang lumayan bikin gue senyum hari itu.

Jadi apa moral of the story tulisan ini? Keknya gag ada selain jangan tinggalkan situs pertemanan Anda. hehehe. Selamat berbuka puasa :)

Tentang Buka Puasa Bersama

Lagi bulan puasa gini, banyak temans pasti sering menerima undangan buka puasa bersama di luar rumah. Sama temen2 sekolah, temen2 kuliah, temen kantor, temen gaul, dst2. Banyak temen gue bahkan lebih sering buka puasa di luar ketimbang rumah sendiri. Itu temen, gue mah enggak 

Di Jakarta, apalagi kalau bukbernya bareng temans yang sama2 nggak mau repot, mall mungkin jadi primadona karena kepraktisannya. Praktis emang iya, tapi nyaman? ntar dulu.

Pertama, buka di mall ruamenya pol. Kalo udah jam bukber pasti semua resto atau food court sekalipun tumplek plek sama orang. Hari gini, kebanyakan resto pun nggak terima reservasi, sementara food court, ya elo tau sendiri, harus rebutan cari tempat. Akhirnya, solusi satu2nya adalah datang lebih awal atau meminta temans datang lebih awal. Seringnya, di beberapa komunitas, gue yang selalu disuruh dateng lebih awal (dan mau lagi). Ya udah dhe  *curhat colongan gene 

Selain soal makan, urusan ibadah penting juga, dong, dipikirin. Kalau pas bukber di mall yang musholla-nya luas dan adem, mungkin nggak masalah, tapi masalah banget kalo musholla di mall tersebut sempit hingga sesak sama manusia yang sholat di saat yang bersamaan. Kan udah jadi pengetahuan umum kalo musholla di mall2 dibuat seadanya. 

Sepengamatan gue, mall dengan musholla paling nyaman se-Jakarta adalah Pasific Place SCBD. Kalo yang lumayan, musholla di Plasa Senayan dan PIM 2. Paling enggak nyaman udah pasti musholla di Plasa Semanggi. Yang enggak nyaman juga musholla di PIM 1 yang sumpek. Minggu lalu gue baru bukber di Kalibata Mall, dan musholla-nya guede tapi panass. Jadi termasuk kurang nyaman juga, yeh

Terlepas dari kekurangan, kelebihannya buka puasa di mall seperti kata gue adalah praktis. Untuk makan tinggal order, dan nggak pusyeng mikirin menu atau berapa orang yang datang (karena berhubungan dengan budget). Tinggal cari resto yang paling cocok sama budget dan lidah (sebagian besar) peserta bukbernya. Nggak perlu repot juga ngasih peta karena yang namanya mall pastinya gampang dicari.

Anyway, kalo buat gue yang paling penting dari yang namanya buka puasa bersama sih sama siapa lo bukber, bukan tempatnya. So, di mall hayuk, di rumah orang oke --walau kalau kata salah satu iklan di tipi buka di rumah juga menyenangkan  Kalo lo?