Skip to main content

Posts

Beri Gue Spoilers

Kalau merhatiin aktivitas mp-ers di multiply akhir-akhir ini, banyak deh judul yang menyertakan kata (benda, ya?) spoiler. Maklum, buku ketujuh Harry Potter yang memang buanyak sekali penggemarnya baru Sabtu lalu dilempar ke pasar. Tapi ini bukan mau ngomongin Harpot, tapi soal spoiler dan no-spoiler. Dulu, gue bingung dengan maksud kata itu. Apalagi kalau ada kalimat: Warning! contain spoilers! Emang ada apa dengan spoiler? Setelah membaca-baca banyak review orang, akhirnya taulah gue binatang apa itu spoiler. Ternyata banyak orang yang sebel bin keki kalau membaca review yang di dalemnya ada unsur membocorkan cerita. Tapi kalau gue sih nggak termasuk, karena gue malah selalu menantikan spoiler2 itu! Iya, kalau baca buku kadang sering gue langsung baca bab terakhir supaya tahu saja akhir ceritanya kayak apa. Kalau nonton film, gue hampir selalu baca review-nya dulu (yang ada spoilers-nya lebih baik) atau kalau enggak tanya sama yang udah nonton film yang mau gue tonton. Pokok

I'm On a High

Hehe, gara2 mbaca salah satu posting di sini jadi kepikiran buat tulisan ini. Mungkin nggak banyak orang yang tahu bahwa gue orang yang takut akan ketinggian. Nggak sampe phobia memang, tapi bisa aja pusing kalau melihat sesuatu dari atas ketinggian, misalnya saja, lantai 6 dari pusat perbelanjaan di bilangan Jakarta Selatan hehe. Herannya, walau agak takut ketinggian, gue nggak anti naik sesuatu yang bersifat nanjak, ndaki, tinggi. Beberapa list yang cukup mengesankan buat gue, ya: -  Bukit Bendera, Pulau Penang. Di sini pertama kalinya gue ngrasain yang namanya Sky Train. Ditambah itu salah satu landmark yang paling mengesankan di Penang, jadi tentu saja jadi pengalaman yang tidak terlupakan. - Bianglala, Dunia Fantasi. Sebut gue norak, but naik bianglala termasuk pengalaman paling tak terlupakan dalam hidup gue hehe. Maklum baru pertama kali *malu. Bersama sahabat, wuzz wuzz gitu anginnya, setelah kami berbasah-basahan di wahana arung jeram. Mangstap! - Singapore Flyer, Singapore.

Demi Semangkuk Bubur

Empat minggu terakhir ini gue lagi mood berolahraga. Ringan2 aja sih. Seperti lari (mungkin lebih banyak jalannya :p) beberapa kilometer di lingkungan rumah. Nah, salah satu tujuan lari gue adalah sebuah kompleks yang kalau hari Minggu gini menggelar pasar kaget. Ya, kayak di Senayan gitu deh. Selain olahraga dan cuci mata, gue juga doyan makan bubur ayam yang dijual salah satu lapak dagangan di sana. Bubur ayam P, sebut aja begitu, termasuk dagangan paling laris manis. Pokoknya sepanjang pagi itu, tu bubur gag pernah sepi antrian. Selain karena emang murah dan lumayan enak (dibandingin lapak lain yang ada di sana), mungkin juga karena bude dan pakde yang jualan lumayan kooperatif orangnya. Walau pembelinya banyak maunya (gag pake ini itu, yang ini sedikit aja, yang itu dipisah, dst) dan demen serobotan! Ngomongin serobotan, hari ini gue mendapatkan pengalaman menyebalkan nih. Jadi seperti biasa abis lari pagi itu gue mesen satu mangkuk bubur. Yang diminta gag aneh2, cuman nggak pake k

