Search This Blog

Friday, November 21, 2008

James Bond: Quantum of Solace

Rating:★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Setelah tertunda dua pekan akhirnya nonton film yang jadi omongan ini hari Kamis lalu. Kalau banyak review film memuji film kedua James Bond versi Daniel Craig ini, gue, kok, lebih menikmati film pertamanya, yah.

Karena gue yakin sudah banyak pula yang nonton film ini, gue nggak mau berpanjang-panjang. Diceritakan Bond berusaha menguak misteri di balik pengkhianatan kekasihnya di film pertama, Vesper Lynd. Pencarian Bond ke Haiti membawanya kepada seorang pemilik LSM bernama Dominic Greene dan Camille Montes, kekasihnya.

Perempuan cantik itu diam2 memanfaatkan Greene demi membalas dendam kesumat atas rekanannya, Jendral Medrano. Bersama Camille, Bond berusaha mencari jawaban dari pertanyaan yang selama ini dicarinya.

Secara cerita biasa aja, nih. Cenderung nggak seru kata gue mah karena esensinya kok berkutat di balas dendam. It’s a bit cheesy I must say. Secara gambar lebih lumayan. Salut buat peng-edit-annya. Mengingatkan gue sama Bourne Ultimatum. Adegan kejar2an juga seru, termasuk adegan berantem pake tangan kosong dan berdarah2-nya yang ”nggak Bond banget”. Berhasil nih sutradaranya bikin Bond jadi kayak manusia biasa –walau teuteup kebisaannya banyak bener mulai dari nyetir speedboat sampe ”nyetir” pesawat.

Yang ”nggak Bond banget” juga adalah Daniel Craig yang terlihat kumal hampir di sepanjang film. Bond memeluk dan menemani teman (laki2) yang sedang sekarat? Kalo perempuan sih nggak heran. Dan keknya gue gag denger dia menyebutkan namanya dengan aksen yang terkenal itu. Tapi di film ini Bond masih doyan Vodka yang dikocok, kok. Dan dia masih setia dengan Aston Martin dan Sony Ericsson :P

Ah, ya, gue harus menyebutkan satu line favorit gue di film ini. It’s not by Bond. “Please, make it quick,” kata seseorang itu. Nempel banget. Hehehe.

Sehabis nonton Casino Royale, gue ingat pernah bilang sangat menantikan film2 Bond versi Craig karena sisi manusiawinya. Film ini lumayan berhasil --walau hanya lumayan saja

Monday, November 3, 2008

Eagle Eye

Rating:★★★★
Category:Movies
Genre: Action & Adventure
Salah satu film paling menarik yang gue tonton tahun ini. Mengangkat tema gila dengan visualisasi yang nggak kalah gila! A must seen one I must say.

Film yang diproduseri oleh Steven Spielberg ini mengangkat tema intelijen tingkat tinggi dengan dua tokoh utama. Jerry Shaw hanyalah seorang teknisi di sebuah ”bengkel” reparasi mesin foto kopi di kota Chicago. Sementara di tempat lain Rachel Holloman menikmati hidupnya sebagai single parent sekaligus pengacara.

Namun sebuah telpon misterius di suatu malam membuat hidup keduanya berubah diliputi rasa cemas dan ketakutan. Setelah dipertemukan telpon misterius itu mereka harus menjalani hidup selayaknya buronan. Kejar2an seru dengan FBI membawa mereka pada sebuah kenyataan, kerja intelijen tingkat tinggi yang mencengangkan.

Secara tema boleh dibilang film ini bikin gue terkesima. Nggak kebayang kalo sampe teknologi intelijen seperti ARIA beneran kejadian. Ngebayangin hidup di sebuah negara dimana warga negaranya nggak diberi privasi barang sedikit.

Secara visual, film ini bener2 manjain mata (penikmat film action). Adegan kejar2an vs FBI gila, deh! Belum lagi kejar2an dengan waktu di penghujung film. Kalo kata gue mah menguras emosi hehe.

Sementara secara penokohan Shia LeBeouf, Michelle Monaghan dan Billy Bob Thornton –tiga tokoh utamanya– lumayan juga. Shia dengan brewoknya kelihatan lebih dewasa dibandingkan terakhir ngliatnya di Disturbia atau Transformers. Billy Bob as an FBI agent? Ya udah pasti lebih oke lah dibandingkan peran jadi Presiden Amrik yang ”mata keranjang” di Love Actually.

Sedikit aja kekurangan film ini yaitu ending-nya yang Hollywood banget, deh. Lumayan ngebetein, tuw. Tapi, seperti biasa, jangan sampe review gue mematahkan semangat nonton. Lagipula film ini syeru banget kok.