Skip to main content

Posts

Being a Gentleman: Is it Hard?

Kata tokoh Adam di film 'Blast from The Past', gentlemen adalah ‘orang-orang yang mampu membuat orang di sekitarnya nyaman’, Adam di film tersebut me-refer pernyataannya untuk seorang tokoh gay di film tersebut. Jadi, meski gay, ia pantas disebut gentlemen karena sikapnya yang begitu menyenangkan Di kehidupan nyata, apalagi di Jakarta, cukup sulit menemukan gentlemen seperti definisi Adam. Contoh gampangnya kalau kita naik kendaraan umum saja. Nggak jarang di kendaraan umum gue ngliat betapa banyak banget orang (laki-laki, anak muda) yang sulit sekali memberikan tempat duduk untuk orang tua, ibu hamil, perempuan bawa anak, atau golongan lain yang semestinya dapat duduk. Tapi di suatu pagi gue menemukan seorang gentlemen dalam diri seorang ibu paruh baya. Kopaja yang biasa gue tumpangi dari Cilandak ke kantor pagi itu cukup padat, but I’m lucky to find a gentlemen that offered me a seat. Beberapa meter kemudian si gentlemen itu kemudian dapat tempat duduk lagi, dan ia duduk,

Tour de Asean: Singapore

Habis makan pagi di alang, saat check-in dari hotel, saat tau kita akhirnya akan menuju ke singapura, my heart is bouncing! yeah! tapi sebelum nyampe ke sana, kita kudu ngalamin pengalaman terbang yang paling mengerikan seumur-umur! kalau gue cuma pernah liat turbulance (di film2) kali itu gue ngalamin! jantung rasanya mau copot waktu pesawat gak stabil dan dua kali (!) mengurangi ketinggian scr mendadak, tp gue cuman bs berdoa dan pasrah, untungnya gak ada apa2an lagi sampe akhir…… abis ngalamin ‘a near death experience’ di atas pesawat *hiperbolisdotcom* kita sampe di LCC-T dengan selamat…. kita memang mau ‘transit’ di KL dulu sebelum ke s’pore… oh ya di terminal yang diperuntukkan buat pesawat2 murah itu kita berpisah dengan anti dan swasti yang mau stay di KL selama beberapa hari, sebelumnya di hari kedua di siem riep kita jg dah pisah sama mbak arum dan andam yang pulang ke indo duluan karena kesibukan masing2…. KL yang sekarang gue datengin masih sama dengan KL yang gue daten

Tour de Asean: Cambodia

Abis dari thailand yang maha ramai perjalanan kami berlanjut ke kamboja. hmmm…. seperti orang lain pada umumnya waktu pertama kali tau kalau trip kita include kamboja gue langsung nanya sama mbak ana, "emang ada apaan di sana". well, check this one out… waktu masih menunjukkan sekitar 11 siang waktu kami mendarat di airport phnom penh, begitu sampe kesibukan langsung melanda kita, sibuk ngurus visa bo, udah gitu pake bayar pulak, udah gitu bayarnya pake dollar us pulak! buseeet…. tapi karena udah dapet peringatan sebelumnya gak kaget-kaget amat sih begitu nyampe sana, cuman agak bingung aja, ni negara apaan sih sampe gak punya mata uang sendiri….. eh tapi apa betulan gak punya? kebingungan gue terjawab setelah waktu gue makan siang gue dapet kembalian uang riel dari petugas hotel… tapi2 lho2 perasaan gue bayarnya pake dollar….. dan mbak luki saves the day "sama aja mel," katanya… "di sini 1 dollar sama dengan 4000 riel…. laku jg kok," jelas wartawan ko

Tour de Asean: Thailand

Setelah cabut dari kota tua penang kita menuju ke bangkok, we’re heading the capital of entertainment in asean, kota yang dicintai banyak orang karena segalanya….. Bangkok here we come! di bangkok kita nginep di hotel bintang dua (kali) bernama mit paisarn… lagi2 supir taksi (di thailand tuk-tuk adalah motorcycle taxi hehe) yang punya jasa nunjukkin kita penginapan, pada awalnya kita merasa tertipu juga karena secara harga hotel itu punya harga lebih tinggi ketimbang hostel tp berhubung fasilitasnya lumayan dan letaknya strategis teman2 milih bertahan di sana.. karena nyampe di sana msh siang kita ngabisin hari buat ngliat keramaian di tourist area khao san dan beberapa wat  (temple alias candi alias wihara)…. khao san itu yaaa rame buanget, semirip kuta di bali lah,  gak keitung bule yang seliweran dan menuhin toko, cafe dan penginapan yang berjejer…. setelah keluar dari wilayah khao san, bersama empat teman seperjalanan kita menuju ke pusat kota, menuju bangunan2 bersejarah lah

Tour de Asean: Malaysia

Ini akan menjadi tulisan pertama dari perjalanan gue selama 8-19 April ke empat negara ASEAN…. oya dalam perjalanan itu gue ditemani sama ana, luki, eny, arum, swasti, anti, dan andam… jadilah 8 perempuan ini menyambangi 4 negara asean hohoho… first stop penang, malaysia. waktu baru menunjukkan jam 4.30 pagi saat gue keluar dari rumah di pondok gede menuju sukarno hatta… ayah dan ibu berbaik hati bangun di pagi2 buta guna mengantar gue ke cengkareng…. gue agak telat karena 7 teman seperjalanan gue dah sampai duluan… begitu ngliat gue mereka ngak berkomentar tentang keterlambatan gue, tapi soal bawaan gue yg ’sedikit’ banget…. yalah secara gue cuman bawa satu tas punggung berukuran sedang dan satu tas pinggang… awalnya sih gue agak kaget juga ngedenger pengakuan yang lain bahwa mereka pada bawa lebih dari satu tas karena gue pikir backpacking kudunya hanya bawa satu tas punggung berukuran besar dan satu tas lagi yang kecil2 ajalah buat jalan2….. ternyata eh ternyata….. anyway, se

Malaysia: Indonesia Modern?

Tanggal 18-20 maret kemarin resolusi pertama gue terpenuhi…. berkat kemurahan hati detiksport gue dikirim untuk meliput ke kuala lumpur menyaksikan F1 GP Malaysia… so jadilah malaysia my first time going abroad…. waktu pertama kali menjejakkan kaki di KLIA i was impressed… geez… "modern banget nih bandara," gitu komentar gue dalam hati.. modern dari segi arsitektur, modern dari sisi fasilitas, dan modern pula dari sisi playanan (maksudnya profesional)… dari KLIA gue dan rombongan Lily Tour langsung menuju ke Sirkuit Sepang… dari bandara menuju ke sirkuit rasanya sama kaya indo… panas dan kanan kiri pemandangannya kelapa sawit (kalo di jakarta pohon bakau kali ya di pinggir soekarno hatta situ) nyampe Sepang baru deh kesan gue-lagi-di-Malaysia berasa lagi, secara gue pernah ke Sentul, sirkuit yang satu ini jauh beda aja…. Sepang is BIG! dalam arti sebetulnya adalah LUAS, tempat parkirnya aja segede lapangan bola bo! dari tempat parkir (bus) ke wilayah sirkuit kita pun ku