Dasar Pelupa

Padahal usia belum tua tapi kenapa gue sudah jadi pelupa ya? Berikut list kelupaan gue: Beberapa hari yang lalu, pas lagi asyik nyetir, eh, baru kerasa kalo kaki gue gag pake sepatu! Maklum soalnya gue keseringan make sendal jepit yang lebih enak dipake nyetir. Tadinya nggak mau balik, tapi tiba-tiba kebayang satu lift sama bos hehe. Alhasil baliklah gue ke rumah. Sebelumnya, gue pernah kelupaan bawa dompet! Untung kejadiannya masih di dekat rumah juga dan gue belum masuk ke dalam jalan tol. Kejadian terakhir terjadi minggu lalu. Kali ini gue lupa bawa hape dan sarungnya. Ketinggalan hape sebetulnya nggak jadi masalah besar kalo aja di dalam sarungnya gue gag naro kunci laci meja kantor yang isinya laptop gue. Berhubung kunci ketinggalan, beserta serepnya catet, gue pun terpaksa minjem laptop kantor seharian itu. FYI itu adalah kejadian kedua. Kejadian lupa paling parah adalah tahun lalu. Gue lupa bawa dompet dan baru nyadarnya pas mau bayar angkot! Kebayang nggak sih lo, musti mem

Sayur Asem Pertama

Awalnya gara-gara mama pergi keluar kota selama dua pekan. Secara nggak ada pembantu, gue, kakak dan adik harus memutar otak untuk urusan perut. Memang sih ditinggali bahan makanan, tapi kebanyakan makanan siap saji yang tinggal digoreng saja. Menginjak hari kedua, mulai bosen juga makan yang serba instant. Belum lagi nggak ada sayurnya. Padahal kan gue lagi masa pertumbuhan *plak, lebay*. Anyway, dengan modal nekat akhirnya gue memberanikan diri untuk masak! Tapi masak apa ya? Hasil ngubek-ngubek kulkas, gue nemu bahan sayur asem lengkap. Ya udah itu aja, deh! Gue pun segera nyontek resep sayur asem di internet. Hasilnya tentu saja gagal. Rasanya terlalu gurih (karena kebanyakan penyedap rasa), terlalu asin, dan tampilannya masih jauh jika dibandingkan foto yang tertera di situs-situs mesin pencarian seperti dalam gambar blog ini (foto: google) But anyway, setelah percobaan yang kurang sukses itu, gue semakin semangat masak. "Keasinannnn. Tapi abis kok sayur (asem)nya, liat aja d

Self Test Quiz

secara iseng tadi mengikuti kuis di salah satu website perempuan berlangganan, judulnya 'siapkah anda berkomitmen?' setelah klik sana dan sini, hasil yang keluar gini... Tentukan Tanggalnya! Tidak diragukan lagi niat Anda untuk berkomitmen! Anda sudah memiliki gambaran mengenai resepsi pernikahan nanti, gaun pengantin sampai nama bayi. Anda sudah siap untuk menikah. Begitu Anda menjalani sebuah hubungan di atas 3 bulan, Anda mulai membayangnya pernak-pernik masa depan. Anda sangat bersemangat. Komitmen, berkeluarga adalah cita-cita Anda. Namun tetaplah mempertimbangkan dengan matang sebelum melangkah, karena pernikahan bukan sekedar perlombaan yang harus dimenangkan! ...hahaha, gue ngapain sih tadi? asal2an ya klak-kliknya? :P

Tak Sabar Menyambut 2010

Untuk pertama kali selama bertahun-tahun, gue sangat semangat menyambut tahun 2010. Macem-macem sih alasannya, tapi yang terutama, yang terpenting, adalah karena resolusi tahun 2009. Kalau nggak karena laptop mungilku berhasil nyala lagi setelah sekian bulan 'mati suri' (thank you, sayang) teringatlah gue kalau di situ ada catatan resolusi-resolusi tahun 2009. Setelah dibaca dengan hati-hati satu per satu, ternyata gue hampir berhasil memenuhi semua resolusikyu! Hampir tapi bulan depan gue cukup yakin kalau semuanya kesampaian. Amin! Gara-gara resolusi 2009, jadi tidak sabar bikin resolusi 2010! Haha!