Search This Blog

Monday, November 20, 2006

3 Reasons

Gue bukan movie buff, tapi kalau yang main adalah aktor favorit, gue pasti berusaha untuk nonton filmnya. Dari banyak aktor yang ada di dunia ini ada tiga orang yang membuat gue rela mengeluarkan effort buat nonton film mereka. Tiga orang yang jadi alasan gue suka nonton film adalah Keanu Reeves, Tom Hanks, dan Nicholas Cage.


‘Perkenalan’ gue dengan Keanu terjadi tahun 1990-an. Waktu itu namanya baru booming gara-gara film Speed yang kesohor itu. Kalau dihitung-hitung mungkin ada lebih lima kali gue nonton Speed. Tapi tiap kali habis nonton, gue nggak pernah bosen dengan Keanu. Gentlemen yang ganteng dan gagah itu pun jadi sosok cowok ideal yang gue impi-impikan hadir di kehidupan nyata.


Saking sukanya sama Keanu dulu gue bahkan doyan mengkliping segala hal soal dirinya. Puncaknya, waktu Mas Yoyok ke Australia gue dapet oleh-oleh majalah-semi-biografi Keanu yang bercerita soal dia dari masih kecil sampai sukses gara-gara Speed. Oleh-oleh yang istimewa itu masih gue simpen dengan baik sampai sekarang dan masih gue baca kalau lagi kangen sama Keanu he he he.


Sayang, abis Speed sosok Keanu tenggelam dalam film aneh-aneh yang membuat gue il-feel. Mungkin hanya di film A Walk in The Clouds, Keanu yang kala itu berubah jadi sosok tentara lembut yang penyayang yang membuat gue agak tertarik lagi dengan Keanu. Tapi itu pun gue nonton di televisi.


Not until The Matrix (Reloaded, Revolutions) gue tergila-gila lagi dengan Keanu. Waktu Matrix pertama muncul gue masih nonton via VCD. Kenapa? Karena gue nggak siap nonton film futuristic kayak gitu. You know lah sebelumnya gue HANYA mau nonton film drama di bioskop. Betul saja, gue harus nonton dua kali sebelum ngerti apa itu The Matrix. Ceritanya sebetulnya absurd, tapi Keanu membuatnya jadi keren. I love it!


Waktu Reloaded keluar beberapa tahun setelah film pertamanya, gue pun antusias buat nonton. Gue inget nonton Reloaded sama alumnae 2-3 waktu film itu baru beberapa hari keluar. Telpon punya telpon di mana-mana tiketnya dah habis, dan kita pun coba-coba ngacir ke Kalibata 21 (yang terdekat dari rumah Ria, ‘base camp’ kita waktu itu). Karena nyaris kehabisan, kita rela ngambil duduk di baris terdepan! Can u imagine hampir dua jam nonton sambil ndongak ke arah layar? Pegel banget! Untung filmnya jauh lebih menarik dibandingkan yang pertama. Nggak percuma.


Timing nonton Revolutions nggak sedramatis Reloaded. Kalau nggak salah gue nonton sama Wiwi –fellow Keanu lovers he he he. Film yang antiklimaks karena makin nggak make sense (Masa Neo jadi bisa terbang? ini film Matrix apa Superman?). Gue pun bersyukur karena trilogi sudah berakhir.


O ya, setelah The Matrix, Keanu sempat muncul di Something’s Gotta Give. Di situ dia berperan jadi dokter yang naksir sama aktris utama (Diane Keaton if im not mistaken) yang umurnya lebih tua. Would u believe if I said that awalnya gue nonton film itu cuma karena pengen ngliat Keanu yang tampil sebagai pemeran pembantu? Pengorbanan gue adalah gue rela nonton sendirian. But it’s worth it! Keanu dan filmnya sendiri bagus banget. Film itu sekarang jadi salah satu favorit gue sepanjang masa.


