Search This Blog

Thursday, October 25, 2007

Sebuah Kata Bernama Takdir

Siang ini di kantor gue dikejutkan oleh SMS seorang temans soal temans lainnya. Isinya:

"Mel, tolong umumin dong di milis klo Ratih kakaknya Wulan nggak jadi nikah Sabtu besok karena calonnya meninggal...."

Reaksi pertama gue setelah baca jelas terkejut. Duh. Lalu sibuk meng-SMS balik dengan hati galau. Lalu melaksanakan permintaan Wiwi. Bayangin, pernikahan sedianya dilangsungkan tanggal 27 Oktober yang berarti dua hari dari sekarang. Dan beberapa minggu yang lalu pun secara nggak sengaja gue ketemu calon pengantin perempuan yang terdengar sangat bahagia dengan rencana-rencananya. Tapi Tuhan rupanya berkata lain.

Ratih, if you ever read this writing, I am really sorry for your lost

9 comments:

  1. Inalillahi.... sampein bela sungkawa buat temen kamu Mel....
    Semoga dia tabah n bisa ngadepin ujian dari-Nya... Amin...

    ReplyDelete
  2. ikut sedih ya Mel ...
    tante baca postingan kamu sampe merinding begini ...

    innalilllahi wa inaillaihi roji'un

    ReplyDelete
  3. innalillahi wainnaillaihi roji'un...

    iyaaa....itu TAKDIR...

    ReplyDelete
  4. Innalillahi wa Inna Ilaihi Rajiun.....

    turut berduka cita ya.....semoga Ratih ditabahkan dan dikuatkan.......

    ReplyDelete
  5. Innalillahi wa innaillahi roji'un. semoga yang ditinggalkan bisa tabah ya. kalau boleh tau, karena apa?

    ReplyDelete
  6. semua telah ditentukan, dan semua sudah dikasih jalan masing-masing
    dan yang paling penting adalah apapun itu kuncinya adalah "Allah tidak akan memberikan sesuatu diluar kemampuan kita."

    ReplyDelete