Film Keanu terakhir yang gue tonton di bioskop adalah Lake House tahun ini juga. Seperti kembali melihat Speed, I love him once more. Apalagi lawan mainnya waktu itu Sandra Bullock –lawan mainnya di Speed. Meski kali ini Keanu nggak botak lagi, nggak lagi lari dengan kencang, nggak lagi nyelametin orang-orang, he’s still as charming as he is in Speed.


Beranjak ke aktor kedua, Tom Hanks. Berbeda dengan Keanu, gue baru doyan Tom Hanks setelah nonton beberapa filmnya. Memang gue terkesan waktu dia main di Forrest Gump, tapi baru di Sleapless in Seattle gue baru melihat dia sebagai aktor yang luar biasa. Dia bisa memerankan orang blo’on, orang pintar, jadi komedian, jadi heartthrob.


Forrest Gump dah beberapa kali gue tonton. Tapi gue nggak ingat sama sekali kapan atau dimana pertama kali ngliatnya. But gue cinta banget sama film itu. Forrest Gump adalah film yang sarat makna, menyentuh, meski ada beberapa bagian yang gak masuk akal. Dibandingin filmnya Keanu, mungkin lebih banyak film Tom yang gue tonton. Forrest Gump, Sleapless in Seattle, Saving Private Ryan, Road to Perdition, You’ve Got Mail, Cast Away adalah beberapa film yang masih gue inget jalan ceritanya.


Film terakhir Tom yang gue tonton di bioskop adalah The Terminal. Udah lama banget tuh, waktu masih kuliah. Tom di situ jadi imigran asal negara antah berantah yang stuck di bandara JFK karena negaranya tiba-tiba nggak diakui kedaulatannya sama AS. Cerita film drama komedi romantis ini unik. Sayang, lawan main Tom nggak oke. Antara Tom-Catherine Zeta Jones nggak ada chemistry yang membuat gue trenyuh.


Gue pernah baca buku Forrest Gump 2. Buku itu bercerita mengenai hidup Gump dan anaknya pasca kematian Jenny. Tapi kok sampai sekarang sequelnya belum nongol jadi film ya? Mudah2an segera dijadiin film, biar gue bisa ngliat Tom lagi di layar kaca.


Alasan yang terakhir adalah Nic Cage. Tapi dibandingin Keanu dan Tom, gue nggak mengenal Nic sebaik keduanya. Belum banyak film yang dibintangi dia yang gue tonton. But anehnya yang sudah gue tonton pasti gue suka yaitu Face Off, Con Air, dan City of Angels.


Dibandingin Keanu Reeves atau Tom Hanks, Nic Cage adalah aktor dengan fisik paling memikat. He’s got a pair of beautiful eyes that can melt you. Waktu gue nonton film drama yang dibintangi Keanu, gue nyaris nggak pernah nangis. Tetapi gue nggak bisa menahan tangis waktu ngliat Nic dengan mata sendunya itu cuma ngomong “I brought something for u, but it’s a little bit dirty” ke anak perempuannya di penghujung film Con Air. Yang dipegangnya adalah boneka kelinci yang udah kotor karena baru diajak ‘berpetualang’ lawan penjahat2 jahat sesama napi. FYI: Con Air adalah film action yang banyak adegan baku tembaknya meski soundtrack-nya lagu How do I Life yang sendu.


Gue juga nangis waktu nonton Face Off dan City of Angels. Kalau City bisa dimaklumi karena genre-nya drama romantis, Face Off itu film action! But, seperti kata gue barusan, Nic punya mata yang luar biasa ‘berbicara’. Dan buat gue, artis yang bisa membuat gue menangis, tersenyum, tertawa, berdecak kagum, trenyuh dalam satu waktu itu artis yang bagus. Minggu-minggu ini semestinya gue nonton film terkini Nic yang judulnya World Trade Center. But karena waktu yang pas keinginan gue masih tertunda. But i will watch it.

No comments:

Post a Comment